Kisah Tiongkok: Mengakhiri Kemiskinan untuk 1,4 Miliar Warga

Wednesday, 15 October 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

daelpos.com — Dalam periode tahun 2012-2021, pemerintah Tiongkok berhasil mengentaskan kemiskinan sehingga dari 1,4 miliar penduduk di sana, tidak ada lagi penduduk miskin. Terinspirasi dengan keberhasilan ini, Kementerian Transmigrasi akan memperkuat penguatan kualitas sumber daya manusia dan mengadaptasi industrialisasi berbasis konektivitas wilayah.

Ini disampaikan Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara dalam kunjungannya ke perusahaan dirgantara Cina, Commercial Aircraft Corporation of China, Ltd (COMAC), Minggu (12/10). Beliau juga menegaskan Tiongkok menjadi contoh nyata bagaimana industrialisasi mampu mendorong transformasi ekonomi secara cepat dan masif.

“Targetnya adalah belajar dari Tiongkok bagaimana mereka berhasil menurunkan angka kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja industri yang berorientasi ekspor,” katanya.

COMAC merupakan perusahaan dirgantara Tiongkok yang memproduksi pesawat berkapasitas menengah dan telah menjangkau pasar internasional.
Kunjungan ini sekaligus membuka peluang kerja sama pengembangan industri kedirgantaraan melalui konektivitas di kawasan transmigrasi Indonesia.

“Indonesia adalah negara kepulauan sehingga membutuhkan konektivitas yang kuat. Konektivitas terbaik tentu melalui moda udara. Kami melihat peluang agar kawasan transmigrasi di wilayah tengah dan timur Indonesia dapat dikembangkan menjadi kawasan industri pendukung sektor kedirgantaraan, termasuk layanan maintenance pesawat,” jelas Menteri Iftitah.

Mentrans menambahkan, kerja sama dengan COMAC bisa menjadi langkah awal dalam mendorong transfer teknologi dan peningkatan kompetensi SDM lokal. Ini relevan dengan visi Kementerian Transmigrasi dalam mengembangkan kawasan transmigrasi menjadi pusat-pusat ekonomi baru berbasis produktivitas.

“Kita sudah punya industri kedirgantaraan sendiri, dan dengan kerja sama seperti ini, kita belajar untuk menjadi bangsa yang lebih produktif, bukan semata-mata konsumtif,” ujarnya.

Selain aspek industri, kunjungan ini juga menjadi bagian dari arahan Presiden untuk mempercepat pembangunan wilayah timur Indonesia, khususnya Papua. Menurut Menteri Iftitah, arah pembangunan transmigrasi kini tidak lagi sebatas pemindahan penduduk, tetapi juga pengembangan ekonomi melalui penciptaan investasi strategis di kawasan.

See also  COP27: Prediksi Pemanasan Global Memburuk, Indonesia Perlu Perkuat Adaptasi

“Kementerian Transmigrasi tidak lagi hanya memindahkan penduduk, tetapi mendorong pembangunan berbasis investasi dan industrialisasi. Dengan begitu, kawasan transmigrasi dapat menjadi pusat pertumbuhan baru yang berkontribusi nyata terhadap pemerataan ekonomi nasional,” tegasnya.

Langkah strategis ini diharapkan menjadi tonggak transformasi kebijakan transmigrasi modern dari sekadar program pemerataan penduduk menjadi motor pembangunan SDM unggul dan kawasan industri produktif, sebagaimana model industrialisasi yang sukses diterapkan di Tiongkok.

Selama di Tiongkok, delegasi Kementerian Transmigrasi dijadwalkan mengunjungi Shanghai dan Provinsi Hubei untuk bertemu para pejabat pemerintah, kalangan universitas dan pelaku usaha. Dubes Cina untuk Indonesia, Wang menegaskan peluang kerja sama terbuka lebar, mulai dari pertanian, industri mekanisasi hingga pariwisata.

“Kami sangat bangga dapat menyambut sahabat saya, Menteri Iftitah dan seluruh delegasinya. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengimplementasikan kesepakatan antara kedua Presiden, khususnya dalam upaya bersama mengatasi kemiskinan, memperkuat kerja sama pembangunan, dan saling berbagi pengalaman dalam pemberdayaan masyarakat,” ungkap Wang Lutong di Jakarta beberapa waktu lalu. (*)

Berita Terkait

Hutama Karya Dukung Pendidikan Anak Usia Dini Lewat Penyerahan Bantuan Sarana Prasarana di DKI Jakarta
Prabowo dan Rosan Resmikan Proyek Korea Rp62 T di Cilegon
Tarif Transjakarta: Pramono Tunggu Waktu Tepat
Hadiri Hari Santri 2025 di Tegal, Ini Pesan Wamendes Ariza
Demi Layanan Publik: Dua Menteri Bahas Tata Kelola dan SDM
Transjakarta Targetkan 400 Juta Pelanggan Tahun Ini
Gandeng IKJ, Pemprov DKI Jadikan Kota Tua Magnet Seni
Di Forum HAPUA Working Group 5 ke-13, PLN Perkuat Transformasi SDM sebagai Fondasi Transisi Energi Berkelanjutan

Berita Terkait

Friday, 7 November 2025 - 16:47 WIB

Hutama Karya Dukung Pendidikan Anak Usia Dini Lewat Penyerahan Bantuan Sarana Prasarana di DKI Jakarta

Friday, 7 November 2025 - 09:14 WIB

Prabowo dan Rosan Resmikan Proyek Korea Rp62 T di Cilegon

Thursday, 6 November 2025 - 08:57 WIB

Tarif Transjakarta: Pramono Tunggu Waktu Tepat

Thursday, 6 November 2025 - 08:49 WIB

Hadiri Hari Santri 2025 di Tegal, Ini Pesan Wamendes Ariza

Thursday, 6 November 2025 - 08:45 WIB

Demi Layanan Publik: Dua Menteri Bahas Tata Kelola dan SDM

Berita Terbaru

Berita Utama

Pertamina Terangi Harapan ODGJ dengan Energi Surya

Friday, 7 Nov 2025 - 12:36 WIB

Olahraga

Popnas 2025, Tim Voli Putra dan Putri DKI Siap Hadapi Jateng

Friday, 7 Nov 2025 - 09:38 WIB