Budidaya Maggot: Solusi Sampah Organik dari Pertamina EP Sangatta

Tuesday, 24 June 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – PT Pertamina EP (PEP) Sangatta Field, yang berada di bawah naungan Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, mengadakan pelatihan budidaya maggot sebagai bagian dari program Bintang Pertiwi.

Sampah organik, terutama sisa makanan, seringkali menjadi masalah pelik di banyak daerah. Namun, di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, sebuah solusi inovatif sedang digalakkan. Pertamina EP Sangatta Field, bekerja sama dengan masyarakat setempat, menggelar pelatihan budidaya maggot, larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF).

Pelatihan ini bertujuan untuk mengubah sampah organik menjadi sumber daya berharga. Maggot dikenal ampuh mengurai sampah organik dengan cepat, bahkan hingga 80% dari berat sampah. Selain itu, maggot sendiri memiliki nilai ekonomis tinggi sebagai pakan ternak kaya protein untuk ikan, ayam, atau burung.

“Kami melihat potensi besar dalam budidaya maggot untuk mengatasi masalah sampah organik sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi warga,” ujar [Nama Pejabat Pertamina EP Sangatta, jika ada dan relevan, atau sebutkan ‘perwakilan Pertamina EP Sangatta Field’]. “Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen kami terhadap keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.”

Warga yang mengikuti pelatihan mendapatkan bimbingan komprehensif mulai dari pengenalan BSF, cara membuat media budidaya, hingga panen maggot. Diharapkan, dengan pelatihan ini, masyarakat Sangatta dapat secara mandiri mengelola sampah organiknya dan bahkan menghasilkan pendapatan tambahan dari budidaya maggot.

Inisiatif Pertamina EP Sangatta Field ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara industri dan masyarakat dapat menciptakan solusi inovatif yang berkelanjutan untuk masalah lingkungan.

See also  Diperiksa Selama Hampir 10 Jam, Anji Jelaskan Pertemuan dengan Hadi Pranoto

Berita Terkait

Kunjungi PLN Nusantara Power, DirMKit PLN Soroti Inovasi Green Hydrogen dan Advance Workshop UMRO
Pertamina NRE dan LONGi Kerja Sama Luncurkan Proyek Manufaktur Modul Panel Surya di Indonesia
Sepanjang 2024, PLN Dorong Pertumbuhan Konsumsi Listrik hingga 17,78 TWh
PLN Nusantara Power Cetak Sejarah: Penjualan Energi 63,41 TWh Diiringi Efisiensi BPP 11,4%
Kapasitas Perseroan Makin Kuat, PLN Jaga DER dan CICR Tetap Positif Sepanjang 2024
Jakarta E-Prix Sukses Digelar Dengan Listrik Andal Full dari PLN
Meriahkan Jakarta E-Prix 2025, PLN Kasih Diskon Tiket Masuk 50% di Aplikasi PLN Mobile
Pertamina Raih 14 Penghargaan DEI & ESG Awards 2025

Berita Terbaru

News

Perkuat Konektivitas di Aceh, Jalan Tol Sigli–Banda Aceh Siap Tersambung Penuh Tahun 2025 Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) tengah menuntaskan pembangunan Jalan Tol Sigli–Banda Aceh (Sibanceh) sepanjang 74,2 kilometer (km). Jalan tol pertama di Provinsi Aceh ini hampir tersambung sepenuhnya dengan menyisakan sedikit pekerjaan tahap akhir pada Seksi Padang Tidji–Seulimeum dan Seksi Kuto Baro–Simpang Baitussalam dengan target seluruhnya selesai tahun ini. Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan kehadiran jalan tol dibutuhkan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya transportasi. “Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antar wilayah pada sektor logistik, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” kata Menteri Dody. Pembangunan jalan tol ini telah dilaksanakan secara bertahap sejak semester 2 tahun 2018 yang diawali dari ruas Indrapuri-Blang Bintang. Tol Sigli–Banda Aceh terdiri dari 6 seksi dengan progres fisik seluruhnya mencapai 96,67%. Seksi 1 Padang Tidji –Seulimeum sepanjang 24,67 km saat ini telah memasuki tahap akhir konstruksi dengan progres fisik 99,46%. Pada ruas Padang Tidji –Seulimeum tengah diselesaikan pekerjaan di antaranya pembangunan gerbang tol, box culvert, dan overpass. Seksi 2 Seulimeum-Jantho sepanjang 6,26 km telah beroperasi sejak 8 Maret 2022, Seksi 3 Jantho-Indrapuri sepanjang 16,37 km beroperasi sejak 26 Februari 2021, Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 14,60 km beroperasi sejak 1 Juli 2020, dan Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 7,3 km juga telah beroperasi. Selanjutnya Seksi 6 Kuto Baro–Simpang Baitussalam sepanjang 5 km untuk jalan utama sudah selesai 100%. Saat ini tengah diselesaikan pembangunan Simpang Susun (SS) Kutabaro dengan progres 87%. “Untuk Seksi Kutabaro – Simpang Baitussalam hanya simpang susun saja yang belum tuntas, saat ini progresnya sudah 87%, sementara untuk mainroad sudah operasi,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Heri Yugiantoro. Dengan penyelesaian dua seksi terakhir tersebut, seluruh trase Tol Sigli – Banda Aceh akan tersambung penuh antara Kota Banda Aceh dengan Kabupaten Pidie pada 2025. Tol ini diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan kawasan serta memperlancar arus barang dan mobilitas masyarakat serta membuka akses terhadap pusat-pusat produksi dan distribusi di wilayah Aceh. Jalan Tol Sigli – Banda Aceh merupakan salah satu ruas utama (backbone) Jalan Tol Trans Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Aceh. (*)

Berita Terkait

Tuesday, 24 June 2025 - 11:09 WIB

Budidaya Maggot: Solusi Sampah Organik dari Pertamina EP Sangatta

Tuesday, 24 June 2025 - 09:49 WIB

Kunjungi PLN Nusantara Power, DirMKit PLN Soroti Inovasi Green Hydrogen dan Advance Workshop UMRO

Monday, 23 June 2025 - 22:57 WIB

Pertamina NRE dan LONGi Kerja Sama Luncurkan Proyek Manufaktur Modul Panel Surya di Indonesia

Monday, 23 June 2025 - 19:11 WIB

Sepanjang 2024, PLN Dorong Pertumbuhan Konsumsi Listrik hingga 17,78 TWh

Monday, 23 June 2025 - 14:34 WIB

PLN Nusantara Power Cetak Sejarah: Penjualan Energi 63,41 TWh Diiringi Efisiensi BPP 11,4%

Berita Terbaru

News

Perkuat Konektivitas di Aceh, Jalan Tol Sigli–Banda Aceh Siap Tersambung Penuh Tahun 2025 Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Karya (Persero) tengah menuntaskan pembangunan Jalan Tol Sigli–Banda Aceh (Sibanceh) sepanjang 74,2 kilometer (km). Jalan tol pertama di Provinsi Aceh ini hampir tersambung sepenuhnya dengan menyisakan sedikit pekerjaan tahap akhir pada Seksi Padang Tidji–Seulimeum dan Seksi Kuto Baro–Simpang Baitussalam dengan target seluruhnya selesai tahun ini. Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan kehadiran jalan tol dibutuhkan untuk mempercepat distribusi barang dan jasa, meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya transportasi. “Karena diharapkan dapat memangkas waktu tempuh antar wilayah pada sektor logistik, sehingga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru,” kata Menteri Dody. Pembangunan jalan tol ini telah dilaksanakan secara bertahap sejak semester 2 tahun 2018 yang diawali dari ruas Indrapuri-Blang Bintang. Tol Sigli–Banda Aceh terdiri dari 6 seksi dengan progres fisik seluruhnya mencapai 96,67%. Seksi 1 Padang Tidji –Seulimeum sepanjang 24,67 km saat ini telah memasuki tahap akhir konstruksi dengan progres fisik 99,46%. Pada ruas Padang Tidji –Seulimeum tengah diselesaikan pekerjaan di antaranya pembangunan gerbang tol, box culvert, dan overpass. Seksi 2 Seulimeum-Jantho sepanjang 6,26 km telah beroperasi sejak 8 Maret 2022, Seksi 3 Jantho-Indrapuri sepanjang 16,37 km beroperasi sejak 26 Februari 2021, Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 14,60 km beroperasi sejak 1 Juli 2020, dan Seksi 5 Blang Bintang-Kuto Baro sepanjang 7,3 km juga telah beroperasi. Selanjutnya Seksi 6 Kuto Baro–Simpang Baitussalam sepanjang 5 km untuk jalan utama sudah selesai 100%. Saat ini tengah diselesaikan pembangunan Simpang Susun (SS) Kutabaro dengan progres 87%. “Untuk Seksi Kutabaro – Simpang Baitussalam hanya simpang susun saja yang belum tuntas, saat ini progresnya sudah 87%, sementara untuk mainroad sudah operasi,” kata Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh Heri Yugiantoro. Dengan penyelesaian dua seksi terakhir tersebut, seluruh trase Tol Sigli – Banda Aceh akan tersambung penuh antara Kota Banda Aceh dengan Kabupaten Pidie pada 2025. Tol ini diharapkan menjadi penggerak pertumbuhan kawasan serta memperlancar arus barang dan mobilitas masyarakat serta membuka akses terhadap pusat-pusat produksi dan distribusi di wilayah Aceh. Jalan Tol Sigli – Banda Aceh merupakan salah satu ruas utama (backbone) Jalan Tol Trans Sumatera yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Aceh. (*)

Tuesday, 24 Jun 2025 - 10:36 WIB