Lepas Mahasiswa Universitas Brawijaya, Mendes Yandri: Desa Jadi Penentu Kuatnya Suatu Bangsa

Thursday, 26 June 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mengatakan bahwa posisi desa sangat menentukan kuat atau tidaknya suatu bangsa.

Oleh karena itu, Ia mengapresiasi Universitas Brawijaya (UB) yang sudah membuat program mahasiswa membangun desa (MMD). Menurutnya, program mahasiswa membangun desa ini sangat relevan untuk membangun Indonesia dari desa.

“Terima kasih kepada Universitas Brawijaya yang sudah membuat program luar biasa, mahasiswa membangun desa. Karena bagaimanapun Indonesia tidak terlepas dari peran strategis Desa,” ujarnya saat melepas dan memberikan pembekalan program mahasiswa membangun desa UB tahun 2025 di gedung Samantha Krida UB, Malang, Kamis (26/6/2025).

Mendes Yandri mengatakan bahwa desa memiliki peran yang sangat strategis untuk membangun Indonesia, karena jumlah desa di Indonesia saat ini sebanyak 75.265, dan sebanyak 70% penduduk Indonesia tinggal di desa.

Oleh karena itu, desa memiliki peran strategis dalam membangun bangsa sesuai dengan Tagline dan Moto Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal saat ini.

“Tagline atau moto dari Kementerian Desa dan PDT sekarang adalah Bangun Desa Bangun Indonesia, Desa terdepan untuk Indonesia. Kenapa kami lakukan itu? Karena posisi Desa sangat menentukan kuat atau tidaknya suatu bangsa. Contoh hari ini Jepang dan Korea,” ujar Mendes Yandri.

Menurut pria kelahiran Bengkulu ini, Jepang dan Korea Selatan saat ini sedang mengalami persoalan yang sangat serius, dampak dari urbanisasi yang besar-besaran. Mayoritas penduduk Jepang dan Korea Selatan berbondong-bondong meninggalkan desa untuk tinggal di kota.

Dampaknya, pertumbuhan ekonomi di Jepang dan Korea Selatan mengalami kontraksi atau minus. Selain itu, pertumbuhan penduduk juga mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Oleh karena itu, kejadian yang sudah dialami oleh Jepang dan Korea Selatan harus dijadikan pedoman agar Indonesia tidak meninggalkan desa, hingga Indonesia tidak ikut mengalami peristiwa yang kurang baik tersebut.

See also  Menteri Basuki Dorong Inovasi Pembangunan dan Operasi Bendungan

“Jepang telah meninggalkan Desa, Jepang hari ini mengalami persoalan yang sangat serius, termasuk Korea hari ini juga mulai mengalami persoalan yang sangat serius,” ungkap Mantan Wakil Ketua MPR ini.

Untuk itu, ia mengajak mahasiswa untuk kembali ke desa. Karena saat ini peluang di desa sangat terbuka dengan hadirnya program-program Presiden Prabowo Subianto seperti koperasi desa merah putih, Badan Usaha Milik Desa, serta Makan Bergizi Gratis.

Menurutnya, program-program tersebut akan memberikan perputaran ekonomi yang kuat dan banyak di desa-desa, sehingga menjadi peluang yang bisa diambil oleh mahasiswa untuk menciptakan lapangan kerja baru di desa-desa.

Ia meyakini dengan adanya program mahasiswa membangun desa yang dilakukan Universitas Brawijaya ini akan memberikan semangat baru untuk menyukseskan Asta Cita ke-6 Presiden Prabowo Subianto, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.

“Program (MMD) ini sangat bagus, layak untuk kita dukung, dan saya meyakini setelah ada program ini akan timbul semangat baru dari kalangan mahasiswa yang saya katakan tadi, boleh kita tinggal di desa tapi penghasilan mengalahkan orang kota,” ungkapnya.

Turut mendampingi Mendes Yandri dalam kegiatan ini yaitu Dirjen Pembangunan Desa dan Pedesaan Kemendes PDT Nugroho Setijo Nagoro, Staf Khusus Menteri Muhammad Afifuddin Zamroni dan Dewan Penasehat Zainuddin Maliki.

Berita Terkait

12 Startup Jebolan Pertamuda Langsung Teken MoU Dengan Investor
Yulian Gunhar Dorong Semangat Persatuan Umat Lewat Peringatan Hari Santri Nasional di Palembang
PLN Icon Plus Jatim Dorong Pemberdayaan Masyarakat melalui Program ICONNET BERDAYA di Sidoarjo
Ketua DPD RI Sultan Dorong Gerakan “Green Democracy” di Pembukaan Tanwir ke-33 IMM malang
Dukung Visi PU608, Kementerian PU Genjot Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Padat Karya di Wilayah Indonesia Timur
Gandeng SDGs Center Network, Mendes Yandri Pastikan Pembangunan Desa Menyerap Persoalan Warga
Menkes Resmikan Brawijaya Hospital di Travoy Hub
Mendes Yandri: Delegasi Kades ke Tiongkok Wajib Jadi Contoh Wujudkan Desa Terbaik

Berita Terkait

Friday, 31 October 2025 - 08:11 WIB

12 Startup Jebolan Pertamuda Langsung Teken MoU Dengan Investor

Thursday, 30 October 2025 - 14:27 WIB

Yulian Gunhar Dorong Semangat Persatuan Umat Lewat Peringatan Hari Santri Nasional di Palembang

Thursday, 30 October 2025 - 14:22 WIB

PLN Icon Plus Jatim Dorong Pemberdayaan Masyarakat melalui Program ICONNET BERDAYA di Sidoarjo

Thursday, 30 October 2025 - 10:24 WIB

Ketua DPD RI Sultan Dorong Gerakan “Green Democracy” di Pembukaan Tanwir ke-33 IMM malang

Wednesday, 29 October 2025 - 22:54 WIB

Dukung Visi PU608, Kementerian PU Genjot Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Padat Karya di Wilayah Indonesia Timur

Berita Terbaru

Bertepatan dengan Hari Listrik Nasional (HLN) pada Senin (27/10), PLN EPI resmi menandatangani kontrak Engineering, Procurement, Construction and Installation (EPCI) Proyek Pipa Gas West Natuna Transportation System (WNTS) – Pulau Pemping bersama PT Timas Suplindo.

Kiri ke Kanan: Ridwan Dhani Wirianata (Komisaris Independen PLN EPI), Nikson Silalahi (Komisaris Utama PLN EPI), Rakhmad Dewanto (Direktur Utama PLN EPI),  Sulianto Entong (Direktur Utama PT Timas Suplindo), Anggawira (Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas), Hugo Tangara (Director of Bussiness Development PT Timas Suplindo)

Ekonomi - Bisnis

PLN EPI dan Timas Suplindo Teken Kontrak Pipa Gas WNTS–Pemping

Friday, 31 Oct 2025 - 18:11 WIB

foto istimewa

Ekonomi - Bisnis

OJK Terbitkan 2 Aturan Baru Bagi Bank Syariah

Friday, 31 Oct 2025 - 17:52 WIB

(Foto: BPMI Setpres)

Berita Utama

Prabowo Hadiri KTT APEC 2025, Kuatkan Kerja Sama Kawasan

Friday, 31 Oct 2025 - 12:46 WIB