Dua WNI Batal Terbang Akibat Kedutaan “Lemot” Keluarkan Statemen Letter

Friday, 19 April 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Boarding Pass dan Visa Tertukar, Dua WNI Batal Terbang Akibat Kedutaan Lemot Mengeluarkan Statemen Letter/ foto istimewa

Boarding Pass dan Visa Tertukar, Dua WNI Batal Terbang Akibat Kedutaan Lemot Mengeluarkan Statemen Letter/ foto istimewa

DAELPOS.com – Dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Khanza dan Rosalina batal terbang dari Bandara Soekarno Hatta (Soetta) menuju Paris, Prancis setelah mengalami problem pada visa dan boarding pass miliknya.

Insiden yang tidak mengenakkan itu dialami Khanza dan Rosalina yang sudah antre dalam barisan menuju ke pesawat di Bandara pada Sabtu, 13 April 2024.

Namun problem tertukar visa dan boarding pass membuat rencana perjalanan itu terhambat, sementara pada waktu yang sangat singkat dan nyaris mustahil, mereka diharuskan mendapat “statemen letter” alias surat pernyataan dari kedutaan untuk bisa berangkat.

Kepada awak media, pihak Khanza dan Rosalina pun menuturkan kronologi kejadian, dimana pada pukul 13:00 WIB Khanza dan Rosalina sudah berkumpul bersama tour guide dari agen perjalanan Widarin (Wisatapreneur Daring Indonesia) di Bandara Soetta, untuk absen dan menyerahkan bagasi koper.

Setelah dua jam, tepatnya pukul 15:00 WIB pihak agensi Widarin pun membagikan boarding pass dan paspor kepada rombongan, sedangkan milik Khanza dan Rosalina tidak ada. Mereka pun menunggu dengan harap-harap cemas, namun tak ada kepastian dari agensi.

Khanza dan Rosalina pun telah berulang kali menanyakan kepada Widarin, apa kendala yang terjadi hingga boarding pass dan visa mereka tidak ada.

Pihak agensi pun tak bisa memberi penjelasan yang detail, apa alasannya. Mereka hanya meminta agar Khanza dan Rosalina menunggu. “Ditunggu saja ya, sepertinya ada sedikit problem,” demikian kata agenci tersebut seperti dituturkan Khanza dan Rosalina dalam keterangannya.

Karena tak ada kejelasan, sementara waktu pemberangkatan pesawat sudah semakin dekat, kemudian pada Pukul 15:35, tour guide mendatangi Stuart dan menjelaskan bahwa paspor dan visa tertukar. Mereka pun mengaku sudah berusaha untuk menghubungi kantor widarin, kedutaan, dan pihak terkait.

See also  Video Syur 61 Detik Mirip Nagita Slavina Palsu, Polisi: Hasil Editing

“Paspor dan visa beberapa kali difoto oleh pihak widarin untuk konfirmasi bahwa ada kesalahan penempelan visa,” kata Khanza dan Rosalina menuturkan.

Menurut widarin selaku agensi perjalanan, pihak maskapai meminta “statement letter” kepada kedutaan agar bisa memberangkatkan Khansa dan Rosalina.

Namun, pihak kedutaan sedang lelet slow respon dan ternyata tidak bisa membuat “statement letter” tersebut. Sementara waktu terus berjalan dan pesawat tak lama lagi akan berangkat.

Kemudian sekitar pukul 16:00 WIB, rombongan beserta TG sudah masuk ke pesawat, menyisakan Khansa dan Rosalina serta dua orang pihak widarin yang mengurus ticketing.

Dalam kondisi crowded itu, Khansa dan Rosalina terus menanyakan kepastian namun pihak widarin saling lempar. Bahkan saat dicoba ditelpon WA pun tidak mengangkat karena alasan masih konfirmasi ke kedutaan.

“Pihak widarin yang menemani di bandara bilang bahwa maskapai menunggu “statement letter” sampai pukul 16:30 bila lebih sepertinya tidak bisa ikut terbang,” jelas Khanza dan Rosalina.

Kemudian pada Pukul 16:30 WIB, statement letter yang diharapkan itu masih tidak ada, dan counter check-in sudah mulai menutup barisan.

Bahkan ketika waktu sudah menunjukkan pukul 17:00 WIB atau saat boarding time, ternyata masih belum ada kejelasan. Lalu admin Widarin, Khansa, Rosalina, dan orang tua telepon grup WA dalam kondisi yang belum ada kepastian.

“Pada Pukul 17:20 WIB, akhirnya dipastikan atau sudah fix tidak bisa berangkat,” tegas Khanza dan Rosalina, menuturkan.

Karena tak bisa berangkat, pada Pukul 17:30 WIB, Khanza dan Rosalina melakukan telepon grup WA bersama manager Widarin (Atika), dan disepakati untuk memesankan hotel untuk Khanza dan Rosalina menginap sehari.

Keduanya pun lantas berangkat ke hotel pada Pukul 18:30 WIB dengan menggunakan taxi, lalu sejam kemudian mereka tiba di hotel.

See also  Jaksa Agung RI, Perintahkan Jam Pidmil Segera Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Satelit Slot Orbit Kemenhan

Lantas sekitar satu jam kemudian, tepatnya Pukul 20:05 pihak Widarin (Fatimah) datang ke hotel menemui Khansa dan Rosalina untuk menjelaskan dan meminta maaf.

Namun maaf tinggallah maaf. Nasi sudah menjadi bubur. Kejadian ini telah menimbulkan kerugian secara fisik, psikis, bahkan mental. Tentunya juga kerugian materi berupa uang sekitar Rp100 juta yang ditimbulkan dari sisi konsumen dan juga pihak agency, karena harus menanggung biaya pembatalan secara full sebagai bentuk komitmen dan tanggung jawab.

Pengalaman Khanza dan Rosalina ini tentu harus mejadian catatan, bagaimana pelayanan untuk perjalanan masih banyak yang tidak prima. Apalagi kinerja kedutaan terkesan sangat lemot, padahal hanya untuk membuat statemen letter.

Berikut kronologinya:

  • Pukul 13:30, kumpul di counter B bersama tour guide untuk absen dan menyerahkan koper bagasi
  • ⁠Pukul 15:00, kumpul untuk dibagikan boarding pass dan paspor
  • ⁠Khansa dan Rosalina menunggu sampai nama kita dipanggil untuk dibagikan paspor dan boarding pass
  • Pukul 15:33 l, orang lain semua sudah dapat boarding pass sedangkan Khansa dan Rosalina belum dapat
  • ⁠Khansa dan Rosalina bertanya kepada pihak widarin beberapa kali untuk memastikan dan jawaban hanya “Ditunggu saja ya, sepertinya ada sedikit problem” di sini Khansa dan Rosalina masih belum tahu kejelasan apa apa karena tidak dijelaskan masalah yang terjadi apa
  • ⁠Pukul 15:35, tour guide (ka Stuart) datang dan menjelaskan bahwa paspor dan visa tertukar, TG sudah berusaha untuk menghubungi kantor widarin, kedutaan, dll.
  • ⁠Paspor dan visa beberapa kali difoto oleh pihak widarin untuk konfirmasi bahwa ada kesalahan penempelan visa
  • ⁠Menurut pihak widarin, pihak maskapai meminta “statement letter” kepada kedutaan agar bisa memberangkatkan Khansa dan Rosalina. Namun, pihak kedutaan sedang slow respon dan ternyata tidak bisa membuat “statement letter” tsb.
  • ⁠Sekitar pukul 16:00an, rombongan beserta TG sudah masuk, menyisakan Khansa dan Rosalina serta 2 orang pihak widarin yang mengurus ticketing
  • ⁠Khansa dan Rosalina terus menanyakan kepastian namun pihak widarin saling lempar, dicoba ditelfon WA pun tidak mengangkat karena alasan masih konfirmasi ke kedutaan
  • ⁠Pihak widarin yang menemani di bandara bilang bahwa maskapai menunggu “statement letter” sampai pukul 16:30 bila lebih sepertinya tidak bisa ikut terbang
  • ⁠Pukul 16:30 “statement letter” tidak ada, dan counter check-in sudah mulai menutup barisan
  • ⁠Sekitar pukul 17:00 saat boarding time masih belum ada kejelasan. Lalu admin widarin, khansa, rosalina, dan orang tua telfon grup WA
  • ⁠Pukul 17:20 sudah fix tidak bisa berangkat
  • ⁠Pukul 17:30 telfon grup WA bersama manager (Atika) di sini dipesankan hotel untuk menginap sehari
  • ⁠Pukul 18:30 otw (berangkat, red) dari bandara ke hotel menggunakan taxi, pukul 19:10 sampai hotel
  • ⁠Pukul 20:05 pihak widarin (Fatimah) datang ke hotel menemui Khansa dan Rosalina untuk menjelaskan dan meminta maaf.

Berita Terkait

Haidar Alwi: Penilaian Bambang Rukminto Terhadap Kapolri Tidak Berbasis Data
Kemenhut Apresiasi MA Batalkan Vonis Bebas Pelaku Perdagangan Cula Badak Jawa
Kasus Penembakan Kembali Melibatkan Oknum Anggota TNI AL, Sultan Minta Kasal dan Panglima TNI Berikan Atensi Serius
Haidar Alwi: Polisi Bukan Sekadar Penegak Hukum, tapi Penyangga Negara.
Komite III DPD RI Janji Kawal Kasus Kejahatan Seksual Anak Eks Kapolres Ngada
Haidar Alwi Minta Masyarakat Jangan Mengkritik Sepimmen Polri yang Sowan ke Jokowi
Dukung Keadilan Bagi Keluarga Korban Penembakan Oknum TNI AL di Aceh Utara, Haji Uma Libatkan LPSK
Rumahnya di Geledah KPK, LaNyalla: Apa Kaitannya Saya dengan Kusnadi?

Berita Terkait

Wednesday, 30 April 2025 - 16:32 WIB

Haidar Alwi: Penilaian Bambang Rukminto Terhadap Kapolri Tidak Berbasis Data

Monday, 28 April 2025 - 10:33 WIB

Kemenhut Apresiasi MA Batalkan Vonis Bebas Pelaku Perdagangan Cula Badak Jawa

Saturday, 26 April 2025 - 18:14 WIB

Kasus Penembakan Kembali Melibatkan Oknum Anggota TNI AL, Sultan Minta Kasal dan Panglima TNI Berikan Atensi Serius

Thursday, 24 April 2025 - 14:58 WIB

Haidar Alwi: Polisi Bukan Sekadar Penegak Hukum, tapi Penyangga Negara.

Wednesday, 23 April 2025 - 15:24 WIB

Komite III DPD RI Janji Kawal Kasus Kejahatan Seksual Anak Eks Kapolres Ngada

Berita Terbaru

Olahraga

Popsivo Melaju ke Final Usai Tumbangkan Pertamina Enduro

Sunday, 4 May 2025 - 20:27 WIB