daelpos.com – Kementerian Pekerjaan Umum terus berkomitmen dalam mendukung penanganan darurat bencana tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Selain pengerahan alat berat untuk mendukung operasi pencarian korban dan pembersihan material, Kementerian PU juga memberikan bantuan sarana-prasarana dasar bagi warga yang mengungsi.
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa Kementerian PU siap mendukung penuh upaya penanganan darurat bekerja sama dengan instansi kebencanaan pusat maupun daerah.
Sejak masa tanggap darurat ditetapkan, Kementerian PU melalui balai-balai teknis terdekat dengan lokasi bencana telah mengerahkan 15 unit alat berat yang masih bekerja di lokasi untuk mendukung proses pencarian dan evakuasi material longsoran.
Selain alat berat, Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy juga menyalurkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi berupa 400 set selimut dan 380 unit kasur lipat. Kemudian juga 4 toilet portable dan 2 Hidran Umum (HU) dari Balai Penataan Bangunan, Prasarana, dan Kawasan (BPBPK) Jawa Barat. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan para warga yang mengungsi akibat bencana tanah longsor.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy Roy Panagom Pardede mengatakan menurut laporan lapangan, hari ini (22/11/2025) merupakan hari terakhir proses pencarian, dan masih terdapat dua korban yang belum ditemukan. Seluruh personel dan armada tetap bersiaga hingga operasi pencarian dinyatakan selesai oleh otoritas terkait.
“Setelah operasi SAR selesai, kami menunggu hasil dari tim teknis dari Dit Bintek SDA untuk merumuskan penanganan lanjutan yang paling aman dan efektif. Keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama,”kata Roy.
Sebelumnya saat meninjau ke lokasi bencana tanah longsor di Majenang, Cilacap pada Selasa (18/11/2025) lalu, Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan setelah pencarian korban selesai, yang tidak kalah penting adalah upaya mitigasi agar bencana longsor tidak kembali terjadi. Berdasarkan temuan kondisi topografi di lokasi, terdapat cekungan alam di sisi atas lereng yang selama ini menampung aliran air hujan. Air yang merembes keluar kemudian melemahkan struktur tanah dan memicu longsoran.
“Ke depan, tugas kita adalah memastikan cekungan itu tidak lagi menahan air. Tidak harus kering 100%, tapi minimal air selalu teralirkan sehingga tidak memicu longsor baru,”jelas Menteri Dody. (*)








