Kilang Pertamina Dumai Perkuat Ketahanan Masyarakat Pesisir di Desa Mundam

Saturday, 18 October 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

daelpos.com – PT Pertamina (Persero) melalui PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II Dumai (Kilang Pertamina Dumai), menggalang program “Serumpun Paman Bahari”, atau Sinergi Ekologi untuk Masyarakat Pesisir Unggul, Pangan mandiri dan Bahari Lestari. Aktivitas tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) dengan konsep Pengelolaan Pesisir Terpadu ini terbukti membantu masyarakat pesisir Desa Mundam, Dumai, untuk memperkuat ketahanan dari ancaman abrasi pantai.

Area Manager Communication, Relations, & CSR RU II Dumai Subholding Refining & Petrochemical PT KPI Agustiawan menyampaikan, fenomena perubahan iklim berupa abrasi pantai sudah masif terjadi di pesisir pantai Kelurahan Mundam.

“Pertamina melakukan intervensi dengan beberapa program, salah satunya instalasi alat pemecah ombak (APO) menggunakan ban bekas. Sementara, untuk meningkatkan kapasitas nelayan tangkap, Pertamina juga memberikan pelatihan vokasi berupa pelatihan mekanik kapal sehingga nelayan bisa memperbaiki kapal sendiri dan bisa meningkatkan pendapatan hasil tangkapan”, terang Agus saat acara Kunjungan Media ke Dumai, Jumat 17 Oktober 2025.

Program TJSL ini dijalankan pada tahun 2023 hingga saat ini. Hasilnya, per tahun diperkirakan 451 meter persegi tanah masyarakat terlindungi dari potensi abrasi. Termasuk di dalamnya empat rumah dan empat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang berada di kawasan tersebut.

Alat pemecah ombak juga mampu menambah 20% sedimentasi pesisir, menyerap karbon dari penanaman mangrove hingga 62,4 CO2eq serta 1064,670 kg CO2eq karena penyerapan limbah dari ban bekas.

Selain program pemecah ombak, masyarakat pesisir juga membutuhkan Dermaga Konvensional. Kilang Pertamina Dumai kemudian memanfaatkan limbah kayu palet untuk membangun dermaga, sebagai bentuk pengelolaan limbah yang efektif.

Agus menjelaskan, pembangunan dermaga memberikan manfaat positif. Biasanya nelayan harus menunggu waktu pasang untuk melaut, hingga 4-5 jam sampai air pasang. Dengan adanya dermaga, para nelayan bisa langsung melaut tanpa adanya waktu tunggu.

See also  Berhasil Menyampaikan Energi Positif Secara Digital, PLN Nusantara Power Diganjar Penghargaan Reputasi Digital

“Mereka bisa melaut kapan saja, sehingga ini memberi tambahan waktu bagi nelayan untuk menangkap ikan dan hasil tangkapannya bisa lebih banyak,” tutur Agus.

Upaya nyata yang dilakukan Pertamina mendapatkan apresiasi dari Lurah Kelurahan Mundam, Dumai, Adi Aprianto.

Menurutnya, kehadiran alat pemecah ombak hasil inovasi Kilang Dumai menjadi solusi menghambat dan mencegah abrasi. Sampai saat ini, APO sudah berhasil membentuk sedimentasi tanah sekitar 50 sentimeter.

“Kami berterima kasih, karena program ini dapat mengatasi persoalan-persoalan lingkungan seperti ekosistem di wilayah sekitar pantai Mundam”, ujar Adi.

Kehadiran Pertamina juga menjadi angin segar dan sangat dirasakan manfaatnya secara nyata oleh masyarakat, khususnya bagi Kelompok Nelayan Mundam.

“Terimakasih atas bantuan yang diberikan,hal tersebut sangat berarti bagi kami masyarakat Desa Mundam, semoga Pertamina di masa datang terus memberikan bantuan dan pendampingan kepada kami,” pungkas Akmaludin, Anggota Kelompok Nelayan Mundam.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, Pertamina berkomitmen menjaga keberlangsungan ekosistem dan masyarakat terutama di tempat Pertamina beroperasi. Melalui berbagai aktivitas TJSL, Pertamina berharap dapat berkontribusi secara langsung ke masyarakat,” jelasnya.

Pada tahun 2024, Pertamina bersinergi bersama masyarakat memasang APO sepanjang 90 meter. Tahun ini pemasangan APO ditargetkan bertambah sepanjang 286 meter.

Seperti diketahui, abrasi atau pengikisan terjadi pada batuan dan tanah, terutama di daerah pesisir, akibat gelombang dan pasang surut arus laut. Di Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai, Provinsi Riau, per tahun arus laut di pesisir ini mempengaruhi 7 meter garis pantai di wilayah tersebut.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.**

Berita Terkait

Warga Desa Blang Panjoe Aceh Sambut Haru Bantuan dari Kementerian ESDM dan PLN
RS Aceh Tamiang dan Posko Pengungsian Menyala! Genset PLN Dukung Layanan Perawatan Korban Pascabencana
Menyelamatkan Hulu, Menopang Hilir: PLN Nusantara Power Rehabilitasi Lahan Kritis untuk Ekosistem Berkelanjutan
Pertamina Patra Niaga Salurkan BBM Gunakan Pesawat Perintis ke Bener Meriah dan Aceh Tengah
Pemulihan Listrik Sumatra Utara Dikebut, Menteri ESDM Tinjau Langsung Lokasi Terdampak Bencana
Kolaborasi Lintas Sektor Jadi Kunci Optimalisasi CNG–LNG Nasional
PLN Icon Plus Terus Dukungan Pemulihan Listrik di Aceh
Layanan SPBU Medan Terurai, Pertamina Masih Operasikan Sebagian SPBU 24 Jam
Tag :

Berita Terkait

Friday, 5 December 2025 - 17:12 WIB

Warga Desa Blang Panjoe Aceh Sambut Haru Bantuan dari Kementerian ESDM dan PLN

Friday, 5 December 2025 - 13:29 WIB

RS Aceh Tamiang dan Posko Pengungsian Menyala! Genset PLN Dukung Layanan Perawatan Korban Pascabencana

Friday, 5 December 2025 - 10:48 WIB

Menyelamatkan Hulu, Menopang Hilir: PLN Nusantara Power Rehabilitasi Lahan Kritis untuk Ekosistem Berkelanjutan

Friday, 5 December 2025 - 00:33 WIB

Pertamina Patra Niaga Salurkan BBM Gunakan Pesawat Perintis ke Bener Meriah dan Aceh Tengah

Friday, 5 December 2025 - 00:17 WIB

Pemulihan Listrik Sumatra Utara Dikebut, Menteri ESDM Tinjau Langsung Lokasi Terdampak Bencana

Berita Terbaru

Berita Utama

Tak Pandang Bulu, Bahlil Sikat Tambang yang Rusak Alam

Friday, 5 Dec 2025 - 13:51 WIB