DAELPOS.com – Jalan tol baru untuk akses ke Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, mulai digarap pada akhir tahun ini. PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) kembali dipercayai oleh pemerintah, dalam hal ini melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun jalan tol tersebut, diawali dengan penandatanganan kontrak Jalan Tol Akses Patimban Paket 3, pada Jumat (10/11), di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta.
Penandatanganan kontrak tersebut dilakukan oleh Executive Vice President (EVP) Divisi Sipil Umum Hutama Karya Ari Asmoko, dan Efran Kumala Hamonangan selaku PPK III, serta disaksikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto, Direktur Operasi I Hutama Karya Agung Fajarwanto, dan sejumlah pejabat terkait PUPR.
Dalam keterangan tertulis di laman web milik Kementerian PUPR, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan pembangunan jalan tol ini sangat ditunggu dan menentukan keberhasilan Pelabuhan Patimban untuk melayani arus logistik barang di bagian timur Jakarta.
“Tol ini sangat strategis. Tidak hanya arus logistiknya, tetapi juga untuk mengendalikan traffic di Jakarta ke arah baratnya. Jadi produk-produk di sebelah timur tidak perlu ke barat dulu untuk ekspor dan impornya, tetapi langsung ke timur sehingga memecah beban traffic di Jakarta,” ujar Basuki, dikutip Jumat (10/11).
EVP Sekretaris Perusahaan Tjahjo Purnomo menjelaskan proyek ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi adalah Rp 882,6 Miliar.
“Hutama Karya secara spesifik mengerjakan paket 3 (STA. 28+000 s/d STA.33+500) dengan panjang mencapai 5,5 km. Sementara itu, pengerjaannya akan dimulai pada awal tahun 2024 dengan waktu pelaksanaan selama 700 hari kalender,” ujar Tjahjo.
Hadirnya jalan tol yang akan menghubungkan antara Jalan Tol Cikampek – Palimanan di sisi Selatan dengan Pelabuhan Patimban di sisi Utara ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah Kabupaten Subang dan sekitarnya, serta meningkatkan daya saing Indonesia melalui kemudahan jalur distribusi logistik.
Lebih rinci, Tjahjo menjelaskan akan dibangun sejumlah fasilitas struktur seperti Pile Slab 6 Segmen sepanjang 954,5 m, 6 buah jembatan mainroad, 3 buah overpass atau jalan layang, 2 buah box pedestrian jalur khusus yang dibangun melintas di atas jalan raya untuk mengoptimalkan keselamatan lalu lintas di sekitar jalan tol yang dibangun.
Dengan sejumlah portofolio yang dimiliki perusahaan dalam mengerjakan proyek jalan tol, Hutama Karya optimis dapat menyelesaikan proyek sesuai target waktu yang ditentukan. Hal ini didorong dengan berbagai strategi seperti penggunaan digitalisasi konstruksi pada tahap perencanaan hingga pembangunan, serta SDM (Sumber Daya Manusia) berkualitas diterapkan agar proyek yang dibangun memiliki mutu yang terbaik.