Kepala BPIP Usul Ganti ‘Assalamualaikum’ dengan Salam Pancasila, Said Didu: Justru yang Memusuhi Agama Pak Yudian

Friday, 21 February 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 DAELPOS.com – Mantan Sekretaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Muhammad Said Didu turut mengomentari pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Yudian Wahyudi soal pengubahan kalimat salam ‘Assalamualaikum’ yang biasa digunakan umat Muslim, dengan Salam Pancasila.

Sebelumnya Yudian sempat menjadi sorotan sebab menyebut musuh besar Pancasila adalah Agama. Sekarang yang ramai perihal ucapan salam. Said Didu menilai, keduanya pernyataan kontroversial ini dapat diartikan Yudianlah yang memusuhi Agama.

“Kata Katua BPIP bahwa musuh besar Pancasila adalah Agama. Kata dia juga sebaiknya Assalamualaikum diganti dengan Salam Pancasila. Logika akal sehat dari 2 pernyataan tersebut, justru yang memusuhi Agama adalah Pak Yudian/BPIP. Makin jelas. #AssalamuAlaikumWrWbYudian,” tulis @msaid_didu di Twitter, Jumat (21/2/2020).

Seperti diketahui, Yudian mengatakan salam Pancasila di tempat umum sebagai titik temu di antara salam masing-masing Agama di Indonesia.

“Kalau kita salam setidaknya harus ada lima sesuai Agama-Agama. Ini masalah baru kalau begitu. Kini sudah ditemukan oleh Yudi Latif atau siapa dengan Salam Pancasila. Saya sependapat,” kata Yudian Wahyudi dalam wawancara di detik.com beberapa waktu lalu.

Menurutnya, sebelum reformasi sangat nyaman dengan salam nasional. “Sejak reformasi diganti Assalamualaikum di mana-mana tidak peduli, ada orang Kristen, Hindu hajar saja dengan Assalamualaikum,” kata dia.

Kata Yudian, salam itu maksudnya mohon ijin terhadap seseorang sekaligus mendoakan selamat. Kalau bahasa arabnya Assalamu’alaikum warahmatulloh wabarakatuh.

“Dengan kesepakatan nasional misalnya salam Pancasila daripada ulama ribut kalau pakai shalom bisa jadi kristen. Padahal mendoakan orang itu boleh-boleh saja. Sebenarnya kita ngomong shalom kepada orang kristen tidak ada masalah dengan teologis,” ujarnya.[]

See also  Kemenag Pertimbangkan Evaluasi Pelaksanaan Salat Jumat Di Tengah Pandemi COVID-19

Berita Terkait

Yulian Gunhar Tekankan Semangat Persatuan dalam Kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Palembang
HKI Perkuat Peran Sosial Melalui Program TJSL di Rumah Singgah Sahabat
Indonesia Kokoh Peringkat Kedua SEA Games 2025 dengan 43 Emas
Kementerian PU Pulihkan Akses Jalan dan Salurkan Prasarana Layanan Dasar
Menag Paparkan Fungsi Masjid untuk Umat
Bersama Menkum Supratman, Mendes Yandri Resmikan Posbankum di NTB
kementerian PU Pastikan Lintas Timur Sumatera Sumut Buka Pasca-Bencana
Kementerian PU Percepat Mobilisasi dan Pemasangan Jembatan Bailey di Aceh

Berita Terkait

Monday, 15 December 2025 - 20:31 WIB

Yulian Gunhar Tekankan Semangat Persatuan dalam Kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Palembang

Monday, 15 December 2025 - 19:48 WIB

HKI Perkuat Peran Sosial Melalui Program TJSL di Rumah Singgah Sahabat

Monday, 15 December 2025 - 10:19 WIB

Indonesia Kokoh Peringkat Kedua SEA Games 2025 dengan 43 Emas

Monday, 15 December 2025 - 06:58 WIB

Kementerian PU Pulihkan Akses Jalan dan Salurkan Prasarana Layanan Dasar

Sunday, 14 December 2025 - 18:23 WIB

Menag Paparkan Fungsi Masjid untuk Umat

Berita Terbaru