Abah Timi, Inovasi Kelola Sampah dari Rumah ala Lurah Antapani Tengah

Wednesday, 15 January 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

DAELPOS.com – Sampah kerap dilabeli sebagai sesuatu yang sia-sia. Sebagai akhir dari sebuah benda yang tak lagi digunakan, sampah dipandang sebagai hal yang dibuang begitu saja. Namun, jika tidak dikelola dengan baik apalagi dibuang sembarangan, sampah yang menumpuk tentu berpotensi menjadi bencana.

Sadar akan hal tersebut, Teguh Haris Pathon, sang Lurah Antapani Tengah tidak tinggal diam. Lewat inovasi Abah Timi, ia berhasil merangkul masyarakat untuk mengelola sampah dari sumber pertamanya, rumah tangga.

Program Abah Timi merupakan singkatan dari Abdi Milah Sampah ti Bumi, sebuah kalimat dalam Bahasa Sunda yang artinya “Saya Memilah Sampah dari Rumah”. Program ini diluncurkan sebagai langkah bijak untuk mengajak warga Antapani Tengah memilah sampah yang dihasilkan oleh rumah mereka sendiri.

Penggunaan Bahasa Sunda diakuinya sebagai langkah untuk memudahkan sosialisasi kepada masyarakat. Program ini hadir sebagai respons untuk mendukung Gerakan Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan) yang telah digaungkan Pemeritah Kota Bandung sejak 2019.

“Meski ini namanya dari Bahasa Sunda, tapi saya yakin bisa menjadi satu trigger nasional untuk melakukan hal yang sama,” ujarnya.

Diakuinya, sejak program ini diluncurkan pada awal tahun 2020, program ini tak selalu mendapat dukungan. “Persoalan sampah bukan hal yang mudah karena ternyata yang harus diubah dimulai dari mindset masyarakat. Tak hanya dari pikiran, tapi kesadaran ini juga harus digerakkan dari hati,” ungkapnya.

Namun dibalik setiap permasalahan yang ditemuinya, ia kerap dibantu oleh pihak-pihak terkait seperti Ketua RT dan RW setempat untuk meyakinkan warganya agar aktif mengelola sampah yang dihasilkan rumah tangganya. Karena baginya, perannya dalam memimpin merupakan kunci keberhasilan sebuah program pemberdayaan masyarakat.

See also  Prabowo Tegaskan Komitmen Pemerintahan Bersih dan Pemanfaatan Sumber Daya Secara Bijak

“Kalau pemimpinnya serius, yang lain ikut. Kalau tidak, yang lain juga pasti akan meninggalkan. Jadi jangan sampai yang sudah semangat itu ditinggalkan, tapi harus diperkuat. Sehingga yang belum ikut serta akan kita terus dorong. Jadi itu yang terus saya pepet,” jelas lulusan Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) ini.

Melalui Abah Timi, masyarakat Antapani Tengah khususnya RW 19, tidak hanya diajak untuk memilah sampah, tapi juga dibekali dengan pemahaman bahwa pengelolaan sampah yang baik dapat berdampak besar bagi lingkungan dan generasi mendatang.

Warga di Kawasan ini diberikan pelatihan khusus tentang pemilahan sampah organic dan anorganik, hingga memanfaatkannya kembali dalam aktivitas sehari-hari. Tak hanya itu, inovasi ini juga dikembangkan menjadi Jasmine Integrated Farming (JIF RW 19).

“Ternyata Abah Timi dan Jasmine Integrated Farming ini daya tariknya luar biasa. Akhirnya itu membawa dampak positif bagi warga kami. Karena setiap minggu hampir ada kunjungan dari TK sampai SMA, bahkan yang disertasi. Pihak BUMN dan BUMD juga demikian. Mereka tertarik mengetahui alasan kenapa warga mau mengelola sampah,” urainya.

Tak berhenti sampai disitu, kedepan Teguh ingin agar pihaknya dapat menuntaskan masalah sampah residu. Menurutnya, sampah residu jika dimanfaatkan dan dikelola dengan benar, dapat memberikan manfaat lainnya.

“Jadi sampah residu itu tidak hanya dibakar lalu jadi abu, tapi harus ada manfaatnya. Bukan hal mudah, tapi minimal saya sudah membuat legacy atau peninggalan untuk warga ini. Jadi kalaupun nanti saya pindah, bisa dilanjutkan (oleh pemimpin selanjutnya),” pungkasnya.

Berita Terkait

Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Program Unggulan Kementrans Derivatif Dari Asta Cita
DKI Jakarta Berantas Mafia Kios Pasar
Menteri ESDM-Pertamina Genjot Produksi Migas di Musi Banyuasin
Hutama Karya Luncurkan ESG Roadmap Untuk Percepatan Transformasi Tata Kelola Berkelanjutan
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Mendes Yandri: Desa Jadi Subjek Utama Pembangunan itu Sudah Sangat Tepat
Ratusan Tahun Mendidik Masyarakat, Menag Minta Jaga Marwah Pesantren
Indonesia: Penentu dan Pencetak Sejarah Perdamaian Dunia
Jakarta Siap Bangun PLTSa, Gandeng Danantara

Berita Terkait

Saturday, 18 October 2025 - 12:45 WIB

Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Program Unggulan Kementrans Derivatif Dari Asta Cita

Saturday, 18 October 2025 - 12:41 WIB

DKI Jakarta Berantas Mafia Kios Pasar

Friday, 17 October 2025 - 12:40 WIB

Menteri ESDM-Pertamina Genjot Produksi Migas di Musi Banyuasin

Friday, 17 October 2025 - 12:26 WIB

Hutama Karya Luncurkan ESG Roadmap Untuk Percepatan Transformasi Tata Kelola Berkelanjutan

Friday, 17 October 2025 - 01:40 WIB

Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Mendes Yandri: Desa Jadi Subjek Utama Pembangunan itu Sudah Sangat Tepat

Berita Terbaru

ilustrasi / foto ist

News

DKI Jakarta Berantas Mafia Kios Pasar

Saturday, 18 Oct 2025 - 12:41 WIB

Berita Terbaru

Menteri Keuangan Puas: Anggaran Infrastruktur Ditarget Serap $94\%$

Friday, 17 Oct 2025 - 21:13 WIB