DAELPOS.com – Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dr. Azhar Jaya, SKM, MARS. Mengatakan keselamatan pasien adalah tujuan utama dari pelayanan di rumah sakit.
”Tujuan utama tertuju kalau pasien terselamatkan. Semua kegiatan keselamatan pasien harus dilaksanakan oleh seluruh civitas yang ada di rumah sakit dan ini harus menjadi budaya kerja,” kata Dirjen dr. Azhar pada World Patient Safety Day 2023 di RS Kanker Dharmais, Jakarta, Minggu (17/9).
Keselamatan pasien harus dipahami oleh seluruh sivitas rumah sakit dan dilakukan sebagai bentuk budaya kerja. Semua komponen mulai dari Satpam, cleaning service, bagian administrasi, perawat, sampai dokter itu harus memahami fungsi dari keselamatan pasien.
Hal Ini penting karena rumah sakit harus melayani pasien menjadi sehat dan tetap selamat. Upaya pelayanan pasien harus mengacu pada standar keselamatan pasien sebagaimana dalam UU nomor 11 tentang Keselamatan Pasien.
Dirjen dr. Azhar menambahkan undang-undang tersebut menyatakan pengaturan keselamatan pasien bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan fasilitas kesehatan melalui penerapan manajemen risiko dalam seluruh aspek pelayanan yang disediakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan.
”Saya mengajak kita semua dapat terkait untuk bersama-sama berperan aktif dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien secara terus-menerus dan berkesinambungan sehingga menjadi suatu budaya di lingkungan rumah sakit,” ucap dr. Azhar.
Sebagai wujud keseriusan pemerintah terhadap keselamatan pasien, melalui Komite Nasional Keselamatan Pasien akan mengkoordinasikan semua kejadian-kejadian atau insiden yang ada di setiap fasilitas layanan kesehatan. Jika ada suatu kejadian atau tidak ada kejadian rumah sakit wajib melaporkan secara rutin.
Laporan ini diperlukan untuk pembelajaran dan penelitian agar saat terjadi insiden rumah sakit sudah siap.
Direktur Medik dan Keperawatan RS Kanker Dharmais dr.Reni.Wigati, Sp. A (K) mengatakan keselamatan pasien adalah yang utama bagi RS Kanker Dharmais sebagai salah satu fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan untuk pasien-pasien kanker.
Pasien kanker akan menjalani berbagai fase mulai dari diagnosis, terapi dan pemantauan jangka panjang. Menurutnya bagi pasien-pasien yang perlu layanan jangka panjang, keselamatan pasien menjadi lebih utama lagi karena ini adalah sesuatu proses pelayanan yang cukup membutuhkan waktu lama.
”Tidak hanya kita menyelenggarakan pelayanan berdasarkan keputusan tenaga kesehatan belaka, namun kita juga harus mendengarkan kebutuhan pasien bagaimana mereka hendak dilayani dan juga mendengarkan mereka bagaimana mereka bisa ditingkatkan lagi keselamatannya dalam menjalani semua proses terapi,” ucap dr. Reni.
dr. Tompi yang juga seorang musisi menilai zaman berubah, berkembang dan paradigma pelayanan pasien di rumah sakit tentu akan berubah mengikuti perkembangan zaman.
”Saya melihat pelayanan kesehatan itu seyogyanya menempatkan pasien bukan sebagai orang sakit namun sebagai masyarakat yang memang membutuhkan service yang excellent. Itu kedepannya yang akan kita kembangkan untuk berusaha memberikan pelayanan yang terbaik,” ungkap dr. Tompi.
Inul Daratista, penyanyi kenamaan itu sempat menjadi pasien di salah satu rumah sakit. Ia menceritakan pengalamanya bahwa keselamatan pasien menjadi hal terpenting bagi pasien itu sendiri.
”Sejauh ini saya melihat bahwa pelayanan di RS waktu itu pelayanan masih bagus dan respons dari dokter juga bagus. Sebenarnya yang paling penting adalah kenapa pasien cocok sama pelayan dokter,” ungkap Inul.