Mengenal Ibadah Mabit Muzdalifah dan Mabit Mina

Saturday, 31 May 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Jemaah haji akan melakukan Mabit di Muzdalifah dan Mina mulai malam 10 Zulhijjah hingga 13 Zulhijjah. Bagaimana pergerakan jemaah pada dua wajib haji ini?

Musytasyar Dini PPIH Arab Saudi, KH. M. Ulinnuha mengawalinya dengan pengenalan apa itu Muzdalifah, Murur, Mina, dan Tanazul.

Mabit Muzdalifah

Mabit (menginap) di Muzdalifah menjadi salah satu rangkaian wajib haji. Mabit di Muzdalifah dilakukan setelah jemaah menunaikan wukuf di Arafah.

“Pada Kamis, 5 Juni 2025 atau 9 Zulhijjah, jemaah haji akan wukuf di Arafah. Kemudian malam tanggal 10 Zulhijjah, seluruh jemaah akan bergerak ke Muzdalifah untuk Mabit (menginap),” kelas KH Ulinnuha dalam siaran persnya, Jumat (30/5/2025).

Hal ini sesuai dengan firman Allah:

فَإِذَآ أَفَضْتُم مِّنْ عَرَفَٰتٍ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ عِندَ ٱلْمَشْعَرِ ٱلْحَرَامِ

Artinya, “Maka apabila kamu telah bertolak dari ‘Arafah, berdzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam” (QS. Al-Baqarah: 198).

Yang dimaksud Masy’aril Haram adalah Muzdalifah. Secara bahasa, Muzdalifah bermakna al-Izdilaf yang artinya ijtima’, yaitu berkumpul. Jadi kata Muzdalifah itu artinya at-tajammu’ atau al-iltiqa, berkumpul atau bertemu.

Sementara apabila dilihat dari aspek sejarah, Muzdalifah adalah tempat berkumpulnya Siti Hawa dan Nabi Adam setelah sekian ratus tahun terpisah. “Karena Nabi Adam yang Siti Hawa berkumpul di sini, maka tempatnya disebut sebagai Muzdalifah,” jelasnya.

Dalam perkembangannya, peristiwa itu kemudian menjadi salah rangkaian Ibadah Haji. “ini berdasarkan Firman Allah SWT dan apa yang ditunaikan oleh Rasulullah saw ketika menunaikan haji wada’,” katanya.

Ketika Nabi Muhammad Saw sampai di Muzdalifah, maka beliau meminta Bilal bin Rabah untuk mengumumkan azan, lalu beliau melakukan salat jama, magrib dan isya.

Sejak saat itu, maka menurut pandangan mayoritas ulama, mabit di Muzdalifah menjaga wajib. Dan barangsiapa yang meninggalkan Mabit Muzdalifah, maka ia dikenakan membayar dam.

See also  Wamen ESDM Apresiasi Langkah PLN Group Dukung Adopsi Electrifying Lifestyle di Masyarakat

Selama di Muzdalifah, jemaah diimbau untuk banyak berzikir dan menyiapkan kerikil untuk lontar jumrah. “Walaupun secara teknik, kerikil ini sudah disediakan oleh syarikah, namun tidak ada salahnya apabila jemaah mengambil kerikil di Muzdalifah untuk mengikuti sunah rasul,” jelasnya.

Adapun jumlah kerikil yang diambil yaitu sebanyak 49 untuk nafar awal, dan 70 kerikil untuk Nafar tsani. Kalau jemaah khawatir jumlahnya kurang karena lupa jumlah lemparan, maka disarankan untuk mengambil kerikil dalam jumlah lebih.

Waktu mabit Muzdalifah ini adalah malam 10 Zulhijjah sampai tengah malam menjelang subuh. “Namun secara teknik pergerakan, nanti akan diatur oleh pemerintah sesuai dengan jadwal dari syarikah sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pergerakan jemaah,” terangnya lanjut.

Mabit Mina

Setelah seluruh jemaah dipastikan mabit, maka jema’ah akan bergerak ke Mina.

Ulinnuha mengatakan, Mina secara bahasa disebut juga sebagai ‘muna’ artinya harapan. Semua harapan ditumpahkan jemaah haji kepada Allah. Maka kita diminta untuk memperbanyak doa kepada Allah Swt.

“Di Mina, kita bermunajat kelas Allah Swt sebagaimana yang dilakukan oleh nabi-nabi terdahulu,’ kata Ulinnuha.

Saat sampai di Mina, jemaah haji melakukan lempar jumroh aqobah pada tanggal 10 Zulhijjah dengan 7 lemparan. Setelah melakukan jumrah aqabah, maka jemaah haji sudah boleh melakukan tahallul awal dengan bercukur.

Setelah tahallul, jemaah lalu berpakaian biasa dan terbebas dari larangan ihram, kecuali satu, yaitu bersetubuh dengan pasangan suami atau istrinya. ‘Bagi pasutri yang statusnya masih tahallul awal, maka belum boleh berjimak hingga melakukan tahallul tsani setelah tawaf Ifadah,” jelasnya.

Setelah jemaah haji melakukan tawaf Ifadah, jemaah akan kembali ke tenda Mina untuk melakukan mabit Mina pada malam 11 dan 12 untuk Nafar awal, dan berlanjut untuk malam 13 untuk Nafar tsani.

See also  Kilang Pertamina Internasional Kukuhkan Posisi dalam Transformasi Bisnis Kilang dan Petrokimia

Tanggal 11 dan 12 Zulhijjah, jemaah haji yang mengambil Nafar awal, melakukan lontar jumrah ula, wustho dan aqabah, masing-masing 7 lemparan dengan kerikil yang diambil dari Muzdalifah. Sementara jemaah haji yang mengambil Nafar tsani melakukan jumrah ula, wustho dan aqobah pada tanggal 13 Zulhijjah.

“Setelah semua mabit dan jamarat selesai, maka jemaah akan kembali ke hotel masing-masing di Makkah,” jelasnya.

Berita Terkait

Mendes Yandri Minta Hentikan Proses Lelang Tanah di Desa Sukaharja dan Sukamulya
Bertemu Bupati Halmahera Selatan, Wamen Viva Yoga Dorong Desa Persiapan di Kawasan Transmigrasi Menjadi Desa Definitif  
Ikuti Arahan Presiden, Menteri PU Percepat Peningkatan Jalan Daerah Muna Barat
Menteri PU Kunjungi Pulau Buton, Targetkan Jadi Sasaran Utama Inpres Irigasi
Mendes Yandri: Pondok Pesantren Penting bagi Kemendes PDT
Kementerian PU Segera Rampungkan Seksi 4 Tol Kuala Tanjung–Tebing Tinggi – Parapat
Ketua BKSAP DPR Buka Konferensi Pemuda Indonesia untuk Gaza Palestina, Serukan Aksi Nyata Wujudkan Dasa Sila Bandung
Mendes Yandri Jemput Anak Yatim di Pabuaran yang Ingin jadi Polwan

Berita Terkait

Monday, 14 July 2025 - 19:30 WIB

Mendes Yandri Minta Hentikan Proses Lelang Tanah di Desa Sukaharja dan Sukamulya

Monday, 14 July 2025 - 19:26 WIB

Bertemu Bupati Halmahera Selatan, Wamen Viva Yoga Dorong Desa Persiapan di Kawasan Transmigrasi Menjadi Desa Definitif  

Monday, 14 July 2025 - 19:18 WIB

Ikuti Arahan Presiden, Menteri PU Percepat Peningkatan Jalan Daerah Muna Barat

Sunday, 13 July 2025 - 18:14 WIB

Menteri PU Kunjungi Pulau Buton, Targetkan Jadi Sasaran Utama Inpres Irigasi

Sunday, 13 July 2025 - 18:08 WIB

Mendes Yandri: Pondok Pesantren Penting bagi Kemendes PDT

Berita Terbaru

Berita Utama

Menteri Rini Hadiri MPLS Sekolah Rakyat, Pastikan Pemenuhan Guru

Monday, 14 Jul 2025 - 19:24 WIB