Rumah Sobat, Minimalisir Kusta di Bumi Cendrawasih

Tuesday, 31 December 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Papua menjadi wilayah endemik penyakit kusta yang penyebarannya tak hanya di pedesaan, tetapi juga mencapai perkotaan. Minimnya pemahaman masyarakat terhadap pencegahan dan pengobatan kusta, menyebabkan tingginya kasus kusta di Bumi Cendrawasih. Kondisi itu menjadi pemicu bagi dr. Antonius Oktavian menciptakan inovasi Rumah Sobat, yang memiliki kepanjangan Rumah Siap Obat dan Bekali Orang Kusta Keterampilan.

Rumah Sobat adalah layanan terpadu khusus kusta yang terdiri dari beberapa program. Target layanan bukan hanya semata-mata berbentuk kuratif tetapi juga preventif, promotif, dan edukatif dengan penambahan muatan keterampilan yang mampu meningkatkan kualitas hidup para pengakses layanan. “Rumah Sobat ini mengadopsi dari posyandu balita. Tersedia lima pojok yaitu pojok pendaftaran, pengobatan, pemeriksaan, edukasi, dan keterampilan,” ujar dr. Anton, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Papua, Kementerian Kesehatan.

Sasaran layanan Rumah Sobat bukan hanya penderita kusta tetapi juga mantan penderita dan kontak pasien demi tujuan promotif dan kuratif. “Kami selalu mendorong penderita dan mantan penderita kusta supaya tidak putus minum obat. Sementara kontak pasien, kita kunjungi rumahnya dan kita edukasi. Kalau ada gejala, kita periksa,” jelas pria kelahiran Malang ini.

Selama ini, masyarakat Papua cenderung menganggap kusta sebagai penyakit kulit yang tidak serius pada saat mereka mengalami gejala yang baru muncul sebagai bercak. Hal ini dikarenakan bercak kusta terlihat seperti panu. Beberapa masyarakat bersedia datang ke pusat layanan kesehatan jika mengalami fase kusta yang parah seperti kelumpuhan saraf, ulkus, bahkan amputasi.

Rumah Sobat menjadi forum masyarakat untuk bisa mendapatkan informasi mengenai pencegahan dan pengobatan kusta. Pelaku layanan bukan hanya tenaga kesehatan dan tim peneliti Litbangkes Papua, namun juga melibatkan peran serta aktif masyarakat seperti simpatisan, tokoh adat masyarakat, tokoh agama, dan lintas sektor. Salah satu kader Rumah Sobat, Flora Fonataba, mengatakan dengan adanya Rumah Sobat, banyak masyarakat yang terbantu bahkan disembuhkan. “Kita senang ada Rumah Sobat, mereka sakit kusta kemudian bisa disembuhkan,” ujar wanita asli tanah Papua ini.

See also  Digital Melayani Sebagai Jawaban Optimalisasi Pelayanan di Tengah Pandemi

Ia mengaku dr. Antonius dapat merangkul seluruh komponen pegawai dan masyarakat yang terlibat. “Bapak bisa merangkul dan turun. Bagaimana saat melihat saudara-saudara terkena begini, turun ke saudara-saudara yang kena kusta,” katanya.

Vera Petroviska Yoku, salah seorang perawat, mengatakan dengan adanya Rumah Sobat mendorong kesadaran masyarakat untuk datang dan melakukan pemeriksaan kusta. “Supaya anggota keluarga dicek ada bercak kusta atau tidak karna seperti panu, orang pikir tidak apa-apa,” jelasnya.

Berkat inovasi tersebut, dr. Antonius berhasil menjadi nomine PNS Inspiratif dalam Anugerah ASN 2019 yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Ia terpilih menjadi lima terbaik dalam kategori tersebut, serta berhasil bersaing dengan ribuan ASN lainnya.

Sebagai seorang PNS, ia selalu mengevaluasi diri agar selalu bermanfaat dan memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Bahkan ia juga memotivasi seluruh pegawai agar selalu berbuat kebaikan untuk orang lain. “Sebelum tidur saya merenung, bagaimana pembangunan kesehatan yang sudah saya lakukan/sumbangkan hari ini. Kalau hari ini tidak melakukan kebaikan untuk orang lain berarti negara membayar tanpa ada manfaatnya. Jadi menerima gaji kosong untuk hari ini,” ujarnya.

Ia selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik sebagai seorang dokter melalui pembangunan kesehatan. Inovasi-inovasi diciptakan untuk mengurangi permasalahan kesehatan yang dihadapi terutama di lingkupnya.

Saat ini, Rumah Sobat dikembangkan dengan pencarian kasus secara aktif pada anak usia sekolah dasar, dan menggunakan siswa sekolah sebagai agen pencari, yang dinamakan dengan Cinta Sobat (Cari dan Temukan Kusta Siap Obati). Cinta Sobat merupakan suatu inovasi penelitian berbasis pelayanan yang mengakomodasi penelitian pada kusta anak dengan menggunakan solusi hasil litbang. Dampak dari Cinta Sobat tidak hanya dirasakan manfaatnya pagi peneliti namun juga untuk program kusta dan terutama bagi pasien kusta anak. (RED)

Berita Terkait

Senator Penrad dan Bawaslu Sumut Komitmen Tingkatkan Pengawasan Pemilu
Jelang Pilkada Serentak, Pilihlah Pemimpin yang Kedepankan kepentingan rakyat
Rampungkan Pembangunan SUTT 150 kV Lubuk Linggau-Tebing Tinggi, PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Sumsel
Sinergi Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan, Tingkatkan Konektivitas Melalui Akses Simpul Transportasi
Keluarga Besar GNRI & Taboas Maluku Siap Mengawal Pemerintahan Prabowo-Gibran Jika Maluku Tak Di Anaktirikan.
IATPI dan Systemiq Lestari Indonesia Jalin Kerja Sama Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
MoU dengan KKP, Mendes Yandri Optimis Desa Mampu Penuhi Bahan Baku Protein Suplai Program Makan Bergizi Gratis
Sosialisasi Empat Pilar MPR RI: Anggota MPR RI Yulian Gunhar Tegaskan Pentingnya Persatuan Menjelang Pilkada

Berita Terkait

Tuesday, 26 November 2024 - 16:39 WIB

Senator Penrad dan Bawaslu Sumut Komitmen Tingkatkan Pengawasan Pemilu

Tuesday, 26 November 2024 - 09:27 WIB

Jelang Pilkada Serentak, Pilihlah Pemimpin yang Kedepankan kepentingan rakyat

Monday, 25 November 2024 - 22:27 WIB

Rampungkan Pembangunan SUTT 150 kV Lubuk Linggau-Tebing Tinggi, PLN Perkuat Sistem Kelistrikan Sumsel

Monday, 25 November 2024 - 22:23 WIB

Sinergi Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan, Tingkatkan Konektivitas Melalui Akses Simpul Transportasi

Monday, 25 November 2024 - 22:04 WIB

Keluarga Besar GNRI & Taboas Maluku Siap Mengawal Pemerintahan Prabowo-Gibran Jika Maluku Tak Di Anaktirikan.

Berita Terbaru

News

Jangan Jadikan Bansos Sebagai Alat Politik Kotor

Wednesday, 27 Nov 2024 - 11:23 WIB