daelpos.com – Kementerian Perindustrian terus mengakselerasi penerapan transformasi industri 4.0 di sektor manufaktur agar industri nasional dapat semakin produktif dan berdaya saing. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu upaya yang dilakukan Badan Standarisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin yaitu kembali menyelenggarakan Penghargaan Rintisan Teknologi Industri (RINTEK).
Sebagai wujud dukungan terhadap penyelenggaraan RINTEK 2025, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menekankan bahwa penguatan ekosistem inovasi menjadi fondasi penting bagi kemandirian industri nasional.
“Saya sangat senang bahwa capaian ini sejalan dengan inisiatif yang dijalankan dunia usaha, terbukti dengan semakin banyaknya usulan inovasi rintisan teknologi industri yang masuk, di mana hari ini bertambah 15 judul inovasi baru dari 15 perusahaan industri. Peningkatan ini bukan hanya menunjukkan semangat kreativitas yang tumbuh subur di kalangan pelaku industri, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa ekosistem inovasi nasional semakin matang dan siap bersaing di tingkat global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Indonesia 4.0 Conference & Expo di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (17/9).
Sejalan dengan arahan tersebut, BSKJI Kemenperin menegaskan bahwa Penghargaan RINTEK menjadi langkah nyata pemerintah dalam mendorong pelaku industri untuk terus menciptakan inovasi teknologi.
“Penghargaan RINTEK hadir sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada pelaku industri nasional yang telah berhasil menciptakan suatu inovasi teknologi guna mendukung pengembangan proses bisnis serta meningkatkan kemandirian industri dalam negeri,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Andi Rizaldi pada kegiatan Indonesia 4.0 Conference & Expo di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (17/9).
Sejak tahun 2006 sampai saat ini, sebanyak 89 perusahaan telah menerima Penghargaan RINTEK atas inovasinya dengan total 136 teknologi yang dihasilkan. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa industri nasional mampu berinovasi dan berdaya saing di tengah perkembangan teknologi global.
Andi menyampaikan, Penghargaan RINTEK bertujuan untuk mendorong pelaku industri nasional agar terus melakukan penciptaan teknologi industri guna mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor barang modal maupun produk hilir. “Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan perusahaan industri dalam negeri dapat termotivasi untuk terus meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi industri,” ujarnya.
Pada tahun 2025, antusiasme dunia industri terhadap inovasi teknologi terus meningkat. Sebanyak 34 perusahaan dengan 61 judul rintisan teknologi industri telah mendaftarkan diri untuk mengikuti ajang prestisius ini. RINTEK menjadi salah satu wadah penting bagi perusahaan untuk menunjukkan kemampuan riset, pengembangan, dan penerapan teknologi industri yang inovatif serta berdaya saing tinggi.
Proses penjurian telah berlangsung sejak Maret hingga Juli 2025 dengan melibatkan para juri yang berkompeten dan berpengalaman di bidangnya. Para peserta dinilai secara objektif berdasarkan lima kategori penghargaan, yaitu Hasil Evaluasi Rintisan Teknologi, Inovasi Rintisan, Teknologi Proses Industri Manufaktur, Produk Industri Manufaktur, serta Teknologi Jasa Industri. Penilaian pun dilakukan secara berjenjang melalui seleksi administrasi, seleksi substansi awal, hingga seleksi substansi akhir untuk memastikan kualitas dan kelayakan setiap rintisan teknologi yang diajukan.
“Dari rangkaian proses seleksi yang ketat tersebut, terpilih 15 perusahaan pemenang dengan 15 judul rintisan teknologi industri terbaik. Mereka dinilai telah memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan teknologi industri nasional dan memiliki potensi untuk memperkuat daya saing Indonesia di tingkat global,” tuturnya.
Pemenang dari Kategori Hasil Evaluasi Rintisan Teknologi adalah PT Zeus Kimiatama Indonesia, PT Dexa Medica, dan PT Pupuk Kujang. Untuk Kategori Inovasi Rintisan, penghargaan diberikan kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Hariff Dipa Persada, serta PT Utomodeck Metal Works. Selanjutnya, Kategori Produk Industri Manufaktur diraih oleh PT Martina Berto Tbk, PT Century Batteries Indonesia, dan PT Pura Barutama.
Pada Kategori Teknologi Proses Industri Manufaktur, penghargaan diberikan kepada PT Petrokimia Gresik, PT Kayaba Indonesia, dan PT Semen Gresik. Sementara itu, Kategori Teknologi Jasa Industri dimenangkan oleh PT Petrosea Tbk, PT Telekomunikasi Selular, serta PT Mygrowtek Jaya Imajin.
Kehadiran para pemenang ini mencerminkan semangat inovasi dan kolaborasi yang terus tumbuh di lingkungan industri nasional. Tidak hanya menjadi pengakuan atas pencapaian yang diraih, penghargaan RINTEK 2025 juga diharapkan mampu memacu perusahaan lain untuk terus berinovasi, memperkuat ekosistem teknologi industri, dan mendukung terwujudnya kemandirian serta daya saing industri Indonesia di masa depan.