Kopdes Atasi Kemiskinan di Manggarai Barat NTT

Monday, 23 June 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto optimis Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai jawaban atas upaya dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia, salah satunya di Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pasalnya Indonesia Timur menjadi salah satu fokus utama dalam pembangunan desa dengan memanfaatkan keindahan alamnya sebagai potensi yang tidak dimiliki daerah lain untuk mencapai status maju hingga mandiri.

“Kami optimis kemiskinan di NTT yang terjadi di desa-desa akan kita urai sesuai Asta Cita Pak Presiden ke-6, pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan akan terwujud. Kita perlu tingkatkan kepedulian kita terutama untuk desa-desa di NTT di Manggarai Barat atau kabupaten lain. Saya yakin kita bisa mengejar ketertinggalannya,” papar Mendes Yandri secara optimis saat Diskusi Ketahanan Pangan dan Ekonomi Hijau Desa di Kabupaten Manggarai Barat, Senin (23/6/2025).

Rasa optimis ini juga dirasakan warga Manggarai Barat yang semangat membentuk Kopdes/kel Merah Putih hingga mencapai seratus persen. Hal ini, kata Mendes Yandri diharap menjadi pintu pembuka agar ekonomi desa-desa di Bumi Flobamora tersebut tergerak sehingga tidak hanya sebagai objek namun juga subjek dalam pembangunan melalui ketahanan pangan.

“Kita berharap desa-desa di NTT terutama Manggarai Barat menjadi pelaku utama bagaimana ketahanan pangan menjadi isu pokok atau kegiatan pokok di desa-desa,” katanya.

Ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan Kopdes/kel Merah Putih berkaitan dengan ketahanan pangan seperti menciptakan desa tematik baik berupa desa tomat, desa ikan nila, desa wisata, desa ekspor, dan lain sebagainya.

Dengan hal ini maka desa akan menjadi pertumbuhan ekonomi baru yang membawa manfaat besar dalam kemajuan Indonesia.

Tentu saja hal tersebut akan terealisasi dengan kerja sama berbagai pihak tidak terbatas pada Kemendes PDT bersama desa atau kelurahan, namun juga bersama K/L lain serta World Bank melalui berbagai program.

See also  Kementerian PU Gerak Cepat Tangani Jalan Amblas di Lintas Jambi-Sumbar

Hal ini semakin matang dengan Kopdes/kel Merah Putih yang digagas langsung Presiden Prabowo Subianto dengan dukungan seluruh pihak.

Mendampingi Mendes Yandri dalam diskusi ini yaitu Sekjen Taufik Madjid, Dirjen PPDT Samsul Widodo, Kepala BPSDM Agustomi Masik, dan Staf Khusus Menteri Fahad At-Tamimi.

Hadir pula Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Ahmad Yohan, Deputi Bidang Pembangunan Kewilayahan Kementerian PPN/BAPPENAS Medrilzam, Senior Social Development Specialist World Bank Jessica Ludwig Maaroof, Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi, Ketua Umum PABPDSI Ferry Radiansyah, Kepala Desa Batu Cermin Marianus Yono Jehanu, serta kepala desa dan lurah se-Kabupaten Manggarai Barat.

Berita Terkait

Nilai Ekonomi yang Tinggi, Wamen Viva Yoga Dorong Budidaya Kelapa Genjah di Kawasan Transmigrasi
Menteri PU Respons Cepat Atasi Tanggul Jebol Sungai Renggong di Grobogan
Usai Ditata Kementerian PU, Kota Lama Banyumas Jadi Magnet Baru Wisata Heritage
Arsyadany Ghana Akmalaputri Pimpin Distribusi PLN
Menteri PU Tegaskan Komitmen Serius Turunkan ICOR Lewat Strategi PU608
SIAGA 98 Dukung Wamen Rangkap Jabatan Komisaris BUMN Strategis
Tingkatkan Akses Air Minum Layak, Kementerian PU Segera Selesaikan SPAM Regional Mamminasata
Azhari Cage Minta Hasil Kesepakatan 4 Pulau Disahkan dalam Putusan Resmi
Tag :

Berita Terbaru

News

Perkuat Konektivitas di Aceh, Jalan Tol Sigli–Banda Aceh Siap Tersambung Penuh Tahun 2025 Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) tengah menuntaskan pembangunan Jalan Tol Sigli–Banda Aceh (Sibanceh) sepanjang 74,2 kilometer (km). Jalan tol pertama di Provinsi Aceh ini hampir tersambung sepenuhnya dengan menyisakan sedikit pekerjaan tahap akhir pada Seksi Padang Tidji–Seulimeum dan Seksi Kuto Baro–Simpang Baitussalam dengan target seluruhnya selesai tahun ini. Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan kehadiran jalan tol dibutuhkan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya transportasi. “Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antar wilayah pada sektor logistik, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” kata Menteri Dody. Pembangunan jalan tol ini telah dilaksanakan secara bertahap sejak semester 2 tahun 2018 yang diawali dari ruas Indrapuri-Blang Bintang. Tol Sigli–Banda Aceh terdiri dari 6 seksi dengan progres fisik seluruhnya mencapai 96,67%. Seksi 1 Padang Tidji –Seulimeum sepanjang 24,67 km saat ini telah memasuki tahap akhir konstruksi dengan progres fisik 99,46%. Pada ruas Padang Tidji –Seulimeum tengah diselesaikan pekerjaan di antaranya pembangunan gerbang tol, box culvert, dan overpass. Seksi 2 Seulimeum-Jantho sepanjang 6,26 km telah beroperasi sejak 8 Maret 2022, Seksi 3 Jantho-Indrapuri sepanjang 16,37 km beroperasi sejak 26 Februari 2021, Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 14,60 km beroperasi sejak 1 Juli 2020, dan Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 7,3 km juga telah beroperasi. Selanjutnya Seksi 6 Kuto Baro–Simpang Baitussalam sepanjang 5 km untuk jalan utama sudah selesai 100%. Saat ini tengah diselesaikan pembangunan Simpang Susun (SS) Kutabaro dengan progres 87%. “Untuk Seksi Kutabaro – Simpang Baitussalam hanya simpang susun saja yang belum tuntas, saat ini progresnya sudah 87%, sementara untuk mainroad sudah operasi,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Heri Yugiantoro. Dengan penyelesaian dua seksi terakhir tersebut, seluruh trase Tol Sigli – Banda Aceh akan tersambung penuh antara Kota Banda Aceh dengan Kabupaten Pidie pada 2025. Tol ini diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan kawasan serta memperlancar arus barang dan mobilitas masyarakat serta membuka akses terhadap pusat-pusat produksi dan distribusi di wilayah Aceh. Jalan Tol Sigli – Banda Aceh merupakan salah satu ruas utama (backbone) Jalan Tol Trans Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Aceh. (*)

Berita Terkait

Tuesday, 24 June 2025 - 09:22 WIB

Nilai Ekonomi yang Tinggi, Wamen Viva Yoga Dorong Budidaya Kelapa Genjah di Kawasan Transmigrasi

Monday, 23 June 2025 - 15:03 WIB

Kopdes Atasi Kemiskinan di Manggarai Barat NTT

Sunday, 22 June 2025 - 20:02 WIB

Menteri PU Respons Cepat Atasi Tanggul Jebol Sungai Renggong di Grobogan

Saturday, 21 June 2025 - 18:08 WIB

Usai Ditata Kementerian PU, Kota Lama Banyumas Jadi Magnet Baru Wisata Heritage

Friday, 20 June 2025 - 17:34 WIB

Arsyadany Ghana Akmalaputri Pimpin Distribusi PLN

Berita Terbaru

News

Perkuat Konektivitas di Aceh, Jalan Tol Sigli–Banda Aceh Siap Tersambung Penuh Tahun 2025 Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) tengah menuntaskan pembangunan Jalan Tol Sigli–Banda Aceh (Sibanceh) sepanjang 74,2 kilometer (km). Jalan tol pertama di Provinsi Aceh ini hampir tersambung sepenuhnya dengan menyisakan sedikit pekerjaan tahap akhir pada Seksi Padang Tidji–Seulimeum dan Seksi Kuto Baro–Simpang Baitussalam dengan target seluruhnya selesai tahun ini. Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan kehadiran jalan tol dibutuhkan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya transportasi. “Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antar wilayah pada sektor logistik, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” kata Menteri Dody. Pembangunan jalan tol ini telah dilaksanakan secara bertahap sejak semester 2 tahun 2018 yang diawali dari ruas Indrapuri-Blang Bintang. Tol Sigli–Banda Aceh terdiri dari 6 seksi dengan progres fisik seluruhnya mencapai 96,67%. Seksi 1 Padang Tidji –Seulimeum sepanjang 24,67 km saat ini telah memasuki tahap akhir konstruksi dengan progres fisik 99,46%. Pada ruas Padang Tidji –Seulimeum tengah diselesaikan pekerjaan di antaranya pembangunan gerbang tol, box culvert, dan overpass. Seksi 2 Seulimeum-Jantho sepanjang 6,26 km telah beroperasi sejak 8 Maret 2022, Seksi 3 Jantho-Indrapuri sepanjang 16,37 km beroperasi sejak 26 Februari 2021, Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 14,60 km beroperasi sejak 1 Juli 2020, dan Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 7,3 km juga telah beroperasi. Selanjutnya Seksi 6 Kuto Baro–Simpang Baitussalam sepanjang 5 km untuk jalan utama sudah selesai 100%. Saat ini tengah diselesaikan pembangunan Simpang Susun (SS) Kutabaro dengan progres 87%. “Untuk Seksi Kutabaro – Simpang Baitussalam hanya simpang susun saja yang belum tuntas, saat ini progresnya sudah 87%, sementara untuk mainroad sudah operasi,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Heri Yugiantoro. Dengan penyelesaian dua seksi terakhir tersebut, seluruh trase Tol Sigli – Banda Aceh akan tersambung penuh antara Kota Banda Aceh dengan Kabupaten Pidie pada 2025. Tol ini diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan kawasan serta memperlancar arus barang dan mobilitas masyarakat serta membuka akses terhadap pusat-pusat produksi dan distribusi di wilayah Aceh. Jalan Tol Sigli – Banda Aceh merupakan salah satu ruas utama (backbone) Jalan Tol Trans Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Aceh. (*)

Tuesday, 24 Jun 2025 - 10:36 WIB