daelpos.com — PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menegaskan perannya dalam pengembangan infrastruktur LNG sejalan dengan semakin meningkatnya permintaan LNG untuk mendukung permintaan energi bersih yang semakin meningkat di ajang 25th World LNG Summit & Awards 2025. Direktur Utama PLN EPI, Rakhmad Dewanto, menjadi salah satu pembicara pada sesi “ LNG Infrastructure in an Evolving Global Energy System”, yang berlangsung pada 4 Desember 2025 di Istanbul, Turki. Forum ini membahas arah pengembangan infrastruktur LNG global di tengah kebutuhan energi yang berubah cepat dan meningkatnya peran LNG dalam transisi energi.
Dalam forum tersebut, Rakhmad Dewanto memaparkan pandangannya mengenai kebutuhan gas di Indonesia yang tumbuh pesat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus untuk melengkapi pengembangan renewable energy terutama didorong oleh sektor kelistrikan yg tumbuh rata-rata 5.3% per tahun sampai 2034.
“Gas akan menjadi pelengkap pengembangan renewable energy di Indonesia dan dengan penurunan produksi gas pipa yang sebagian besar berasal dari matured field, sejak tahun lalu LNG mulai memegang porsi yang lebih dominan sekitar 55% dibandingkan gas pipa untuk memasok sektor kelistrikan. Tahun ini, PLN EPI memasok sekitar 90 kargo atau sekitar 5,3 juta ton LNG setahun”, ungkap Rakhmad.
“Dengan pertumbuhan permintaan gas di domestik tersebut, LNG akan tumbuh di atas 10% per tahun. Kebutuhan LNG PLN EPI akan tumbuh menjadi 6,2 juta ton di tahun 2026 dan pada tahun 2030 diharapkan melebihi 10 juta ton LNG setahun. Pertumbuhan pesat LNG juga terjadi di negara lain seperti Malaysia, Vietnam, Thailand dan Filipina yang membuktikan bahwa kawasan Asia Tenggara bersama Asia Selatan menjadi kawasan dengan pertumbuhan LNG tertinggi di dunia,” tambah Rakhmad.
Rakhmad menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur gas/LNG yang sesuai dengan peruntukkan untuk memastikan kebutuhan LNG dapat dipenuhi dengan efisien.
“Kami mengkombinasikan solusi Floating Storage Regasifikasi Unit (FSRU) dan Onshore Regasifikasi Unit baik melalui kapal maupun iso tank dengan skema milk and run atau hub and spoke sebagai virtual pipeline mengingat Indonesia adalah negara kepulauan dengan permintaan yang relatif kecil tapi tersebar luas. Kita merencanakan sekitar 13 FSRU dan hampir 50 onshore regasifikasi unit yang akan kita bangun di 56 lokasi di seluruh Indonesia sehingga kapasitas storage LNG Indonesia dapat ditingkatkan menjadi 1.2 juta m3 LNG dengan kapasitas regasifikasi hampir 4 milyar kaki kubik per hari. Pengembangan infrastruktur LNG ini adalah bagian dari pengembangan baik energy security maupun energy sustainability,” tambah Rakhmad.
Pengembangan infrastruktur LNG juga belajar dari kegagalan program-program sebelumnya baik di dalam maupun luar negeri. Konsep pengembangan bertahap dipilih untuk memastikan permintaan dan mempercepat eksekusi. Partnership juga dipilih untuk mempercepat pengambilan eksekusi dan memberikan kenyamanan kepada bankers. Jaminan penyediaan LNG dan jaminan pengambilan gas oleh PLN EPI ditujukan untuk memberikan jaminan kepada partners dan lenders sekaligus memberikan efisiensi
Forum ini dipandu oleh Dr. Carole Nakhle (Founder & CEO Crystol Energy) dengan para pembicara pemain energi global lainnya seperti Zackarie Fortin Brazeau (VP LNG to Power & Clean Technologies, Karpowership), Paul Sullivan (SVP Upstream, Midstream & LNG Americas, Worley), dan Burcu Gunal (Director General, World Petroleum Council Energy) yang membahas peluang, risiko, dan arah infrastruktur LNG dunia di tengah dinamika geopolitik dan lonjakan permintaan energi.
Kehadiran PLN EPI pada World LNG Summit & Awards 2025 ini merupakan bukti peran penting industri LNG di Indonesia dan PLN EPI sebagai salah satu pemain LNG terbesar di kawasan Asia Tenggara Tenggara terhadap kondisi pasar LNG dunia sekaligus menjadi ajang berbagi pengalaman diantara pelaku bisnis LNG mengenai pengembangan infrastruktur LNG di berbagai belahan dunia untuk mempercepat transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan.








