DAELPOS.com – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo meninjau penanganan pada titik-titik jebolan tanggul Sungai Tuntang di Desa Baturagung, Kecamatan Grubug, Kabupaten Grobogan, Sabtu (26/4/2025). Tanggul jebol Sungai Tuntang terjadi pada Januari dan Maret 2025 lalu sempat mengakibatkan banjir di wilayah Demak dan Grobogan.
Penanganan darurat titik jebolan tanggul dikerjakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PU dengan panjang total 149 meter dengan lingkup pekerjaan timbunan tanah, perkuatan pancang glugu, bambu dan jumbo bag serta geotekstil.
Menteri Dody mengapresiasi BBWS Pemali Juana atas penanganan cepat titik-titik jebolan tanggul Sungai Tuntang dengan pertebalan/perkuatan dan peninggian tanggul.
“Untuk mempercepat penutupan tanggul jebol Sungai Tuntang saya sangat mengapresiasi, sudah bagus dan cepat. Tetapi jangan lupa masalah utamanya adalah sedimen atau pendangkalan,” kata Menteri Dody.
Menurut Menteri Dody, upaya pengendalian banjir Sungai Tuntang tidak bisa hanya fokus pada peninggian tanggul, namun juga diperlukan normalisasi dengan pengerukan sedimen dan pelebaran alur sungai. Menteri Dody meminta BBWS Pemali Juana untuk merencanakan pekerjaan normalisasi Sungai Tuntang.
“Saya meminta mumpung memasuki musim kemarau untuk dilakukan normalisasi. Menurut saya dengan normalisasi akan lebih siap manakala memasuki musim hujan,” kata Menteri Dody.
Normalisasi merupakan bagian dari strategi pengendalian banjir yang bersifat jangka menengah. Dengan langkah ini, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sungai dalam menampung dan mengalirkan air, serta mengurangi risiko banjir.
Menteri Dody pun menegaskan bahwa kerja sama seluruh stakeholders terkait menjadi kunci keberhasilan proyek normalisasi. Sungai Tuntang membentang dari Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Demak dengan panjang 139 km dan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 1086,98 km2.
Turut mendampingi Menteri Dody, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana Fikri Abdurrachman, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jateng Kuswara, dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Maryadi Utama. (*)