Sri Mulyani: APBN Surplus Rp4,3 Triliun pada Akhir April 2025

Friday, 23 May 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan bahwa kinerja APBN mencatatkan surplus Rp4,3 triliun pada akhir bulan April 2025. Menurutnya, akselerasi Pendapatan Negara, terutama penerimaan dari pajak dan bea cukai telah mengikuti ritme akselerasi yang cukup baik bahkan melampaui realisasi Belanja Negara.

Secara lengkap, ia memaparkan bahwa Pendapatan Negara per 30 April 2025 telah mencapai Rp810,5 triliun atau 27% dari target APBN tahun ini. Sementara itu, Belanja Negara telah direalisasikan sebanyak Rp806,2 triliun atau 22,3 dari pagu anggaran. Dengan demikian, APBN mengalami surplus anggaran sebanyak Rp4,3 triliun atau 0,02% dari produk domestik bruto.

Pendapatan Negara antara lain disokong oleh penerimaan pajak sebanyak Rp557,1 triliun, penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp100,0 triliun, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang mencapai Rp153,3 triliun.

“Di sini terlihat bahwa sudah terjadi akselerasi dari Pendapatan Negara terutama untuk pajak bea cukai mengikuti ritme yang cukup baik,” ujar Menteri Keuangan dalam Konferensi Pers APBN KiTa yang digelar pada Jumat (23/5) di Aula Mezzanine, Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta.

Di sisi lain, Pemerintah telah membelanjakan Rp806,2 triliun rupiah yang berarti 22,3% dari total Belanja Negara sebesar 3.621,3 triliun rupiah. Belanja tersebut terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat sebanyak Rp546,8 triliun serta Transfer ke Daerah sebesar Rp259,4 triliun. Dilihat dari persentasenya terhadap total pagu, Belanja Pemerintah Pusat masih berkisar pada kisaran 20%.

“Maka kita lihat kecepatan dari Pendapatan Negara sudah mendahului dari sisi kecepatan untuk Belanja Negara,” jelas Sri Mulyani. Dengan capaian Pendapatan Negara tersebut, postur APBN di akhir April mulai mencatatkan surplus yakni sebanyak Rp4,3 triliun. Hal ini cukup berbeda jika dibandingkan situasi pada tiga bulan pertama tahun 2025.

See also  Kemendagri Harap Ada Penguatan Tata Kelola Pemerintahan Daerah, Pasca MOU dengan Lembaga Kemitraan

“Januari hingga Maret waktu itu kita membukukan defisit ini karena terutama penerimaan pajak kita yang mengalami beberapa shock seperti restitusi dan adanya adjustment terhadap penghitungan tarif efektif dari TER. Sehingga di sini sekarang bulan April terjadi pembalikan dari yang tadinya 3 bulan berturut-turut defisit.

Berita Terkait

Respons Cepat Prabowo: Ambil Langkah Tegas Atasi Kasus Keracunan MBG
Tuduhan Makar Terhadap Kapolri Tidak Memiliki Dasar Yuridis: Hanya Agitasi Politik Berbau Fitnah
TOT Catrans, Wamen Viva Yoga: Transmigran Adalah Pelopor Pembangunan
Sultan Najamudin: DPD RI Berkewajiban Kawal Ketahanan Pangan
Menteri PANRB: Kartu Kesejahteraan dan Kartu Usaha Diharapkan Berbasis Digital
Senator NTT: Evaluasi Total Program MBG
Wakil Presiden Gibran Tinjau Progres Jalan Tol Palembang-Betung, Dorong Penyelesaian JTTS Tahap II
Epson Luncurkan Generasi Baru Pencetakan di Jakarta
Tag :

Berita Terkait

Sunday, 28 September 2025 - 13:50 WIB

Respons Cepat Prabowo: Ambil Langkah Tegas Atasi Kasus Keracunan MBG

Saturday, 27 September 2025 - 16:12 WIB

TOT Catrans, Wamen Viva Yoga: Transmigran Adalah Pelopor Pembangunan

Saturday, 27 September 2025 - 16:06 WIB

Sultan Najamudin: DPD RI Berkewajiban Kawal Ketahanan Pangan

Saturday, 27 September 2025 - 11:06 WIB

Menteri PANRB: Kartu Kesejahteraan dan Kartu Usaha Diharapkan Berbasis Digital

Friday, 26 September 2025 - 11:04 WIB

Senator NTT: Evaluasi Total Program MBG

Berita Terbaru