Dukung Swasembada Pangan, Wamen Diana Usul Manfaatkan Lahan Eks Likuifaksi Sulteng untuk Pertanian

Thursday, 12 December 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

DAELPOS.com – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Tengah untuk meninjau sejumlah infrastruktur penanganan pasca bencana Palu dan mengevaluasi potensi pemanfaatan lahan eks likuifaksi, Rabu (11/12).

Wamen Diana mengatakan Kementerian PU berkomitmen mendorong pemanfaatan infrastruktur untuk mendukung swasembada pangan. “Kami ada proyek pembangunan jalan di Jono Oge, di kiri-kanan jalan ada lahan bekas likuifaksi seluas 250 ha. Lahan tersebut tidak termanfaatkan, saya usul mendukung swasembada pangan lahan tersebut bisa digunakan untuk pertanian,” kata Wamen Diana.

Wamen Diana menambahkan Kementerian PU akan menambahkan jaringan irigasi di lahan tersebut. “Saya minta ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III untuk menambahkan irigasi dengan memanfaatkan air dari sumur pantau likuifaksi yang dibangun di sini,” tambah Wamen Diana.

Di Jono Oge Kementerian PU melalui BWS Sulawesi III telah membangun lahan percontohan pertanian dengan metode efisiensi penggunaan air untuk memitigasi potensi likuifaksi berulang terjadi. Lahan seluas 1.000 m2 ini telah dimanfaatkan untuk bawang merah batu yang ditanam perdana pada Juni 2024 dan hasil panen pertama seberat 150 kg.

Di lokasi ini BWS Sulawesi III juga merehabilitasi dan merekonstruksi sistem irigasi Gumbasa untuk mengembalikan fungsi irigasi di D.I Gumbasa Akibat bencana Palu pada 2018 silam. Proyek ini dikerjakan oleh PT Nindya Karya dengan nilai kontrak Rp192 miliar yang dikerjakan Desember 2022 hingga Juni 2024.

“Di sini ada 1.500 ha lahan potensial di luar dari D.I Gumbasa, dengan memanfaatkan air tanah di daerah yg berpotensi likuifaksi, disekitar jaringan irigasi Gumbasa tepatnya di Desa Jono Oge yang bisa digarap untuk mendukung swasembada pangan, bisa bawang merah batu atau padi tergantung kebutuhannya,” ungkap Wamen Diana.

See also  Kementerian PUPR Bangun Infrastruktur Pengendali Banjir di 3 Sungai: Palu, Kawatuna, dan Ngia

Kepala BWS Sulawesi III Dedi Yudha Lesmana mengatakan pemanfaatan lahan ini ditargetkan dilaksanakan pada 2025. “Tahun depan kita kerjakan dengan memanfaatkan air irigasi dan sebagian dari air sumur pantau likuifaksi,” ucap Dedi.

Salah satu petani di Jono Oge Suroso mengapresiasi proyek pemulihan irigasi ini. “Terima kasih Kementerian PU, dengan irigasi ini mudah-mudahan air bisa lebih baik lagi sehingga hasil panen lebih baik. Kami siap menanam bawang merah batu ataupun padi. Dalam kondisi normal lahan 1 ha bisa menghasilkan 6 ton bawang merah batu sementara padi bisa 8 ton” ungkapnya.

Turut hadir mendampingi Wamen Diana Staf Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan Maulidya Indah Junica, Kasatgas Bencana Kementerian PUPR di Sulteng Arie Setiadi Moerwanto, Direktur Sungai dan Pantai Dwi Purwantoro, Direktur Pembangunan Jalan Wida Nurfaida, Direktur Air Minum Anang Muchlis, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Wahyu Kusumo Susanto, Kepala BPJN Sulawesi Tengah Dadi Muradi dan Kepala BPPW Sulawesi Tengah Baskoro Elmiawan. (*

Sulawesi Tengah – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Tengah untuk meninjau sejumlah infrastruktur penanganan pasca bencana Palu dan mengevaluasi potensi pemanfaatan lahan eks likuifaksi, Rabu (11/12).

Wamen Diana mengatakan Kementerian PU berkomitmen mendorong pemanfaatan infrastruktur untuk mendukung swasembada pangan. “Kami ada proyek pembangunan jalan di Jono Oge, di kiri-kanan jalan ada lahan bekas likuifaksi seluas 250 ha. Lahan tersebut tidak termanfaatkan, saya usul mendukung swasembada pangan lahan tersebut bisa digunakan untuk pertanian,” kata Wamen Diana.

Wamen Diana menambahkan Kementerian PU akan menambahkan jaringan irigasi di lahan tersebut. “Saya minta ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III untuk menambahkan irigasi dengan memanfaatkan air dari sumur pantau likuifaksi yang dibangun di sini,” tambah Wamen Diana.

See also  Penantian 10 Tahun, Voli Putra Raih Emas

Di Jono Oge Kementerian PU melalui BWS Sulawesi III telah membangun lahan percontohan pertanian dengan metode efisiensi penggunaan air untuk memitigasi potensi likuifaksi berulang terjadi. Lahan seluas 1.000 m2 ini telah dimanfaatkan untuk bawang merah batu yang ditanam perdana pada Juni 2024 dan hasil panen pertama seberat 150 kg.

Di lokasi ini BWS Sulawesi III juga merehabilitasi dan merekonstruksi sistem irigasi Gumbasa untuk mengembalikan fungsi irigasi di D.I Gumbasa Akibat bencana Palu pada 2018 silam. Proyek ini dikerjakan oleh PT Nindya Karya dengan nilai kontrak Rp192 miliar yang dikerjakan Desember 2022 hingga Juni 2024.

“Di sini ada 1.500 ha lahan potensial di luar dari D.I Gumbasa, dengan memanfaatkan air tanah di daerah yg berpotensi likuifaksi, disekitar jaringan irigasi Gumbasa tepatnya di Desa Jono Oge yang bisa digarap untuk mendukung swasembada pangan, bisa bawang merah batu atau padi tergantung kebutuhannya,” ungkap Wamen Diana.

Kepala BWS Sulawesi III Dedi Yudha Lesmana mengatakan pemanfaatan lahan ini ditargetkan dilaksanakan pada 2025. “Tahun depan kita kerjakan dengan memanfaatkan air irigasi dan sebagian dari air sumur pantau likuifaksi,” ucap Dedi.

Salah satu petani di Jono Oge Suroso mengapresiasi proyek pemulihan irigasi ini. “Terima kasih Kementerian PU, dengan irigasi ini mudah-mudahan air bisa lebih baik lagi sehingga hasil panen lebih baik. Kami siap menanam bawang merah batu ataupun padi. Dalam kondisi normal lahan 1 ha bisa menghasilkan 6 ton bawang merah batu sementara padi bisa 8 ton” ungkapnya.

Turut hadir mendampingi Wamen Diana Staf Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan Maulidya Indah Junica, Kasatgas Bencana Kementerian PUPR di Sulteng Arie Setiadi Moerwanto, Direktur Sungai dan Pantai Dwi Purwantoro, Direktur Pembangunan Jalan Wida Nurfaida, Direktur Air Minum Anang Muchlis, Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Wahyu Kusumo Susanto, Kepala BPJN Sulawesi Tengah Dadi Muradi dan Kepala BPPW Sulawesi Tengah Baskoro Elmiawan. (*)

Berita Terkait

Sidak Pangkalan LPG di Pekanbaru, Menteri ESDM Pastikan Distribusi dan Harga Terkendali
Sepanjang 2024, 3,4 Juta Ton FABA dari PLN Dimanfaatkan Jadi Berbagai Bahan Pendukung Infrastruktur Masyarakat
Percepat Evakuasi, Jasa Marga Fokus Amankan Pengguna Jalan Akibat Kecelakaan Beruntun di Tol Jagorawi
Kementerian PANRB Dukung Langkah Penguatan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender Online
PGN Genjot Jargas Tahun 2025, Kejar 1 Juta Sambungan
Penataan Distribusi LPG 3 Kg Pengecer Berperan Menjadi Sub Pangkalan
DPR: Pemerintah Tetapkan Judi Online sebagai Darurat Nasional
Daerah Padat Penduduk Jadi Sasaran Temuan Kasus TBC

Berita Terkait

Wednesday, 5 February 2025 - 13:26 WIB

Sidak Pangkalan LPG di Pekanbaru, Menteri ESDM Pastikan Distribusi dan Harga Terkendali

Wednesday, 5 February 2025 - 13:19 WIB

Sepanjang 2024, 3,4 Juta Ton FABA dari PLN Dimanfaatkan Jadi Berbagai Bahan Pendukung Infrastruktur Masyarakat

Wednesday, 5 February 2025 - 13:11 WIB

Percepat Evakuasi, Jasa Marga Fokus Amankan Pengguna Jalan Akibat Kecelakaan Beruntun di Tol Jagorawi

Tuesday, 4 February 2025 - 17:51 WIB

Kementerian PANRB Dukung Langkah Penguatan Penanganan Kekerasan Berbasis Gender Online

Tuesday, 4 February 2025 - 10:14 WIB

PGN Genjot Jargas Tahun 2025, Kejar 1 Juta Sambungan

Berita Terbaru

ilustrasi / foto ist

Berita Utama

Masyarakat Kesulitan Gas LPG 3, Polri Turun Tangan

Wednesday, 5 Feb 2025 - 13:42 WIB