daelpos.com – Kabupaten Morotai berhasil masuk dalam daftar prioritas nasional pembangunan 100 gudang beras BULOG di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal). Terpilihnya Morotai tidak lepas dari inisiatif dan langkah taktis Dr. Rachma Fitriati, Ketua Tim Ekspedisi Patriot Universitas Indonesia (TEP UI) Morotai, yang sejak Agustus 2025 aktif melakukan penjajakan dan audiensi ke jajaran pimpinan BULOG, mulai dari Kantor Pusat hingga Cabang Ternate.
Keberhasilan ini semakin mengukuhkan rekam jejak TEP UI Morotai setelah Universitas Indonesia meraih Mandaya Award dari Kemenko PMK sebagai Penggerak Pembangunan Daerah Terpencil.
Gudang senilai Rp5 triliun ini akan menjadi Markas Pangan terintegrasi di Indonesia, dilengkapi teknologi modern Rice Milling Unit dan Dryer. Yang revolusioner, petani dan penggilingan kecil bisa mengakses teknologi canggih dengan sistem Pay-Per-Use atau bayar sesuai pemakaian.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, “Penggilingan padi kecil adalah jantung ketahanan pangan. Mereka tidak boleh tergilas persaingan tidak sehat.”
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Pertanian juga mengonfirmasi hasil rapat terbatas dengan Presiden Prabowo (20/11).
“Swadaya pangan berakselerasi drastis – dari target 4 tahun menjadi hanya 1 tahun! Penyerapan panen tertinggi sepanjang sejarah. Indonesia resmi STOP impor beras, dan siap menuju ekspor!” kata Menteri Amran beberapa waktu lalu.
Merespons hal ini, Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menyatakan komitmennya.
“Program New Transmigrasi akan fokus pada pengembangan kawasan produktif untuk ketahanan pangan. Morotai dengan gudang BULOG-nya akan menjadi model percontohan kawasan transmigrasi berbasis industri pangan terintegrasi,” ujar Menteri Iftitah.
Berdasarkan temuan hasil riset disertasi di Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan Universitas Indonesia, Ahmad Rizal, Direktur Utama Bulog, memberikan penjelasan.
“Kami tidak hanya membangun gudang, tetapi menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan. Skema kolaborasi segitiga antara BULOG, petani, dan investor ini menjamin pasar melalui offtake agreement,” ujar Dirut Bulog.
Pemerintah Kabupaten Morotai menyambut baik terpilihnya Morotai sebagai Gudang Beras di wilayah 3T.
“Ini momentum tepat memperkuat rantai nilai UMKM pangan lokal,” ujar Kepala Dinas Perindagkop UMKM Morotai M. Ramlan Drakel ST MT.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Morotai, Tachmid Bilo, SP. M.MA menambahkan, “Dengan total 1.009 hektar lahan sawah di Morotai, kehadiran gudang BULOG akan mendongkrak produktivitas dan kualitas beras Morotai,”.
Dukungan juga datang dari tingkat tapak. Kepala Desa Aha, Ramli, berharap diikuti pembangunan Jalan Tani dan Jembatan Tani.
Sementara Kepala Desa Tiley Kusu, Sugiatno, menyambut gembira: “Program Trans Lokal New Transmigrasi akan menghidupkan kembali lahan tidur dan memperkuat swasembada beras di Morotai.”
Gudang yang ditargetkan beroperasi sebelum panen raya 2026 ini menjadi bukti nyata kolaborasi penta helix antara akademisi (TEP UI), pemerintah, media massa, komunitas, dan BUMN (BULOG) dalam mewujudkan kedaulatan pangan dari wilayah pinggiran.








