daelpos.com – Presiden Prabowo Subianto langsung mengambil tindakan tegas menyikapi maraknya kasus keracunan yang menimpa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah. Setelah kembali dari lawatan luar negeri, Presiden Prabowo segera memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dr. Ir. Jendral (Purn) Suryo, untuk meminta laporan mendalam dan menetapkan langkah-langkah perbaikan.
Fokus Utama: Audit Menyeluruh dan Pengetatan Kualitas
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menekankan pentingnya audit total terhadap seluruh rantai pasokan dan proses penyiapan makanan MBG.
“Kita tidak akan toleransi adanya kelalaian yang mengancam kesehatan anak-anak kita. Kasus-kasus ini harus menjadi yang terakhir. Saya minta BGN melakukan langkah-langkah luar biasa, pastikan standar higienitas dan kualitas pangan harus di atas rata-rata,” ujar Presiden.
Instruksi Kunci untuk BGN:
Kepala BGN, dalam keterangannya setelah pertemuan, menyampaikan bahwa Presiden telah memberikan empat instruksi kunci yang harus segera dilaksanakan:
- Pengawasan Berlapis: Segera terapkan sistem pengawasan kualitas pangan (HACCP) yang ketat mulai dari proses pembelian bahan baku, penyimpanan, pengolahan, hingga distribusi makanan. Pengawasan ini harus melibatkan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan Dinas Kesehatan setempat.
- Sanksi Keras: Presiden memerintahkan untuk memberikan sanksi seberat-beratnya, termasuk pemutusan kontrak dan tuntutan pidana, kepada semua penyedia jasa boga (SPPG) atau pihak mana pun yang terbukti lalai dan menyebabkan insiden keracunan. BGN telah menutup sementara 40 dapur SPPG yang terindikasi bermasalah.
- Tim Khusus Investigasi: BGN diperintahkan membentuk tim investigasi gabungan yang melibatkan Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mengusut tuntas penyebab keracunan secara transparan dan mencari tahu apakah ada unsur kesengajaan atau sabotase.
- Jaminan Kesehatan Korban: Presiden memastikan bahwa semua biaya pengobatan dan pemulihan bagi siswa-siswi yang menjadi korban keracunan akan ditanggung penuh oleh pemerintah melalui BGN, tanpa membebani orang tua.Komitmen Presiden: Keselamatan Anak Adalah Prioritas
Langkah cepat Presiden Prabowo ini disambut baik oleh masyarakat dan akademisi. Guru Besar Teknologi Pangan UGM, Prof. Sri Raharjo, sebelumnya menyoroti lemahnya regulasi dan pengawasan, dan kini mengharapkan instruksi Presiden ini dapat diimplementasikan dengan sungguh-sungguh.
Prabowo menyatakan keyakinannya bahwa program MBG, sebagai investasi jangka panjang untuk kualitas SDM Indonesia, akan dapat diselesaikan dan ditingkatkan dengan baik.
“Ini adalah tantangan awal, tapi saya yakin dengan kerja keras BGN dan semua pihak, kita akan menyelesaikan masalah ini dan menjadikan MBG sebagai program yang betul-betul aman dan menyehatkan,” tutup Presiden Prabowo.