daelpos.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah (Pemda).
“Koordinasi antara Pemda dan Satgas MBG mutlak diperlukan,” ujar Tito, Kamis (25/9/2025). Ia menekankan, sinergi yang baik dapat meminimalisir, bahkan mencegah, berbagai persoalan di lapangan, termasuk insiden keracunan siswa.
Kemendagri telah memfasilitasi pembentukan 141 Satgas MBG, termasuk di 62 daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), yang bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mempercepat pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Peran aktif Pemda di lapangan menjadi penentu, di mana Satgas MBG berfungsi sebagai jembatan penting untuk pengawasan gizi dan memastikan program tepat sasaran. Tito berharap kolaborasi ini mampu melindungi kesehatan anak-anak dan membangun fondasi generasi emas Indonesia.
Inisiatif Daerah Dukung MBG
Sejumlah Pemda telah menunjukkan langkah konkret dalam mendukung program MBG sesuai karakteristik wilayahnya:
- Indramayu: Bupati berharap sinergi lebih erat untuk pengawasan gizi yang lebih menyeluruh.
- Sulawesi Barat: Gubernur turun langsung ke sekolah memastikan menu yang disajikan steril dan aman.
- Kepulauan Riau: Gubernur membentuk Pokja MBG, menyediakan lahan dapur SPPG, dan melibatkan TNI, PKK, serta koperasi agar anak-anak di pulau kecil tetap terlayani.
- Kota Serang: Pemkot membentuk Satgas khusus untuk memastikan program menjangkau PAUD, SD, SMP, hingga kelompok rentan seperti ibu hamil dan balita.
- Jayapura: Bupati mengajak warga menanam sayur, beternak, dan memancing untuk memenuhi kebutuhan gizi lokal, sekaligus mengangkat ekonomi daerah.
Inisiatif daerah ini membuktikan bahwa program MBG bukan hanya kebijakan nasional, melainkan gerakan bersama yang didukung inovasi lokal.