PLN EPI Bangun Fondasi Hidrogen Hijau sebagai Pilar Transisi Energi Indonesia

Sunday, 20 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kiri ke Kanan: Rakhmad Dewanto (Direktur Gas dan BBM PLN EPI), Shen Chao, (Direktur PT Breesen Teknologi Indonesia), Rahmadi Budiman, S.T, M.T (Deputi III IFHE) sebagai Moderator dan Agustin Tota (DNV Singapura) dalam Forum yang membahas Peluang Investasi pada Hidrogen Bersih di Global Hydrogen Ecosystem 2025 yang berlangsung di JCC (16/4).

Kiri ke Kanan: Rakhmad Dewanto (Direktur Gas dan BBM PLN EPI), Shen Chao, (Direktur PT Breesen Teknologi Indonesia), Rahmadi Budiman, S.T, M.T (Deputi III IFHE) sebagai Moderator dan Agustin Tota (DNV Singapura) dalam Forum yang membahas Peluang Investasi pada Hidrogen Bersih di Global Hydrogen Ecosystem 2025 yang berlangsung di JCC (16/4).

 

DAELPOS.com  – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), subholding dari PT PLN (Persero), menegaskan komitmennya menjadi pelopor pengembangan ekosistem hidrogen hijau di Indonesia. Upaya ini merupakan bagian dari strategi besar PLN untuk mendukung target Net Zero Emissions (NZE) Indonesia pada tahun 2060. Hal ini disampaikan Direktur Gas dan BBM PLN EPI, Rakhmad Dewanto di ajang Global Hydrogen Ecosystem 2025 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (16/4).

Menurut Rakhmad, sektor ketenagalistrikan saat ini menyumbang sekitar 310 juta ton CO₂ per tahun. Tanpa intervensi, angka tersebut diproyeksikan melonjak hingga 1.057 juta ton CO₂ pada tahun 2060.

“PLN tidak bisa terus menjalankan skenario business-as-usual. Oleh karena itu, melalui skenario Accelerated Renewable Energy Development (ARED), PLN memproyeksikan kapasitas cofiring hidrogen dapat mencapai 41 GW pada 2060 untuk mencapai NZE,” ujar Rakhmad.

Pengembangan green hydrogen dan ammonia menjadi salah satu inisiatif penting PLN untuk melengkapi pengembangan renewables energy, smart grid, dan CCS untuk mendukung keberhasilan dekarbonisasi.

PLN telah merealisasikan beberapa proyek penting termasuk pendirian Green Hydrogen Plant (GHP) di 21 lokasi di pada Oktober-November 2023, pendirian Green Hydrogen dari Geothermal dan fasilitas pengisian bahan bakar hidrogen (HRS) di Senayan pada Februari 2024, Hydrogen Cofiring untuk PLTG Pesanggaran di Desember 2024, Hydrogen Fuel Cell di Gili Ketapang dan Ammonia cofiring untuk PLTU Labuan di Februari 2025.

“Selanjutnya, PLN akan melanjutkan uji coba hydrogen cofiring untuk PLTGU Tambak Lorok dan Priok. Sementara pengembangan hydrogen fuel cell sebagai pelengkap renewable untuk micro grid akan dikembangkan di Medang Island, Rengat, Suge dan Waingapu. Hydrogen Fuel Cell ini diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengurangi penggunaan diesel di daerah yang terpisah dari jaringan. Langkah berikutnya adalah studi untuk pengembangan pabrik hydrogen di Jambi dan Green Ammonia di Dawuan.” kata Rakhmad.

See also  Promo Spesial Hari Listrik Nasional ke-80, Tambah Daya Listrik Diskon 50%

Menurut Rakhmad, penggunaan hidrogen dan amonia rendah karbon di PLN akan diarahkan utamanya untuk sektor ketenagalistrikan. Namun dengan adanya excess produksi akan dijajaki untuk transportasi, industri dan komoditas. Di sektor ketenagalistrikan, PLN akan menyuplai hidrogen dan amonia untuk cofiring di pembangkit fosil serta mendukung sistem listrik off-grid melalui solusi penyimpanan energi berbasis hidrogen.

“Green hydrogen bukan hanya soal transisi energi, tapi juga kemandirian energi, daya saing dan peluang ekspor Indonesia di pasar energi global,” jelasnya.

Pengembangan Green Hydrogen memiliki tantangan tersendiri, masalah utamanya adalah harga renewable energy yang masih relatif mahal dibanding sumber daya energi lainnya. Untuk mendorong pengembangan green hydrogen dan ammonia dibutuhkan dukungan pemerintah, seperti foscal incentive dan carbon tax, pengembangan teknologi, kapasitas infrastruktur dan pendanaan murah.

“PLN EPI terbuka untuk berkolaborasi dengan seluruh pihak, mulai dari investor, penyedia teknologi, lembaga keuangan hingga regulator, untuk menjawab tantangan ini. Sinergi multipihak menjadi kunci agar Indonesia bisa menjadi episentrum produksi dan ekspor hidrogen hijau di Asia,” ungkapnya.

“Kami percaya bahwa dengan sinergi, inovasi dan keberlanjutan, Indonesia tak hanya mampu memenuhi kebutuhan energinya, tetapi juga memainkan peran penting dalam dekarbonisasi sistem energi global,” pungkasnya.

Berita Terkait

Bantuan Logistik BNPB Tiba Lagi di Aceh Tengah Lewat Udara
Pramono Tepis Jakarta Kota Terpadat di Dunia
Kementerian PU Targetkan Konektivitas Jalan Sumatera Pulih Jelang Nataru 2025/2026
Mendes Deklarasi Desa Bersinar bersama Wamenkop di Sulsel
Pertamina Patra Niaga: Hotline BBM Siaga Bencana untuk Instansi Sumatera
Mendes Yandri: Setjen Adalah Mesin Utama Kemendes
Sutami Awards 2025: Penguatan Kolaborasi dan Dedikasi untuk Infrastruktur Berkeadilan
Kementrian PU Gerak Cepat Pulihkan Sungai Pasca-Bencana Sumatera 30 November
Tag :

Berita Terkait

Thursday, 4 December 2025 - 09:15 WIB

Bantuan Logistik BNPB Tiba Lagi di Aceh Tengah Lewat Udara

Wednesday, 3 December 2025 - 09:38 WIB

Pramono Tepis Jakarta Kota Terpadat di Dunia

Wednesday, 3 December 2025 - 08:43 WIB

Kementerian PU Targetkan Konektivitas Jalan Sumatera Pulih Jelang Nataru 2025/2026

Wednesday, 3 December 2025 - 08:37 WIB

Mendes Deklarasi Desa Bersinar bersama Wamenkop di Sulsel

Tuesday, 2 December 2025 - 14:09 WIB

Pertamina Patra Niaga: Hotline BBM Siaga Bencana untuk Instansi Sumatera

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Kementerian PU: Jalur Utama Langkat-Aceh Tamiang Siap Akses Bantuan

Thursday, 4 Dec 2025 - 09:29 WIB

Proses distribusi bantuan logistik ke Desa Kuala II, Kecamatan Bintang, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh pada Selasa (2/12). Kondisi cuaca cukup menjadi tantangan dalam disribusi logistik ini. Namun, tim gabungan tetap berupaya semaksimal mungkin untuk menjangkau lokasi yang menjadi titik pendaratan. / foto ist

News

Bantuan Logistik BNPB Tiba Lagi di Aceh Tengah Lewat Udara

Thursday, 4 Dec 2025 - 09:15 WIB

Ekonomi - Bisnis

Pertamina Gas, Raih 4 Predikat di Ajang TKMPN 2025

Thursday, 4 Dec 2025 - 09:01 WIB