DAELPOS.com – Platform digital memiliki fitur unik yang dapat dimanfaatkan untuk memajukan kepentingan publik dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Hal ini adalah wawasan penting dari Seminar Penelitian dan Dialog pada 21 Agustus 2024 oleh lembaga pemikir kebijakan teknologi regional, Tech for Good Institute (TFGI), dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Presentasi dan dialog ini didasarkan pada laporan terbaru TFGI – “Leveraging Digital Platforms for Public Benefit” (Memanfaatkan Platform Digital untuk Kepentingan Publik).
Berdasarkan konsultasi dengan platform digital dan pemangku kepentingan dari sektor publik dan swasta, laporan ini menyoroti bagaimana platform digital bukan hanya katalis untuk pertumbuhan ekonomi.
Meskipun platform digital telah mengubah sektor-sektor ekonomi penting di seluruh ASEAN, mulai dari e-commerce hingga layanan keuangan digital, pengiriman makanan, transportasi, perjalanan, pendidikan, perawatan kesehatan, dan logistik, mereka juga merespons krisis, mempromosikan inklusi sosial dan akses ke layanan dasar, serta mendorong praktik ramah lingkungan. Laporan ini mencakup contoh ilustratif dari dampak publik yang bermanfaat dari platform digital yang dikembangkan oleh sektor publik dan swasta.
Laporan ini juga menyoroti kebutuhan akan peningkatan kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan potensi platform digital bagi masa depan digital yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.
Platform Digital dan Masyarakat Indonesia
Presentasi laporan diikuti oleh dialog dengan Theodore Sutarto (Asisten Deputi Menteri, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian), Samsu Sempena (Direktur Teknologi PMO Prakerja), Tirza Munusamy (Kepala Hubungan Masyarakat, Grab Indonesia), Noudhy Valdyrno (Direktur Kebijakan Publik dan Pengembangan Bisnis Indonesia, Ant International) dan Dr. Ming Tan (Direktur Eksekutif Pendiri Tech for Good Institute). Diskusi ini berputar di sekitar platform digital sebagai bagian dari ekosistem digital yang lebih luas yang telah mengubah kehidupan banyak orang di Indonesia. Indonesia telah menyaksikan pertumbuhan dan akselerasi pesat dalam ekonomi digitalnya, yang mencakup 42 persen dari ekonomi digital ASEAN pada 2021.
Asisten Deputi Menteri, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Theodore Sutarto membicarakan tentang beberapa karakteristik unik dari ekonomi digital Indonesia — pasar e-commerce yang melimpah, populasi yang muda dan melek teknologi, serta semangat kewirausahaan. Faktor-faktor ini telah mendorong inovasi dan adopsi. Bapak Sutarto juga menyebutkan peran penting dari sektor publik dan swasta dalam mengatasi tantangan yang tersisa dalam pertumbuhan ekonomi digital, seperti kesenjangan infrastruktur dan literasi.
Direktur Teknologi PMO Prakerja, Samsu Sempena menyoroti bahwa platform digital juga dapat menyederhanakan layanan dan proses pemerintah. Dia menyebutkan bagaimana PMO Prakerja, program peningkatan keterampilan oleh pemerintah, memanfaatkan sistem platform untuk memungkinkan transfer tunai dari pemerintah ke masyarakat (Government to People atau G2P) dan pelatihan kejuruan di seluruh negeri.
Kepala Hubungan Masyarakat, Grab Indonesi, Tirza Munusamy menekankan pentingnya platform digital dalam kehidupan sehari-hari, memperluas peluang ekonomi bagi bisnis kecil maupun konsumen. Dia juga menyoroti bagaimana pandemi mendorong perubahan sikap terhadap layanan platform, dari yang awalnya dianggap mewah menjadi kebutuhan sehari-hari yang dapat diakses oleh banyak orang.
Direktur Kebijakan Publik dan Pengembangan Bisnis Indonesia, Ant International, Noudhy Valdryno menekankan bagaimana platform digital mempromosikan pengembangan dan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebagai contoh, platform memberikan akses ke layanan keuangan digital sekaligus membangun infrastruktur bagi banyak bisnis kecil untuk mengotomatisasi dan meningkatkan proses mereka. Melalui platform, UMKM semakin memperluas jangkauan mereka sehingga memberikan manfaat kepada komunitas yang sebelumnya kurang terlayani di kepulauan Indonesia.
Direktur Eksekutif Pendiri Tech for Good Institute, Dr. Ming Tan menekankan perlunya menyelaraskan inovasi dengan tujuan pembangunan negara dan kawasan. Inovasi bisnis diperlukan agar manfaat teknologi dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Platform Digital dan Pembangunan Jangka Panjang
Dialog tersebut juga menunjukkan bagaimana platform memiliki fitur unik seperti efisiensi, skala, aksesibilitas, dan kelincahan, yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Peta Jalan Indonesia Emas 2045 Kadin menguraikan empat pilar strategis untuk kemajuan lebih lanjut Indonesia, termasuk Meningkatkan Ketahanan, Mendorong Kemakmuran, Memperkuat Inklusi, dan Meningkatkan Keberlanjutan. Semua pembicara menekankan perlunya kemitraan yang berkelanjutan dan hubungan lintas sektor publik, swasta, dan dampak untuk membuat kemajuan di bidang ini. Salah satu contohnya adalah keberlanjutan, di mana platform dapat bermitra dengan pemerintah dan sektor swasta untuk mengurangi jejak karbon bisnis dan beralih ke ekonomi hijau dan sirkular.
Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi dan Informatika, Firlie Ganinduto menyoroti upaya Kadin dalam membuka jalan bagi industri digital yang tangguh dan inovatif, memastikan bahwa pada tahun 2045, Indonesia berdiri sebagai pemimpin global dalam teknologi dan keunggulan ekonomi — sebagai visi kita untuk Indonesia Emas 2045.
Pada akhirnya, semua pembicara menyoroti area kebijakan vital dan regulasi yang diperlukan untuk memaksimalkan dampaknya. Ini termasuk kerangka kerja yang kuat untuk tata kelola data guna memfasilitasi berbagi data. Regulasi juga harus menyeimbangkan inovasi dan persaingan, terutama dalam layanan keuangan. Panel ini menyimpulkan dengan menekankan pada perlunya kebijakan yang membangun kepercayaan antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat.