DAELPOS.com – Dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Singapura; H.E. Seah Kian Peng, Senator Mirah Midadan Fahmid menekankan pentingnya kolaborasi antara Indonesia dan Singapura dalam pengembangan energi terbarukan.
Senator Mirah melihat peluang besar dalam kerja sama kedua negara untuk mempercepat transisi energi melalui inovasi teknologi dan pertukaran pengetahuan.
“Indonesia memiliki banyak potensi dalam energi terbarukan, mulai dari panas bumi, angin, hingga tenaga air. Namun, yang masih menjadi tantangan bagi kami adalah kurangnya teknologi yang memadai untuk mengoptimalkan sumber daya ini. Saya percaya bahwa Singapura memiliki teknologi yang maju dan dapat kita sinergikan melalui kerja sama yang inovatif,” ujar Senator Mirah.
Senator Mirah mengajak pihak Singapura untuk menjalin kemitraan strategis dalam investasi dan pengembangan energi terbarukan di Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia mengundang delegasi Singapura untuk mengunjungi NTB dan melihat langsung potensi energi terbarukan di wilayah tersebut.
“Kami memiliki potensi besar di sektor panas bumi dan tenaga angin, serta peluang dalam pengembangan tenaga air. Ini adalah sumber daya yang bisa menjadi tulang punggung transisi energi Indonesia ke depan. Dengan teknologi dan investasi yang tepat, kita bisa menciptakan energi bersih yang bermanfaat bagi kedua negara,” jelasnya.
Mirah menekankan bahwa kolaborasi ini tidak hanya akan mempercepat implementasi energi hijau di Indonesia, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru dan memperkuat ketahanan energi di kawasan Asia Tenggara.
Selain membahas energi terbarukan, Senator Mirah juga mengusulkan pembentukan forum parlemen regional di Asia Tenggara sebagai wadah untuk memperkuat kerja sama bilateral dan regional.
“Saya sangat tertarik dengan gagasan kerja sama antarparlemen, tidak hanya antara pemerintah dengan pemerintah atau bisnis dengan bisnis, tetapi juga antara parlemen dengan parlemen. Dengan adanya forum parlemen regional, kita bisa meningkatkan kapasitas legislatif, memperbaiki kebijakan, serta membuka lebih banyak peluang kerja sama di berbagai sektor,” ungkapnya.
Menurutnya, inisiatif ini akan memungkinkan anggota parlemen dari berbagai negara untuk bertukar pengalaman, merancang kebijakan yang lebih progresif, serta membangun regulasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
“Melalui forum ini, kita bisa memastikan bahwa kebijakan energi dan lingkungan yang kita buat selaras dengan kebutuhan global serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tambahnya.
Singapura, sebagai salah satu pusat teknologi dan keuangan di Asia, memiliki peran penting dalam mendukung transformasi energi di kawasan. Dengan adanya hubungan bilateral yang kuat, Indonesia dan Singapura dapat bekerja sama dalam berbagai aspek, termasuk transfer teknologi, investasi hijau, dan pengembangan kebijakan energi yang lebih inklusif.
Mirah juga menyoroti perlunya penguatan regulasi yang memungkinkan investasi energi terbarukan lebih mudah masuk ke Indonesia. “Saat ini, masih ada beberapa hambatan regulasi yang perlu kita perbaiki agar kerja sama ini bisa berjalan lebih efektif. Melalui forum parlemen, kita bisa mempercepat harmonisasi kebijakan yang mendorong investasi hijau,” jelasnya.
Senator Mirah berharap pertemuan ini menjadi langkah awal bagi Indonesia dan Singapura untuk memperdalam kerja sama dalam bidang energi terbarukan serta memperkuat diplomasi antarparlemen di kawasan Asia Tenggara.
“Saya optimis bahwa melalui kolaborasi ini, kita bisa mencapai solusi energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat posisi kawasan Asia Tenggara sebagai pemimpin dalam transisi energi global,” tutupnya.*