DAELPOS.com – Selepas mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) Tahun 2025, Ketua HIPKA Nusa Tenggara Barat Ahmad Roji melakukan silaturahmi dengan Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi di ruang kerja, Gedung C, Komplek Kementerian Transmigrasi, Kalibata, Jakarta, 20/2/2025.
Dalam pertemuan tersebut banyak hal yang disampaikan Ahmad Roji. Selain menyampaikan kegiatan rakernas yang bertema ‘Peran HIPKA Dalam Mensukseskan Program Prabowo-Gibran Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8%’, dirinya juga memaparkan tentang pemberdayaan perekonomian masyarakat serta peluang dan potensi transmigrasi dan dunia pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Viva Yoga menyambut baik hasil kegiatan yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, itu. Dikatakan HIPKA digagas untuk menjadi lembaga ekonomi yang mampu mengembangkan bisnis dan memberdayakan perekonomian anggota KAHMI pada umumnya dan anggota HIPKA pada khususnya.
Lebih lanjut dirinya mendorong agar para pengusaha yang terhimpun dalam HIPKA meningkatkan inovasi dan kreasi di bisnis dan ekonomi sehingga dapat menambah indeks pertumbuhan ekonomi nasional. “Kontribusi yang diberikan oleh HIPKA tak hanya menambah indeks pertumbuhan ekonomi namun juga membuat anggotanya bisa mandiri dari sisi ekonomi”, ujar mantan Presidium KAHMI tiga periode itu.
Dirinya mengingatkan sebagai para pengusaha diharap mereka menyisihkan sebagaian keuntungan hasil usaha atau bisnisnya untuk membiayai perkaderan HMI dan kegiatan KAHMI. “Salah tujuan dibentuk HIPKA ya untuk membantu perkaderan dan kegiatan HMI maupun KAHMI”, tutur mantan Ketua Umum HMI Cabang Denpasar itu.
Viva Yoga sepakat ketika HIPKA bertekad untuk ikut mensukseskan keinginan terwujudnya pertumbuhan ekonomi 8%. “Di tengah efisiensi anggaran belanja pemerintah, perlu perjuangan tersendiri untuk mewujudkan cita-cita itu”, ujarnya.
Dalam melakukan usaha dan aktivitas bisnis dan ekonomi para pengusaha diharap tidak menggantungkan atau berorientasi pada aliran dana dari APBN dan APBD. Sektor swasta yang ada diharap lebih ditingkatkan agar pertumbuhan ekonomi bisa mencapai target yang diinginkan. “Pertumbuhan ekonomi 8% butuh perjuangan bersama bukan hanya dari pemerintah namun juga dari swasta yang di dalamnya ada HIPKA”, ujar alumni Pascasarjana UI itu.
Selepas mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) Tahun 2025, Ketua HIPKA Nusa Tenggara Barat Ahmad Roji melakukan silaturahmi dengan Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi di ruang kerja, Gedung C, Komplek Kementerian Transmigrasi, Kalibata, Jakarta, 20/2/2025.
Dalam pertemuan tersebut banyak hal yang disampaikan Ahmad Roji. Selain menyampaikan kegiatan rakernas yang bertema ‘Peran HIPKA Dalam Mensukseskan Program Prabowo-Gibran Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8%’, dirinya juga memaparkan tentang pemberdayaan perekonomian masyarakat serta peluang dan potensi transmigrasi dan dunia pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Viva Yoga menyambut baik hasil kegiatan yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, itu. Dikatakan HIPKA digagas untuk menjadi lembaga ekonomi yang mampu mengembangkan bisnis dan memberdayakan perekonomian anggota KAHMI pada umumnya dan anggota HIPKA pada khususnya.
Lebih lanjut dirinya mendorong agar para pengusaha yang terhimpun dalam HIPKA meningkatkan inovasi dan kreasi di bisnis dan ekonomi sehingga dapat menambah indeks pertumbuhan ekonomi nasional. “Kontribusi yang diberikan oleh HIPKA tak hanya menambah indeks pertumbuhan ekonomi namun juga membuat anggotanya bisa mandiri dari sisi ekonomi”, ujar mantan Presidium KAHMI tiga periode itu.
Dirinya mengingatkan sebagai para pengusaha diharap mereka menyisihkan sebagaian keuntungan hasil usaha atau bisnisnya untuk membiayai perkaderan HMI dan kegiatan KAHMI. “Salah tujuan dibentuk HIPKA ya untuk membantu perkaderan dan kegiatan HMI maupun KAHMI”, tutur mantan Ketua Umum HMI Cabang Denpasar itu.
Viva Yoga sepakat ketika HIPKA bertekad untuk ikut mensukseskan keinginan terwujudnya pertumbuhan ekonomi 8%. “Di tengah efisiensi anggaran belanja pemerintah, perlu perjuangan tersendiri untuk mewujudkan cita-cita itu”, ujarnya.
Dalam melakukan usaha dan aktivitas bisnis dan ekonomi para pengusaha diharap tidak menggantungkan atau berorientasi pada aliran dana dari APBN dan APBD. Sektor swasta yang ada diharap lebih ditingkatkan agar pertumbuhan ekonomi bisa mencapai target yang diinginkan. “Pertumbuhan ekonomi 8% butuh perjuangan bersama bukan hanya dari pemerintah namun juga dari swasta yang di dalamnya ada HIPKA”, ujar alumni Pascasarjana UI itu.