daelpos.com – Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti beserta jajarannya didampingi oleh Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad Widiyatmiko Nursejati, mendampingi Komisi V DPR RI dalam rangka Kunjungan Kerja Spesifik Peninjauan Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi, bertempat di Rest Area Travoy KM 88 B Ruas Tol Cipularang arah Jakarta. Kunjungan kerja spesifik ini dilakukan untuk memastikan implementasi SPM berjalan sesuai ketentuan di Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi.
Kunjungan kerja ke Ruas Tol Cipularang ini dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda beserta jajaran anggota Komisi V DPR RI, turut mendampingi Direktur Bina Teknik dan Jembatan Bina Marga Kementerian PU Pantja Darma Oetojo, Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Sony Sulaksono Wibowo dan Kepala Bidang Pemantauan dan Pemeliharaan Aset BPJT Agung Yudhianto serta Tim Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Iqbal Maulana, Kunjungan ini disambut langsung oleh Direktur Operasi dan Layanan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Fitri Wiyanti beserta jajaran, Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad dan pimpinan masing-masing Service Provider Jasamarga Tollroad Operator, Jasamarga Tollroad Maintenance dan Jasamarga Related Business.
Direktur Operasi dan Layanan Jasa Marga Fitri Wiyanti membuka acara dengan paparan singkat terkait operasional Jalan Tol Cipularang dan Padaleunyi. Jalan Tol sepanjang total 101 KM (Cipularang 58 KM dan Padaleunyi 43 KM) ini memiliki peran penting dalam menghubungkan Kota Bandung dan wilayah Jabodetabek. Sebagai salah satu jalan tol utama, Ruas Tol Cipularang dan Padaleunyi dilengkapi dengan armada pelayanan yang lengkap, bahkan melebihi persyaratan SPM, seperti keberadaan armada flatbed, mobile crane, kendaraan Rescue Truck Multiguna dan armada lainnya untuk memastikan kecepatan pelayanan dan penanganan jika terjadi hambatan di jalan tol.
Penjelasan dilanjutkan dengan perkenalan rest area atau Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) Travoy KM 88B. TIP yang mendapatkan predikat rest area terbaik di Indonesia ini, juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung melebihi apa yang dipersyaratkan seperti Masjid, toilet, bengkel, ruang laktasi, serta media pengolahan sampah. Guna menjamin kenyamanan pengguna jalan, tidak hanya untuk istirahat di tengah perjalanan, namun juga temoat bermain anak dan membeli kebutuhan keluarga di perjalanan.
Fitri Wiyanti melanjutkan paparan terkait dengan layanan operasi, salah satunya adalah operasi penindakan Over Loading (OL) dan Over Dimension(OD). Jasa Marga secara berkala telah melakukan upaya bersama Kepolisian dan Dinas Perhubungan untuk melakukan operasi penindakan kendaraan Over Loading memanfaatkan Weigh in Motion (WIM) dan jembatan timbang di jalan tol. Dari sisi pengemudi, Jasa Marga juga secara rutin melakukan cek kesehatan dan mensosialisasikan keselamatan berkendara yang dikhususkan pada pengemudi kendaraan angkutan.
Berdasarkan data operasi OD & OL di lapangan, untuk Ruas Tol Cipularang, tahun 2023 s.d. Agustus 2025, terdapat total 432 kendaraan melanggar, atau 42,4% dari total kendaraan terjaring (1.019). Sedangkan Ruas Tol Padaleunyi untuk rentang waktu yang sama, terdapat total 254 kendaraan melanggar, atau 29,5% dari total kendaraan terjaring (861).
“Berdasarkan data WIM (Periode Januari s.d Agustus tahun 2023 s.d 2025), rata-rata kendaraan overload sebesar 8,57%. persentase kendaraan overload rata-rata mengalami kenaikan setiap tahun sebesar 1,18%,” ungkap Fitri.
“Diluar semua upaya tersebut, kami juga mendorong untuk adanya harmonisasi atas peraturan di Lembaga Pemerintahan, sebagai acuan atau pedoman kami selaku BUJT dalam implementasi di lapangan,” tambah Fitri.
Pada kesempatan yang sama, juga disampaikan progres penyelesaian tindak lanjut atas rekomendasi keselamatan KNKT seperti evaluasi jalur penyelamat darurat (JPD), antisipasi genangan air dengan pemasangan median drain, pemasangan rambu-rambu sesuai rekomendasi, serta upaya-upaya lain seperti pemasangan MCB, pembuatan cross drain, serta koordinasi dengan pengelola rest area KM 97 untuk penyesuaian alur kendaraan dan penambahan parkir kendaraan besar.
Juga turut disampaikan bahwa Jalan Tol Cipularang adalah salah satu jalan tol Jasa Marga yang telah mendapatkan sertifikasi iRAP (International Road Assessment Programme) dengan meraih predikat 3 Star. Sertifikasi iRAP berbasis star rating merupakan metode penilaian kinerja keselamatan ruas jalan dengan menggunakan lebih dari 30 atribut penilaian.
Pada sesi diskusi, baik perwakilan Kementerian PU, maupun anggota Komisi V DPR RI saling memberikan tanggapan. Sonny sulaksana selaku Anggota BPJT menambahkan bahwa kedepan, perlu dilakukan sinergi lintas instansi demi meingkatkan keselamatan pengguna jalan. ”Dari sisi infrastruktur, keselamatan benar akan kita terus tingkatkan, namun juga diperlukan pengawasan pada perilaku pengguna jalan khsusnya pengemudi angkutan. Terlebih pengemudi kendaraan pengangkut muatan B3,” Ujar Sonny.
Pantja Darma Oetojo selaku Direktur Bina Teknik dan Jembatan Bina Marga Kementerian PU juga menambahkan pentingnya penertiban ODOL di jalan tol. Pilot project penertiban ODOL akan dilakukan di Jawa Barat, dipimpin oleh Kementerian Perhubungan bersama stakeholder lainnya. Hal ini diharapkan dapat melengkapi sarana WIM yang sudah lebih dulu terpasang, karena WIM di jalan tol memiliki peran penting sebagai dasar melakukan penindakan.
”Kementerian PU juga sudah menyambungkan perangkat WIM yang ada di jalan tol dengan sitem Bukti Lulus Uji Elektronik (BLUE) Kementerian Perhubungan di jalan tol. Yang nantinya juga akan disambungkan dengan tilang elektronik di Kepolisian,” Tambah Pantja.
Pada kesempatam tersebut, Iqbal Maulana selaku tim investigator KNKT melaporkan progres pemenuhan tindak lanjut rekomendasi KNKT oleh Jasa Marga.
“Ada beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti dan sinergi beberapa pihak, khususnya di TIP 97B. Dikarenakan sekitar lokasi tersebut merupakan area berisiko tinggi, harapannya TIP 97B bisa menampung banyak kendaraan berat untuk istirahat atau mendinginkan rem. Jasa Marga sudah bersurat kepada pengelola TIP. Ini perlu didorong agar TIP 97B dapat bermanfaat lebih optimal,” ujar Iqbal.
KNKT mengapresiasi Jasa Marga karena telah menindaklanjuti hampir keseluruhan rekomendasi dan melakukan upaya-upaya nyata dengan penambahan median drain, pembersihan cross drain sehingga cukup efektif mengurangi potensi hydro planning.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda menanggapi bahwa Komisi V mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan selama ini, namun ada beberapa hal yang masih harus ditingkatkan, seperti percepatan revisi Permen PU terkait Standar Pelayanan Minimal No. 16 tahun 2014.
“Hal ini sangat penting untuk segera dilakukan untuk mengurangi angka fatalitas akibat kecelakaan di jalan raya. Selain itu, kami juga mendukung untuk dilakukan harmonisasi peraturan di level Pemerintah agar pengambilan kebijakan dan implementasi di badan usaha bisa lebih cepat,” Tambah Syaiful.
Anggota Komisi V lainnya, Boyman Harun menambahkan pentingnya ketegasan sanksi bagi yang melanggar aturan, terutama ODOL. Dengan sanksi tegas dari Pemerintah terkait pemenuhan regulasi dan disosialisasikan kepada masyarakat secara optimal, harapannya Kendaraan ODOL akan dapat diatasi.
Diskusi pun diakhiri dengan harapan agar segala upaya maksimal dapat dilakukan semua pihak. Kolaborasi lintas instansi akan semakin ditingkatkan untuk menghadirkan jalan tol yang aman, nyaman dan selamat bagi semua pihak, terutama pengguna jalan.