daelpos.com – PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) resmi menandatangani kontrak pekerjaan Pembangunan Sekolah Rakyat Provinsi DKI Jakarta di Gandaria, Jakarta Selatan dan Pembangunan Sekolah Rakyat Provinsi Sulawesi Barat, tepatnya di Kabupaten Mamuju dan
Kabupaten Polewali Mandar. Pembangunan fasilitas pendidikan ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam memperluas akses pendidikan yang layak dan inklusif bagi masyarakat. Penandatanganan kontrak dilaksanakan pada 29 Desember 2025 di Jakarta.
Acara penandatanganan kontrak paket pekerjaan Pembangunan Sekolah Rakyat Provinsi Sulawesi
Barat turut dihadiri Direktur Infrastruktur Dukungan Pendidikan pada Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Joni Sainuri Eksan, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Strategis Provinsi Sulawesi Barat, Kikit Olmus dan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) Pelaksanaan Prasarana Strategis Provinsi Sulawesi Barat.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Infrastruktur Dukungan Pendidikan pada Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Joni Sainuri Eksan, juga hadir dalam penandatanganan kontrak paket pekerjaan Pembangunan Sekolah Rakyat Provinsi DKI Jakarta, yang turut dihadiri Kepala Subdirektorat Perencanaan Teknis, Bapak Feriqo Asya Yogananta mewakili Direktur Infrastruktur Dukungan Perekonomian Peribadatan, Kesehatan, Olahraga dan Sosial Budaya, serta didampingi Kepala Subdirektorat Wilayah I Soelistianong Kusumawati dan Kepala Subdirektorat Perencanaan Teknis Deddy Agus Susanto.
Penandatanganan kontrak dilakukan oleh PPK Pelaksanaan Prasarana Strategis Provinsi Sulawesi Barat, Wawan Setioko dan PPK Pelaksanaan Prasarana Strategis Provinsi DKI Jakarta, Son Aziz Cahyo Luckyto, bersama Executive Vice President (EVP) Divisi Gedung Hutama Karya, Nyoman
Endi Mahendra
Pembangunan Sekolah Rakyat Provinsi DKI Jakarta akan dilaksanakan di satu lokasi, yaitu Radio Dalam 11, Jl. Margaguna No. 1, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan dengan luas lahan 4,1 Ha. Lokasi Sekolah Rakyat DKI Jakarta ini terletak strategis, dekat dengan kawasan permukiman, pusat bisnis dan komersial, fasilitas umum seperti Ruang Terbuka Hijau, dan mudah dijangkau oleh transportasi publik. Sekolah Rakyat DKI Jakarta akan dibangun seluas 24.418 m2. Sementara itu, di pulau Sulawesi, Pembangunan Sekolah Rakyat Provinsi Sulawesi Barat akan dilaksanakan di dua lokasi, yaitu Kabupaten Mamuju dengan luas 8,2 ha dan Kabupaten Polewali Mandar dengan luas lahan 6,5 ha. Lokasi-lokasi tersebut dipilih untuk menjangkau wilayah dengan kebutuhan layanan pendidikan yang tinggi sekaligus memperluas pemerataan pembangunan sumber daya manusia.
Fasilitas Sekolah Rakyat Terstandard
Fasilitas pendidikan ini dirancang dengan konsep boarding school terpadu yang mencakup jenjang SD, SMP, dan SMA masing-masing dua lantai, dilengkapi dengan asrama putra dan putri empat gedung dua lantai, rumah susun guru dua lantai, gedung ibadah, masjid, gedung serbaguna, dapur dan kitchen lab , kantin SD/SMP/SMA, gudang, rumah genset, rumah pompa, Tempat Pembuangan Sampah (TPS), pos satpam, serta lapangan olahraga dan lansekap. Fasilitas pembelajaran meliputi ruang kelas modern, laboratorium bahasa dan keterampilan, amphitheatre /kelas terbuka, ruang komunal, perpustakaan, ruang server untuk edutech , lapangan sepak bola/mini soccer, basket/voli, lapangan upacara, Unit Kesehatan Sekolah (UKS), ruang laktasi, botanical garden/green house , serta Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Desain bangunan mempertimbangkan aspek keberlanjutan dengan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 28%, Koefisien Luas Bangunan (KLB) 0,42, Koefisien Dasar Hijau (KDH) 60% (Sulbar contoh), efisiensi energi, serta kemampuan adaptasi dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) untuk tahan gempa pada sekolah rakyat di wilayah Sulawesi barat, sehingga lingkungan belajar tetap terjamin dalam jangka Panjang.
Pekerjaan konstruksi direncanakan dimulai pada akhir Desember 2025 untuk DKI Jakarta dan Sulawesi Barat dengan masa pelaksanaan 240 hari kalender.
Dua proyek sekolah rakyat ini akan dikerjakan dengan kualitas dan standard yang baik sesuai dengan target penyelesaian yang diamanahkan kepada Hutama Karya. Rencananya, kedua sekolah ini akan dapat selesai pada pertengahan tahun 2026.
Dalam rangka mendukung pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), pembangunan akan dilakukan dengan penekanan pada percepatan pekerjaan melalui pembentukan tim proyek terpisah, penerapan mitigasi risiko tender dan operasional, serta komitmen terhadap prinsip zero accident sepanjang proses pelaksanaan.
Seluruh fungsi pendidikan dan fasilitas penunjang disusun secara terintegrasi untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan berkelanjutan. Kehadiran Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat menjadi pusat pembinaan pendidikan dan karakter, sekaligus membuka akses
pendidikan yang lebih merata baik di DKI maupun di Sulawesi Barat, sebagai bagian dari program nasional memutus mata rantai kemiskinan.
Direktur Infrastruktur Dukungan Pendidikan Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana Strategis Kementerian PU, Jonny Zainuri Echsan, menegaskan, “Pekerjaan Sekolah Rakyat ini adalah pekerjaan strategis nasional yang pemantauannya dilakukan oleh banyak pihak, sehingga dalam pelaksanaannya kita harus benar-benar cermat. Seluruh pihak harus berkomitmen menjunjung tinggi integritas, melaksanakan pekerjaan secara transparan, akuntabel, dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.” Ujarnya
Pada kesempatan terpisah, Executive Vice President (EVP) Hutama Karya, Mardiansyah, menyampaikan kesiapan perusahaan dalam melaksanakan pembangunan Sekolah Rakyat, “Pembangunan Sekolah Rakyat ini merupakan bentuk komitmen Hutama Karya dalam mendukung agenda pembangunan nasional di bidang pendidikan. Kami berkomitmen untuk mengedepankan kualitas konstruksi, keselamatan kerja zero accident , serta ketepatan waktu agar fasilitas pendidikan ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat,” tutup Mardiansyah.








