Kadin Jakarta: Eksportir Masih Kaji Insentif Pajak Penempatan DHE SDA

Friday, 14 June 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Ketua Umum Kadin Jakarta, Diana Dewi mengatakan pelaku eksportir masih mengkaji tawaran insentif pajak untuk penempatan devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA) pada instrumen moneter dan/atau keuangan tertentu di Indonesia, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2024. Aturan ini merupakan upaya pemerintah dalam menjaga ketersediaan valuta asing di dalam negeri dengan pemberian insentif pajak.

Secara umum PP Nomor 22 Tahun 2024 menetapkan bahwa eksportir yang menempatkan DHE SDA di perbankan domestik dalam bentuk awal (valas) akan diberi tarif pajak final sebesar 0 persen (jika ditempatkan lebih dari 6 bulan); tarif 2,5 persen (penempatan 6 bulan); tarif 7,5 persen (penempatan 3 – 6 bulan); dan 10 persen (penempatan 1 – 3 bulan).

“Kadin sebagai wadah para pengusaha pada prinsipnya mendukung kebijakan pemerintah. Namun, semua kembali pada kebijakan masing-masing perusahaan. Sebab menurut saya, tawaran tersebut masih akan dikaji oleh para eksportir, apakah bisa diikuti atau bagaimana. Sebab, kemungkinan para eksportir terbentur dengan permasalahan arus kas yang terbatas, terutama untuk biaya operasional. Kalau itu yang terjadi, tentu akan menyulitkan para eksportir,” ungkap Diana.

Dia menuturkan, pemerintah diharapkan dapat melakukan evaluasi, utamanya terkait kemudahan konversi ke dalam rupiah sehingga tidak memakai dollar Amerika Serikat (AS) untuk perhitungan simpanan dana hasil ekspor-nya. Selain itu, optimalisasi regulasi diharapkan dapat lebih menguntungkan eksportir dan memberikan kepercayaan untuk menempatkan DHE-nya di perbankan domestik dari pada di luar negeri.

“Pemerintah juga bisa melakukan evaluasi terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan dan Pengolahan Sumber Daya Alam, di mana sejauh ini respons eksportir masih terbilang minim” ungkap Diana.

See also  NeuCentrIX Cirebon Perkuat Digitalisasi RS Dadi Keluarga Ciamis

Menurut pandangannya, hal tersebut dapat dibuktikan dengan masih melemahnya nilai kurs rupiah dan cadangan devisa yang cenderung menurun.

“Sementara cadangan devisa masih lemah atau turun 7,53 persen dibanding kuartal I-2023. Hal tersebut akan menjadi pertimbangan para eksportir untuk bisa menempatkan DHE SDA di perbankan domestik,” tandasnya.

Berita Terkait

Pertamina Dorong 152 Produk UMKM Binaan Mendunia di Korea Import Fair 2025
PGTC 2025: Pertamina Ajak Generasi Muda Berwirausaha
BigBox-AI Hadir Menjawab Tantangan Digitalisasi Layanan Keuangan
Dukung Pengembangan IKN dan KEK Batulicin, Hutama Karya Bangun Jembatan Penghubung Vital di Kalimantan Selatan
Pertamina Resmi Luncurkan PGTC 2025, Jaring Ribuan Inovasi Keberlanjutan Mahasiswa
KPR Nakes: Bank Mandiri Gandeng ARSSI
Epson Memberdayakan Usaha Kecil dengan Seri Printer EcoTank Generasi Terbaru
Berkat Akses Mudah, Penumpang LRT Harjamukti Terus Melonjak

Berita Terkait

Friday, 11 July 2025 - 22:01 WIB

PGTC 2025: Pertamina Ajak Generasi Muda Berwirausaha

Friday, 11 July 2025 - 15:55 WIB

BigBox-AI Hadir Menjawab Tantangan Digitalisasi Layanan Keuangan

Friday, 11 July 2025 - 15:44 WIB

Dukung Pengembangan IKN dan KEK Batulicin, Hutama Karya Bangun Jembatan Penghubung Vital di Kalimantan Selatan

Thursday, 10 July 2025 - 17:46 WIB

Pertamina Resmi Luncurkan PGTC 2025, Jaring Ribuan Inovasi Keberlanjutan Mahasiswa

Thursday, 10 July 2025 - 15:15 WIB

KPR Nakes: Bank Mandiri Gandeng ARSSI

Berita Terbaru

foto istimewa

Megapolitan

Banjir Jakarta: Dari Darurat ke Strategi Jangka Panjang

Saturday, 12 Jul 2025 - 17:49 WIB

Berita Utama

Indonesia-AS Sepakati Langkah Lanjutan Negosiasi Tarif Resiprokal

Saturday, 12 Jul 2025 - 17:45 WIB

Olahraga

Tim Voli Indonesia Tundukkan Kamboja 3-0 di SEA V League 2025

Saturday, 12 Jul 2025 - 17:43 WIB