Kepala BPIP Makin Ngawur!

Saturday, 15 February 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Yudian Wahyudi / Ist

Yudian Wahyudi / Ist

DAELPOS.com – SAYA mengimbau kepada orang Islam, mulai bergeser dari kitab suci ke konstitusi kalau dalam berbangsa dan bernegara. Sama, semua agama. Jadi kalau bahasa hari ini, konstitusi di atas kitab suci. Itu fakta sosial politik,” begitu kata Yudian Wahyudi, Rabu Kamis 13 Februari 2020.

Belum reda kontroversi tudingan Yudian Wahyudi tentang agama sebagai musuh terbesar Pancasila, kini Kepala BPIP itu bikin ulah lagi. Dia menyebut, ayat suci harus dibawah konstitusi. Bahkan, Judian lebih terbuka meminta umat Islam untuk ‘menggeser akidahnya’ dari iman dan keyakinan pada kitab suci Al-Qur’an kepada Konstitusi.

Pernyataan Kepala BPIP ini makin menegaskan misi terselubung dari Pancasila yang anti terhadap Islam. Yudian, secara perlahan membuka kedok Pancasila yang anti Islam.

Padahal, bagi umat Islam,  kitab suci Al-Qur’an adalah sumber dari segala sumber hukum. Al Qur’an merupakan sumber hukum primer dalam ajaran Islam, selain as Sunnah, Ijma’ Sahabat dan Qiyas Syar’i.

Umat Islam wajib menempatkan Al Qur’an sebagai hukum tertinggi, diatasi sumber lainnya. Al Qur’an wajib menjadi pedoman hidup, baik dalam urusan pribadi, keluarga, bahkan hingga berbangsa dan bernegara.

Al Qur’an tidak bisa dikotak Katik, tidak bisa diubah, ditambah, dikurangi atau diamandemen. Keberlakuan Al Qur’an abadi sejak diturunkan hingga hari kiamat.

Sementara konstitusi adalah hasil olah pikir akal dan hawa nafsu. Konstitusi bisa dikotak Katik, dirubah, dikurangi, ditambahi, diamandemen sesuai kepentingan penguasa. Konstitusi adalah hasil kompromi politik, kompromi kepentingan.

Karena itu haram menempatkan Al Qur’an dibawah konstitusi. Justru konstitusi harus tunduk pada Al Qur’an. Konstitusi harus terikat dengan Al Qur’an. Bukan Al Qur’an yang digeser dan diminta tunduk dibawah konstitusi.

See also  Pastikan Jenis Granat Asap yang Meledak di Monas, Polri Tunggu Hasil Labfor

Bagi umat Islam, Al Qur’an bukan hanya pedoman beragama, tak hanya mengatur urusan privat. Al Qur’an adalah pedoman hidup, baik dalam urusan pribadi, keluarga, berbangsa dan bernegara.

Konstitusi wajib di istimbat dari Al Qur’an dan as Sunnah serta apa yang telah ditunjuk oleh keduanya berupa Ijma’ sahabat dan Qiyas Syar’i. Tak boleh ada ijma’ (kesepakatan) dalam konstitusi yang menyelisihi Al Qur’an dan as Sunnah.

Sekali lagi kepada Yudian, kepada siapapun penganut Pancasila, kami umat Islam tak akan menggeser akidah kami. Kami tak akan menggeser Al Qur’an menjadi dibawah Konstitusi.

Al Qur’an adalah Kalamullah, Wahyu Allah SWT, pedoman hidup kami. Kami tak akan menukar dan menggeser Al Qur’an dengan Pancasila, berapapun harganya, apapun resikonya.[]

Nasrudin Joha
Sastrawan Politik.

Berita Terkait

Lalin Tiga Tol Regional Nusantara Naik Pada Hari H Tahun Baru 2025
Pemprov DKI Gerak Cepat Atasi Sampah Malam Tahun Baru
H-1 Libur Tahun Baru 2025, Akumulasi Lalin Ruas Tol di Regional Nusantara Meningkat
Prabowo Imbau Kementerian Berhemat, Utamakan Kepentingan Rakyat
BEM PTAI Apresiasi Kinerja Polri Selama Tahun 2024
Usulan BPIH, Wamenag Romo: Biaya Haji 2025 Bisa Turun
Optimalkan Layanan Energi di Momen Nataru, Komisaris Utama Pertamina Tinjau Sarfas BBM, LPG dan Avtur di Bali
Punya Tim dan Semangat Baru, Jakarta Pertamina Enduro Siap Taklukkan Proliga 2025

Berita Terkait

Thursday, 2 January 2025 - 14:26 WIB

Lalin Tiga Tol Regional Nusantara Naik Pada Hari H Tahun Baru 2025

Wednesday, 1 January 2025 - 21:20 WIB

Pemprov DKI Gerak Cepat Atasi Sampah Malam Tahun Baru

Wednesday, 1 January 2025 - 11:09 WIB

H-1 Libur Tahun Baru 2025, Akumulasi Lalin Ruas Tol di Regional Nusantara Meningkat

Wednesday, 1 January 2025 - 01:16 WIB

Prabowo Imbau Kementerian Berhemat, Utamakan Kepentingan Rakyat

Tuesday, 31 December 2024 - 21:41 WIB

BEM PTAI Apresiasi Kinerja Polri Selama Tahun 2024

Berita Terbaru

Dari kiri - Kanan: Pelatih Petro Ayub Hidayat, asmen manajer PLN Ezra Gavrila, manajer Popsivo Kombes Yudhi Hery Setiawan, manajer Pertamina Widi Triyoso, manajer BJB Tahyan Iskandar, manajer Falcons Pipit Puspita Rini, asisten manajer Livin Adnan Husein.. / foto Istimewa

Olahraga

Semarang Jadi Pembuka PLN Mobile Proliga 2025

Thursday, 2 Jan 2025 - 16:59 WIB