DAELPOS.com – PT Pertamina EP (PEP) Sangatta Field, yang berada di bawah naungan Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, mengadakan pelatihan budidaya maggot sebagai bagian dari program Bintang Pertiwi.
Sampah organik, terutama sisa makanan, seringkali menjadi masalah pelik di banyak daerah. Namun, di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, sebuah solusi inovatif sedang digalakkan. Pertamina EP Sangatta Field, bekerja sama dengan masyarakat setempat, menggelar pelatihan budidaya maggot, larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF).
Pelatihan ini bertujuan untuk mengubah sampah organik menjadi sumber daya berharga. Maggot dikenal ampuh mengurai sampah organik dengan cepat, bahkan hingga 80% dari berat sampah. Selain itu, maggot sendiri memiliki nilai ekonomis tinggi sebagai pakan ternak kaya protein untuk ikan, ayam, atau burung.
“Kami melihat potensi besar dalam budidaya maggot untuk mengatasi masalah sampah organik sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi warga,” ujar [Nama Pejabat Pertamina EP Sangatta, jika ada dan relevan, atau sebutkan ‘perwakilan Pertamina EP Sangatta Field’]. “Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen kami terhadap keberlanjutan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.”
Warga yang mengikuti pelatihan mendapatkan bimbingan komprehensif mulai dari pengenalan BSF, cara membuat media budidaya, hingga panen maggot. Diharapkan, dengan pelatihan ini, masyarakat Sangatta dapat secara mandiri mengelola sampah organiknya dan bahkan menghasilkan pendapatan tambahan dari budidaya maggot.
Inisiatif Pertamina EP Sangatta Field ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara industri dan masyarakat dapat menciptakan solusi inovatif yang berkelanjutan untuk masalah lingkungan.