daelpos.com – Memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 16 Oktober, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui percepatan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur irigasi. Upaya ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi untuk Mendukung Swasembada Pangan.
Sejalan dengan tema Hari Pangan Sedunia tahun 2025, “Hand in Hand for Better Food and a Better Future” atau Bergandengan Tangan untuk Pangan yang Lebih Baik dan Masa Depan yang Lebih Baik, menjadi pengingat pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan. Sejalan dengan semangat tersebut, Kementerian PU menekankan bahwa air merupakan kunci ketahanan pangan, di mana sistem irigasi yang andal menjadi tulang punggung peningkatan produktivitas pertanian nasional.
Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan bahwa pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi merupakan langkah strategis untuk mewujudkan swasembada pangan sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. “Air adalah fondasi utama pangan. Tanpa infrastruktur irigasi yang baik, sulit mencapai kemandirian pangan. Karena itu, kami mempercepat pelaksanaan Inpres No 2 Tahun 2025 untuk memastikan setiap tetes air memberi manfaat bagi petani dan produksi pangan nasional,” kata Menteri Dody.
Sebagai implementasi Tahap I Inpres No 2 Tahun 2025, Kementerian PU telah memberikan dukungan fasilitasi irigasi pada lokasi kegiatan Optimasi Lahan (Oplah) Kementerian Pertanian di Daerah Irigasi (DI) kewenangan daerah seluas 280.880 hektar. Dukungan ini berperan penting dalam mendukung peningkatan intensitas tanam dan memperkuat masa tanam kedua (MT II) maupun ketiga (MT III) bagi petani.
Selanjutnya, pada Tahap II, Kementerian PU fokus pada pembangunan dan rehabilitasi daerah irigasi kewenangan Pemerintah Daerah yang mencakup jaringan primer, sekunder, hingga tersier. Kemudian juga pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi tersier yang menjadi kewenangan pusat serta pembangunan dan rehabilitasi Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) dengan teknologi pompanisasi untuk mengangkat air dari dalam tanah, kemudian disalurkan ke sawah-sawah yang sebelumnya tak terjangkau irigasi permukaan. Program ini memberikan layanan irigasi seluas 225.775 hektar dengan total anggaran Rp6,10 triliun.
Dukungan pembangunan dan rehabilitasi JIAT dalam Inpres No 2 Tahun 2025 Tahap II meliputi pembangunan 754 unit JIAT, rehabilitasi 76 unit sumur, serta pembangunan 3 embung. Sebagai bagian dari langkah terpadu memperkuat sistem irigasi nasional berbasis air tanah, Kementerian PU juga memberikan dukungan pembangunan 579 unit JIAT dan rehabilitasi 1.226 unit sumur JIAT melalui kegiatan reguler Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air.
Selain itu, Kementerian PU pada tahun 2025 juga memberikan dukungan program ketahanan pangan melalui Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) dengan skema Padat Karya. Program ini melibatkan langsung masyarakat petani melalui kelompok P3A, GP3A, atau IP3A dalam kegiatan pembangunan, peningkatan, maupun rehabilitasi jaringan irigasi secara swakelola.
Pelibatan langsung petani diharapkan tidak hanya menghasilkan infrastruktur fisik, tetapi juga membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, serta meningkatkan daya beli masyarakat di desa sasaran. Program P3-TGAI Tahap I tersebar di 8.000 lokasi di seluruh Indonesia. Hingga awal Oktober 2025, progres fisik program ini mencapai 54,98% dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 98.919 orang. Program P3-TGAI akan diperluas pada Tahap II dengan menyasar 1.597 lokasi tambahan.
Melalui berbagai langkah tersebut, Kementerian PU terus berperan aktif dalam memastikan ketersediaan air untuk pertanian, meningkatkan efisiensi jaringan irigasi, serta memperkuat fondasi sistem pangan nasional yang berkelanjutan. Momentum Hari Pangan Sedunia 2025 menjadi pengingat bahwa upaya mewujudkan swasembada pangan bukan hanya tugas sektor pertanian, tetapi juga hasil kerja bersama lintas sektor, termasuk infrastruktur Sumber Daya Air Kementerian PU sebagai penopang utamanya. (*)