Aksi Nyata Partisipasi Masyarakat dalam Pengendalian Perubahan Iklim

Thursday, 6 July 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Melalui pameran Indonesia Climate Change Expo and Forum (ICCEF), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama pemangku kepentingan lainnya mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif di dalam pengendalian perubahan iklim. Pameran ICCEF diselenggarakan di Surabaya pada tanggal 6-9 Juli 2023 dengan tujuan mengedukasi masyarakat Indonesia khususnya generasi muda untuk menjadi bagian dari solusi melalui berbagai aksi nyata penyelamatan lingkungan.

Mewakili Menteri LHK pada saat pembukaan ICCEF 2023, Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari, Agus Justianto mengungkapkan bahwa saat ini dunia menghadapi tantangan yang berat. “Bumi menghadapi triple planet challenges yakni perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan polusi. Ketiganya saling terkait dan sangat mendesak untuk diatasi. Di tengah krisis tersebut, tidak ada pilihan lain selain bekerja sama. Menjadi panggilan kita semua untuk melakukan akselerasi aksi-aksi nyata memerangi tantangan dimaksud,” ujar Agus.

Berkaitan dengan pengendalian perubahan iklim, Indonesia terus berupaya untuk memimpin agenda perubahan iklim. Dokumen Peningkatan Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional (Enhanced NDC) berisi peningkatan target penurunan emisi Indonesia dari 29% menjadi 31,89% dengan kemampuan negara sendiri, dan dari 41% menjadi 43,20% dengan dukungan internasional. Hal ini sejalan dengan aksi menjaga emisi karbon seimbang (net zero emission) dimana emisi karbon yang diserap sama atau lebih besar dari emisi karbon yang dikeluarkan.

Kondisi ini menjadi tujuan keberhasilan program pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya, dengan jargon Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Dasar pijakan utama dari Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 adalah pengelolaan hutan lestari (sustainable forest management), tata kelola lingkungan (environmental governance), dan tata kelola karbon (carbon governance). Sasaran yang ingin dicapai melalui implementasi Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030, yaitu tercapainya tingkat emisi gas rumah kaca sebesar -140 juta ton CO2e pada tahun 2030.

See also  Tingkatkan Layanan KPR Bersubsidi, Kementerian PUPR Resmikan Kantor Cabang Bank BTN di Kampus PUPR

Agus memandang penyelenggaraan ICCEF 2023 dengan tema “Collaboration For Ambitious FOLU Net Sink and Local Leadership Actions” ini merupakan manifestasi dari semangat dan optimisme bersama dalam mengakselerasi implementasi pengendalian perubahan iklim di Indonesia.

“Penyelenggaraan ICCEF 2023 dapat menjadi momentum yang efektif dalam mengedukasi publik, menyebarluaskan informasi mengenai keberhasilan Indonesia melalui kolaborasi seluruh elemen nasional baik pemerintah (pusat dan daerah), swasta, masyarakat, LSM dan lainnya. Kolaborasi ini diharapkan membangun keselarasan langkah dalam mengawal isu-isu perubahan iklim terutama dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya,” jelas Agus.

ICCEF 2023 diikuti oleh lebih dari 120 instansi yang terdiri dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah, perusahaan swasta, BUMN dan investasi, NGO/organisasi dan perguruan tinggi. Tidak ketinggalan komunitas masyarakat, pelaku eco-living, serta pengamat dan pemerhati lingkungan hidup dan perubahan iklim dari seluruh Indonesia.

ICCEF 2023 merupakan rangkaian kegiatan menuju agenda internasional 28th Conference of the Parties United Nations Framework Convention on Climate Change (COP28 UNFCCC) tahun 2023 yang akan diselenggarakan di Dubai, UEA. “Perjuangan pengendalian perubahan iklim Indonesia menjadikan ICCEF ini sebagai bagian tidak terpisahkan sekaligus menempatkan sosialisasi persiapan delegasi Indonesia menuju COP28 UNFCCC,” ujar Agus.

Berita Terkait

Minta Maaf, Menag Jelaskan Upaya Pemerintah Sejahterakan Guru
Kemenko PMK: Sinkronisasi Program Prioritas dengan Anggaran dan Digital
Digitalisasi Bansos, Gus Ipul: Langkah Penting Transparansi, Partisipasi, dan Tepat Sasaran
Kemenperin Tetapkan Prioritas Industri 2026: Hilirisasi, Ekspor, dan Transformasi Hijau
Aduan BEM Universitas Ahmad Dahlan dan Seniman Daerah: Mendorong Revisi UU Hak Cipta
Apresiasi Otsus Tak Kena Efisiensi, Senator Filep Dukung Langkah Pemerintah Optimalkan Penyerapan Otsus
RUPTL Tidak Nasionalis, SP PLN Minta Presiden Prabowo Cabut KEPMEN ESDM RI NOMOR: 188 Tahun 2025
Lima Desain Pelayanan Prima Jadi Fokus Evaluasi Pelayanan Publik 2025

Berita Terkait

Thursday, 4 September 2025 - 14:16 WIB

Minta Maaf, Menag Jelaskan Upaya Pemerintah Sejahterakan Guru

Thursday, 4 September 2025 - 14:04 WIB

Kemenko PMK: Sinkronisasi Program Prioritas dengan Anggaran dan Digital

Wednesday, 3 September 2025 - 18:33 WIB

Digitalisasi Bansos, Gus Ipul: Langkah Penting Transparansi, Partisipasi, dan Tepat Sasaran

Wednesday, 3 September 2025 - 18:31 WIB

Kemenperin Tetapkan Prioritas Industri 2026: Hilirisasi, Ekspor, dan Transformasi Hijau

Wednesday, 3 September 2025 - 18:26 WIB

Aduan BEM Universitas Ahmad Dahlan dan Seniman Daerah: Mendorong Revisi UU Hak Cipta

Berita Terbaru

Menag Nasaruddin Umar (Foto: Dok Kemenag)

Nasional

Minta Maaf, Menag Jelaskan Upaya Pemerintah Sejahterakan Guru

Thursday, 4 Sep 2025 - 14:16 WIB

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae / foto ist

Ekonomi - Bisnis

OJK: Kinerja Industri Jasa Keuangan Syariah Tumbuh Positif

Thursday, 4 Sep 2025 - 14:10 WIB

Ekonomi - Bisnis

BNI Perkuat Komitmen Hijau dan Inklusif di Hari Pelanggan Nasional

Thursday, 4 Sep 2025 - 14:07 WIB