Di COP28, RI Serukan Pentingnya Solusi Kolaborasi Tangani Polusi Udara

Tuesday, 5 December 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), dan pelaku bisnis pada hari Senin (4/12), menyerukan pentingnya penguatan kemitraan antara pemerintah dan pelaku swasta, serta kolaborasi internasional yang lebih luas untuk mengatasi tantangan polusi udara yang semakin memburuk di daerah perkotaan dan wilayah urban. Seruan tersebut disampaikan dalam sebuah sesi di Konferensi para pihak konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim (Conference of the Parties 28/COP-28) di Dubai.

Dengan tema “Clean Air Worldwide: Uniting for a Greener and a Healthier Future”, sesi ini diselenggarakan oleh Kemenko Marves dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia), organisasi yang paling berpengaruh dan memayungi seluruh pelaku bisnis di Indonesia, negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Menurut World Health Organization (WHO), hampir seluruh populasi global saat ini menghirup udara dengan kandungan polutan yang melebihi batas standar internasional, yang dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit pernapasan. Ibukota Indonesia Jakarta baru-baru ini mengalami peningkatan polusi udara yang disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan.

Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves, Rachmat Kaimuddin mengatakan bahwa mengatasi polusi udara memerlukan strategi jangka panjang yang menyeluruh karena polusi udara merupakan sebuah tantangan yang muncul setelah melalui akumulasi waktu, seperti hal nya masalah kesehatan.

“Polusi udara bisa disamakan dengan masalah kesehatan seperti obesitas, oleh karena itu, seperti halnya obesitas, kita tidak bisa mengharapkan hasil instan melalui pendekatan cepat, seperti berpuasa sehari dan langsung sehat. Kita harus mengubah gaya hidup kita,” ujar Deputi Kaimuddin.

Ia mengatakan polusi udara berasal dari sumber emisi yang sama; aktivitas manusia yang menggunakan tenaga pembakaran seperti transportasi dan industri. Deputi Kaimudddin menambahkan, “Jalan keluar untuk mengatasi kedua masalah tersebut sebenarnya serupa. Oleh karena itu, jika kita bisa berkomitmen untuk mengurangi emisi secara komprehensif, maka kita upaya ini dapat membantu mengatasi polusi udara, dan begitu pula dengan sebaliknya.”

See also  Menteri LHK, Siti Nurbaya Ajak Siswa Sekolah Jaga Alam dan Lingkungan

Bersamaan dengan elektrifikasi sektor transportasi, pemerintah juga tengah mendorong dekarbonisasi sektor pembangkit listrik dan mempromosikan pengelolaan limbah ramah lingkungan. Untuk meningkatkan skala implementasi dekarbonisasi tersebut, sesi COP28 ini juga mengidentifikasi berbagai area-area yang berpotensi untuk mendorong inisiatif udara bersih global dan menggalang komitmen sektor swasta.

“Transisi menuju ekonomi rendah karbon kini berjalan dengan cepat di Indonesia. Pertumbuhan EV dan bahan bakar alternatif seperti biofuel atau bioetanol menawarkan peluang untuk menurunkan tingkat polusi udara dan emisi karbon, dan sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di industri hijau,” ujar Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta Kamdani.

“Upaya kolektif yang melibatkan kolaborasi internasional antara pemerintah dan mitra non-pemerintah sangat penting untuk mengatasi tantangan yang mendesak ini, serta menjamin masa depan yang berkelanjutan dan lebih sehat bagi seluruh penduduk dunia,” tambah Wakil Ketua Umum Shinta Kamdani.

Sesi COP28 ini juga menghadirkan sejumlah pelaku bisnis dan pakar terkemuka seperti President Director of Kalla Group, Solihin J Kalla, Deputy CEO of BloombergNEF, Albert Cheung.

Pemerintah Indonesia baru-baru ini telah membentuk gugus tugas polusi udara yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

COP28 di Dubai diperkirakan akan dihadiri lebih dari 70.000 peserta dari seluruh dunia, termasuk kepala negara, pejabat pemerintah, pemimpin industri internasional, perwakilan sektor swasta, akademisi, pakar, pemuda, dan masyarakat sipil. Negara tuan rumah tahun ini, Uni Emirat Arab (UEA), akan memimpin sebuah proses agar semua pihak dapat menyepakati sebuah peta jalan yang jelas untuk mempercepat kemajuan transisi energi global yang pragmatis sambil menjunjung pendekatan “leaving no one behind” menuju aksi iklim yang inklusif.

See also  Sampaikan Pidato, Jokowi Tekankan Peluang Besar Raih Indonesia Emas 2045

Empat pilar Agenda Aksi Presidensi COP28 adalah mempercepat transisi energi, memperbaiki pendanaan iklim, berfokus pada manusia, kehidupan, dan mata pencaharian, serta mendukung seluruh kegiatan dengan inklusivitas sepenuhnya.

Berita Terkait

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat Jelang Nataru 2025-2026.
Hutama Karya Perkuat Portofolio Internasional: Progres Proyek Jalan Maliana di Timor Leste Capai 72,59%
Mendes Yandri Ajak GP Ansor Kolaborasi Sukseskan Pembangunan Desa
Wujudkan Asta Cita, Pertamina Gandeng Direktorat Jenderal Pajak Bangun Ekosistem UMKM Mandiri dan Taat Pajak
Penutupan Jalur Rafah Langgar Genjatan Sejata, BKSAP: Bantuan Mesti Tetap Masuk
PLN Icon Plus Tanam Pohon Kopi di Hutan Kota Sangga Buana, Perkuat Ekosistem Hijau Berkelanjutan
Komite IV DPD RI Soroti Penyaluran Dana 200 T ke Himbara di NTB
Prabowo Ajak Generasi Muda Pilih Jalan Kebenaran dan Kejujuran

Berita Terkait

Tuesday, 21 October 2025 - 17:37 WIB

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat Jelang Nataru 2025-2026.

Tuesday, 21 October 2025 - 08:17 WIB

Hutama Karya Perkuat Portofolio Internasional: Progres Proyek Jalan Maliana di Timor Leste Capai 72,59%

Monday, 20 October 2025 - 23:32 WIB

Mendes Yandri Ajak GP Ansor Kolaborasi Sukseskan Pembangunan Desa

Monday, 20 October 2025 - 20:24 WIB

Wujudkan Asta Cita, Pertamina Gandeng Direktorat Jenderal Pajak Bangun Ekosistem UMKM Mandiri dan Taat Pajak

Monday, 20 October 2025 - 20:05 WIB

Penutupan Jalur Rafah Langgar Genjatan Sejata, BKSAP: Bantuan Mesti Tetap Masuk

Berita Terbaru

Berita Utama

Pemerintah Pangkas Tarif Tiket Pesawat Jelang Nataru 2025-2026.

Tuesday, 21 Oct 2025 - 17:37 WIB

Nasional

Kemendes dan Kemkomdigi Taken MoU, Bangun Koneksi Majukan Desa

Tuesday, 21 Oct 2025 - 17:29 WIB