DAELPOS.com – Seorang jaksa mempunyai tugas mulia dalam penegakan hukum di tanah air. Tugas polisi akan sia-sia jika seorang jaksa tidak mampu meyakinkan bukti yang disertakan dalam tuntutan.
Tugas mulia ini tidak akan terwujud sempurna jika seorang jaksa tidak punya integritas. Yakni sikap ajeg yang tidak akam goyah meski ada tawaran materi untuk mengubah tuntutan seorang tersangka ketika persidangan digelar.
Adalah
Baharuddin Lopa, Jaksa Agung semasa Gus Dur menjadi presiden dikenal punya
integritas dalam menjalankan profesi sebagai jaksa. Integritas seorang Lopa
pada gilirannya menjadi kunci bagi siapa saja yang berharap pada tatanan
masyarakat yang adil sekaligus beradab.
Getar integritas tersebut bisa Anda baca pada Ranu Wijaya yang asli dari bumi
parahyangan mencoba mengambil semangat Baharuddin Lopa. Jaksa yang dikenal
punya rekam jejak istimewa ini mengundang banyak pemerhati hukum, karena dia
sosok sederhana sekaligus sukses jika menangani perkara di persidangan.
Sejarah hidupnya diramu dalam buuku berjudul, “Selaksa Darma Untuk Negeri,
Kisah Perjalanan Karier Jaka Ranu Miihardja” yang ditulis oleh Wahyu Utomo dan
Riri Sudirman, dengan penerbit Balai Pustaka, Cetakan Kedua 2019.
Di mana Hendarman Supandji mantan Jaksa Agung, Ranu ibarat mencari jarum di
tumpukan jerami. … figur teladan penegak hukum yang punya integritas.
Kriterianya sederhana, sifat dan sikapnya berubah atau tidak saat sudah
menjabat (h_I).
Seorang dosen bernama Enmy Nurbaningsih ketika Ranu kuliah pasca sarjana di UGM
Yogyakarta adalah saksi ketekunannya dalam meniti ilmu untuk nantinya diamalkan
dalam tugasnya di kejaksaan.
Dari sini saya menilai bahwa ia punya integritas. Jarang saya jumpai komitmen
penegak hukum seperti Ranu Mihardja saat menmpuh studi. …menyegarkan kembali
harapan saya terhadap aparat penegak hukum yang berani, jujur, independen dan
adil. Ranu Mihardja sekarang ini tidak berbeda dengan yang saya kenal sewaktu
ia masih menjadi mahasiswa S2 (h_X).
Kesan atas Ranu setali tiga uang dengan harapan publik akan prilaku aparat
penegak hukum cendrung sangat rendah. Seiring dengan media yang mewartakan
prilaku menyimpang aparat penegak hukum.
Publik selalu berharap penegakan hukum secara konkrit adalah berlakunya hukum
positif dalam praktik sebagaiman seharusnya patut dan wajib ditaati. Memberikan
keadilan dalam suatu perkara berarti memutuskan perkara dengan menerapkan hukum
dan menemukan hukum kongkrit dalam mempertahankan dan menjamin ditaatinya hukum
formal sebagai pengejawantahan konstitusi.
Harapan publik dalam beberapa aspek hadir dalam diri Ranu, mengingat selama
dirinya bertugas di KPK terbilang sukses. M. Busyro Muqoddas menyatakan (
h_XVII) bahwa Ranu menjaga betul marwah KPK, yang ditunjukkan dengan menegakkan
aturan yang sudah tertuang dalam kode etik dan insan KPK.
Sosok Ranu terbentuk dari jejak hidupnya unik dan inspiratif. Siapa sangka
seorang jaksa dengan jabatan cukup mentereng di Kejaksaan Agung punya latar
belakang lulusan SMEA, kuliah di Akademi Pariwisata, dan pernah bekerja jadi
portir, room service, resepsionis sampai kasir di Hotel Grand Preanger Bandung.
Ada kisah yang membekas dalam ingatan setelah dua tahun ia bertugas sebagai Jaksa Penuntut Umum. Tepatnya tanggal 20 Oktober 1993, Ranu sudah harus menangani perkara penting mengguncang stabilitas politik dan keamanan di tanah air waktu itu, yakni pembunuhan aparat kepolisian dalam kaus Haur Koneng di Majalengka.
Kasus tersebut sempat mendapat perhatian penuh masyarakat seluruh Indonesia sebab kebetulan melibatkan isu yang cukup sensitif berhubungan dengan sekte keagamaa.
Sebagai jaksa baru, Ranu termasuk salah seorang dalam tim penuntut umum yang menangani perkara tersebut.
Selepas itu perjalanan kariernya mengundang banyak perhatian publik. Ranu merupakan sosok yang dianggap punya potensi karena teguh dalam memegang prinsip hidupnya.
Dalam urusan karier dia tidak ngoyo, tetapi begitu diberikan kepercayaan maka dijalankannya penuh totalitas. Pengalamannya sebagai jaksa terbilang komplit, terutama berkesempatan bertugas di KPK dengan pengakuan pimpinan dan pegawai KPK tentang reputasinya yang berintegritas. Dia juga menjadi anggota TIMTASTIPIKOR pimpinan Hendarman Supanjdi.
Anda akan merasakan semangat baru di tengah banyak kesangsian pada jaksa dalam jagat penegakan hukum di negeri ini. Ranu adalah profile aktual yang bisa menjadi pemicu jaksa lainnya untuk hidup sederhana sekaligus berintegasi kuat dalam menjalankan tugas.