Fleksibel dan Terukur, Ini Strategi BRI Jaga Pertumbuhan Bisnis Di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Tuesday, 18 February 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi / foto ist

ilustrasi / foto ist

DAELPOS.com – Ketidakpastian global terus menjadi tantangan besar di berbagai sektor, termasuk perbankan.

Fluktuasi pasar, kompleksitas isu global, serta dinamika domestik menuntut kesiapan strategic respons yang tepat. Di tengah kondisi tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) terus menunjukkan kemampuannya dalam mempertahankan kinerja yang solid sekaligus menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Direktur Utama BRI Sunarso menegaskan bahwa Perseroan memiliki komitmen untuk terus berkontribusi pada perekonomian nasional. Kendati dihadapkan pada berbagai tantangan, BRI tetap optimistis terhadap tren profitabilitas 2025-2026. Dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, BRI pun berstrategi ‘wait and see’ untuk merespons dinamika pasar sekaligus mengembangkan pendekatan yang fleksibel dan terukur.

“Jika tantangannya tidak lebih buruk dari sekarang, kita masih bisa bertahan. Namun, jika tantangannya memburuk, kita harus punya plan B. Apa yang harus kita perketat, mana yang harus kita jaga, kita sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi kondisi yang lebih buruk,” ungkapnya dalam podcast “BBRI Pilar Utama Perbankan Nasional: Peluang Besar di 2025” di kanal YouTube Hermanto Tanoko.

Dirinya menuturkan, berbagai langkah strategis telah disiapkan BRI untuk menjaga stabilitas dan kinerja bisnis, termasuk rencana cadangan untuk mengantisipasi potensi krisis. Dalam konteks ini, Sunarso kerap menggambarkan pendekatan BRI dengan analogi kompetisi sepak bola.

Menurutnya, prinsip utama yang dipegang BRI adalah untuk tetap meraih kemenangan, meskipun hasilnya tidak selalu sempurna.
Misal, dalam keadaan normal, BRI dapat menang 3-0, yang berarti likuiditas, kualitas, dan profitabilitas berada dalam kondisi baik. Sebaliknya, dalam situasi penuh ketidakpastian, BRI cukup menang 2-1, yakni dengan tetap menjaga likuiditas dan kualitas untuk memastikan keberlanjutan. “Meskipun profitabilitas bisa sedikit menurun, yang penting adalah kita tetap bertahan,” tambah Sunarso.

See also  BKPM: Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang Kejar Target Pembangunan Untuk Tarik Investor

Berbekal prinsip tersebut, Sunarso yakin BRI dapat menjaga momentum pertumbuhan BRI di tengah dinamika global dan domestik, serta tetap konsisten memberikan nilai tambah yang signifikan bagi pemegang saham. Daya tahan BRI yang kuat dalam menghadapi tantangan eksternal maupun internal telah membuktikan bahwa Perseroan mampu tumbuh secara berkelanjutan.

Bahkan, sebagai bagian dari strategi untuk menjaga keberlanjutan operasional, Sunarso menyoroti pentingnya kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR). Menurutnya, rasio CAR BRI yang tinggi menunjukkan fondasi yang kuat untuk ekspansi bisnis dan mitigasi risiko. Saat ini, CAR BRI tercatat lebih dari 26%, jauh di atas threshold Basel III, sementara BRI sebenarnya hanya membutuhkan CAR sebesar 17,5% untuk meng-cover risiko sesuai ketentuan.

“Dengan CAR 26%, itu berarti kami memiliki ruang lebih dari 7% untuk penggunaan modal. Ini menunjukkan bahwa selama lima tahun ke depan, berapa pun laba yang dihasilkan, BRI tidak perlu menahan laba untuk memperkuat modal dan berapapun laba BRI memang harus dibagi,” ujarnya.

Selain itu, Sunarso juga menekankan bahwa BRI senantiasa menjaga kualitas aset untuk memastikan bisnis BRI tetap sustain dalam jangka panjang. BRI telah melakukan pengelolaan portofolio kredit secara hati-hati dan mengantisipasi potensi penurunan kualitas dengan menyediakan pencadangan yang mencukupi, guna memastikan kinerja perusahaan tetap solid.

Berita Terkait

OJK Governansi Insight Forum di Sumatera Utara
SKK Migas Dorong Penerapan Inovasi Teknologi Pemboran dan Sumuran Untuk Dukung Pencapaian Ketahanan Energi Nasional
PEP Prabumulih Tingkatkan Produksi, Pasokan Gas Domestik Bertambah
Di Mandiri Investment Forum, Dirut PLN Ajak Kolaborasi untuk Transisi Energi
Harga Minyak Dunia Naik, ICP Januari 2025 Dipatok USD76,81 Perbarel
Pertamina Peringkat ke-32 Daftar 500 Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik versi Majalah TIME, Tertinggi di Indonesia
BUMN Hadir di INACRAFT 2025: Mendorong UMKM Naik Kelas, Memajukan Ekonomi Kreatif Indonesia
Jasa Marga Raih Penghargaan di Ajang 18th Annual Transaction Banking Awards 2024

Berita Terkait

Tuesday, 18 February 2025 - 20:04 WIB

OJK Governansi Insight Forum di Sumatera Utara

Tuesday, 18 February 2025 - 13:17 WIB

Fleksibel dan Terukur, Ini Strategi BRI Jaga Pertumbuhan Bisnis Di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Monday, 17 February 2025 - 15:04 WIB

SKK Migas Dorong Penerapan Inovasi Teknologi Pemboran dan Sumuran Untuk Dukung Pencapaian Ketahanan Energi Nasional

Monday, 17 February 2025 - 14:42 WIB

PEP Prabumulih Tingkatkan Produksi, Pasokan Gas Domestik Bertambah

Sunday, 16 February 2025 - 09:54 WIB

Di Mandiri Investment Forum, Dirut PLN Ajak Kolaborasi untuk Transisi Energi

Berita Terbaru

Ekonomi - Bisnis

OJK Governansi Insight Forum di Sumatera Utara

Tuesday, 18 Feb 2025 - 20:04 WIB

Hukum

Kejagung Titipkan Aset Lahan PT Duta Palma ke BUMN

Tuesday, 18 Feb 2025 - 20:01 WIB