Berdampak Positif, PLN Terus Kembangkan Ekosistem Biomassa Berbasis Masyarakat

Thursday, 3 October 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Eddy Soeparno memaparkan terkait peluang Indonesia sebagai pusat produksi bahan bakar nabati dunia pada sesi diskusi kegiatan METI Greentalk pada Senin (30/9). Dalam penyampaiannya, Eddy juga menyoroti pentingnya ekosistem energi nasional yang bertopang pada sumber energi yang beragam dan berkelanjutan, salah satunya biomassa.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Eddy Soeparno memaparkan terkait peluang Indonesia sebagai pusat produksi bahan bakar nabati dunia pada sesi diskusi kegiatan METI Greentalk pada Senin (30/9). Dalam penyampaiannya, Eddy juga menyoroti pentingnya ekosistem energi nasional yang bertopang pada sumber energi yang beragam dan berkelanjutan, salah satunya biomassa.

 

DAELPOS.com – PT PLN (Persero) terus berkomitmen mendukung langkah Pemerintah dalam upaya pengurangan emisi karbon serta peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui dukungan suplai energi bersih. Pengembangan ekosistem energi biomassa dinilai menjadi salah satu kunci dalam mendorong upaya tersebut.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Eddy Soeparno mengatakan bahwa Indonesia yang menargetkan pertumbuhan ekonomi antara 7-8% tentunya membutuhkan dukungan suplai energi yang tinggi. Sehingga, Ia melihat pentingnya ekosistem energi nasional yang bertopang pada sumber energi yang beragam dan berkelanjutan, salah satunya biomassa.

Dirinya menyampaikan, guna mendukung upaya tersebut DPR dan Pemerintah telah mengetok Rancangan Peraturan Pemerintah terkait Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN) di mana salah satu isinya terkait peningkatan pemanfaatan biomassa atau bahan bakar nabati (BBN). Hal ini bertujuan untuk mengembangkan sumber-sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan.

”Kita ini punya kemampuan untuk mengembangkan yang namanya biomassa, BBN. Ini sumbernya bisa datang dari hutan tanaman energi (HTE),” ucap Eddy dalam paparannya di acara Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Green Talk bertajuk “Strategi Penjaminan Penyediaan Bahan Baku dan Peningkatan Keekonomian untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm)”, Senin (30/9).

Ia menambahkan, dalam RPP KEN, pemanfaatan BBN harus dilakukan dengan mempertimbangkan keseimbangan, ketahanan energi, dan ketahanan pangan. Melalui proses yang benar, upaya ini nantinya justru akan menghadirkan ekonomi sirkular yang berkelanjutan bagi masyarakat, termasuk lingkungan.

”Ekonomi sirkular ini harus kita gerakkan. Dan ini membutuhkan bantuan, dukungan dari semua stakeholder terkait, termasuk METI,” ujarnya.

Sementara itu, Koordinator Investasi dan Kerja Sama Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Trois Dilisusendi memaparkan, Pemerintah sangat mendukung inisiatif PLN-METI untuk terus meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), khususnya biomassa. Mengingat, Kata Trois, potensi biomassa terutama untuk sektor kelistrikan atau PLTBm cukup besar, yakni mencapai 57 gigawatt (GW).

See also  Sinergi Telkom & Transvision Hadirkan Layanan TV Digital untuk Freeport Indonesia

“Kita sangat paham bahwa bioenergi adalah bagian dari dunia energi yang memang bisa dikatakan paling lengkap. Kenapa? Karena dia bisa menggantikan seluruh energi fosil. Kemudian sektor yang (digantikannya) bisa lengkap, bisa kelistrikan, bisa sebagai pembangkit bioenergi, bisa untuk transportasi menggantikan BBM,” jelasnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa PLN terus berkomitmen untuk mendukung Pemerintah melakukan penurunan emisi karbon, terutama di sektor kelistrikan. Salah satunya dengan membangun ekosistem biomassa yang andal untuk menyuplai kebutuhan pembangkit.

“PLN membangun ekosistem biomassa berbasis ekonomi kerakyatan. Dalam hal ini kami menjalin kolaborasi dengan masyarakat, pemerintah daerah dan pemangku kebijakan terkait dengan memanfaatkan lahan-lahan kritis menjadi penyuplai biomassa dengan sistem pertanian terpadu,” ungkap Darmawan.

Darmawan memaparkan, hingga triwulan 3 tahun 2024, PLN telah memanfaatkan 3 juta ton biomassa dalam program co-firing untuk 46 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) serta berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 3,2 juta ton CO2e. Pemanfaatan biomassa ini juga memberikan nilai ekonomi untuk masyarakat hingga Rp2 triliun per tahun dan melibatkan sebanyak 250 ribu orang.

“Jumlah pemanfaatan biomassa ini akan terus ditingkatkan menjadi 10 juta ton di tahun 2025 guna memenuhi kebutuhan biomassa di 52 PLTU milik PLN,” imbuhnya.

Ketua Umum METI sekaligus Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan kolaborasi dengan BUMN maupun swasta guna mengembangkan lahan kosong untuk ditanami tanaman energi. Selain itu, pihaknya juga mendorong pemanfaatan limbah sebagai biomassa untuk pembangkit listrik.

Wiluyo juga mengajak setiap pihak yang berkepentingan untuk menjalin kolaborasi bersama. Sehingga, ekosistem yang kokoh bisa terbentuk untuk dapat memanfaatkan potensi besar biomassa di tanah air.

See also  Menteri Investasi Pastikan Air Products Berinvestasi USD15 Miliar di Industri Gasifikasi Batu Bara dan Turunannya

“Biomassa ini adalah potensi yang sangat melimpah di Indonesia dan merupakan salah satu kekuatan pertahanan energi. Karena materi dari biomassa memiliki banyak manfaat, hanya tinggal bagaimana kita memanfaatkannya,” pungkas Wiluyo.

Berita Terkait

Road to MJM 2025: Bank Mandiri Kuatkan Aksi Sosial-Lingkungan di Yogyakarta
Kementerian Investasi Bentuk EU Desk, Siap Sambut Investasi Uni Eropa
Tingkatkan Layanan B2B, Epson Hadirkan Konsep Baru Solution Center di Berbagai Kota
Hutama Karya Hadir di International Conference on Infrastructure 2025 Pamerkan Karya Infrastructure Terbaik
Stimulus Potongan Tarif Tol Dorong Pergerakan Ekonomi dan Mobilitas Libur Idul Adha di Jalan Tol Hutama Karya
Bank Mandiri Raih Peringkat ESG AA dari MSCI, Terdepan di KBMI 4
Iduladha 1446 H: Bank Mandiri Berbagi hingga Pelosok Negeri
Bank Mandiri Berkurban: Tebar Kebaikan di Idul Adha 1446 H

Berita Terkait

Monday, 16 June 2025 - 12:43 WIB

Road to MJM 2025: Bank Mandiri Kuatkan Aksi Sosial-Lingkungan di Yogyakarta

Monday, 16 June 2025 - 10:46 WIB

Kementerian Investasi Bentuk EU Desk, Siap Sambut Investasi Uni Eropa

Monday, 16 June 2025 - 10:00 WIB

Tingkatkan Layanan B2B, Epson Hadirkan Konsep Baru Solution Center di Berbagai Kota

Thursday, 12 June 2025 - 18:47 WIB

Hutama Karya Hadir di International Conference on Infrastructure 2025 Pamerkan Karya Infrastructure Terbaik

Wednesday, 11 June 2025 - 20:56 WIB

Stimulus Potongan Tarif Tol Dorong Pergerakan Ekonomi dan Mobilitas Libur Idul Adha di Jalan Tol Hutama Karya

Berita Terbaru

(Foto ilustrasi dok. Kemenpar)

News

Raja Ampat Aman: Pemerintah Jamin Keamanan Wisatawan

Monday, 16 Jun 2025 - 13:37 WIB

Berita Utama

Kedatangan Prabowo di Sambut Warga dan Pelajar Indonesia di Singapura

Monday, 16 Jun 2025 - 12:57 WIB

Berita Terbaru

Tiba di Singapura, Prabowo Disambut Langsung oleh PM Lawrence Wong

Monday, 16 Jun 2025 - 12:53 WIB