Mardani: Presiden Jokowi agar Pertimbangkan Opsi Lockdown

Wednesday, 25 March 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mardani Ali Sera / Ist

Mardani Ali Sera / Ist

DAELPOS.com – Inisiator gerakan #KamiOposisi Mardani Ali Sera meminta Presiden Joko Widodo untuk mempertimbangkan opsi Lockdown ketimbang rapid test dalam menghadapi serangan wabah Covid-19 di Indonesia. Ia menilai opsi rapid test tidak efektif melihat femomena statistik yang berkembang.

Saya mendesak Pemerintah menggunakan opsi Lockdown untuk mencegah korban yang semakin banyak. Rapid test tidak efektif melihat statistik yang berkembang saat ini, “ kata Mardani, Selasa (24/3).

Pada saat yang sama, Mardani melihat kurangnya kesadaran physical distancing dari masyarakat karena minimnya sosialisasi dan komunikasi bencana yang tidak baik. “Pemerintah seharusnya lihat ke lapangan langsung, kesadaran physical distancing yang diimbau kurang direspon oleh masyarakat dan masih banyak yang menyepelekan virus Covid-19,” ujar legislator Fraksi PKS DPR RI ini.

Lebih lanjut, menurut Anggota Komisi II DPR RI ini, ketidaktegasan pemerintah memilih opsi Lockdown berimbas masih banyak perusahaan yang tidak membuat kebijakan Work From Home (WFH) kepada pegawainya, menjadikan Indonesia memiliki angka kematian tertinggi dari pada rata-rata negara ASEAN, “Kebijakan yang tanggung-tanggung dampaknya seperti sekarang. Pengusaha dan masyarakat juga harus ditegaskan untuk #WFH #StayAtHome.” Kata Mardani

Apalagi menurut pria kelahiran Betawi itu sebentar lagi bulan Ramadhan, Pemerintah akan lebih kewalahan dengan tradisi di nusantara, “Sebentar lagi kita memasuki bulan suci Ramadhan, semakin tidak tegas pemerintah untuk melakukan opsi Lockdown, penyebaran wabah ini akan semakin tak terkendali dan korban yang lebih besar,” ujar Anggota Komisi II DPR RI ini.

Mardani memang mengakui kebijakan Lockdown tidak populer, tapi lebih baik terlambat atau tidak sama sekali, “Memang kebijakan ini pasti tidak populer, tapi tidak ada pilihan lain untuk kondisi pandemik Global ini. Pak Presiden Yth. Kita perlu belajar dari negara-negara di Eropa, selain kita punya kekhasan negara kepulauan, jumlah penduduk kita juga terbesar ke-4 di dunia. Kita terus berkejaran dengan waktu. Semoga Indonesia bisa pulih dan bangkit dari wabah ini.” pungkasnya

See also  Teknologi Manajemen

Berita Terkait

Pertamina Bawa Batik Difabel Boyolali ke Pentas Dunia
Kemendes PDT Dukung Langkah Cepat Menteri ESDM, Siap Kolaborasi Wujudkan Swasembada Energi di Desa
Dari Tanah Suci: Presiden Prabowo Perintahkan Penyelamatan KMP Tunu Pratama Jaya
Perkuat Ketahanan Pangan, Kementerian PU Terus Optimalkan Layanan Infrastruktur Irigasi
Dukung Swasembada Pangan Nasional, Hutama Karya Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Aceh & Riau
Menteri PU Tegaskan Komitmen Pembangunan Infrastruktur Papua
Buntut OTT KPK, Menteri PU Nonaktifkan Tiga Pejabat BBPJN Sumut
296th IPU Executive Committee: Mardani doromg IPU fokus tangani akar masalah konflik

Berita Terkait

Friday, 4 July 2025 - 20:56 WIB

Pertamina Bawa Batik Difabel Boyolali ke Pentas Dunia

Friday, 4 July 2025 - 06:23 WIB

Kemendes PDT Dukung Langkah Cepat Menteri ESDM, Siap Kolaborasi Wujudkan Swasembada Energi di Desa

Thursday, 3 July 2025 - 15:08 WIB

Dari Tanah Suci: Presiden Prabowo Perintahkan Penyelamatan KMP Tunu Pratama Jaya

Thursday, 3 July 2025 - 14:00 WIB

Perkuat Ketahanan Pangan, Kementerian PU Terus Optimalkan Layanan Infrastruktur Irigasi

Thursday, 3 July 2025 - 10:37 WIB

Dukung Swasembada Pangan Nasional, Hutama Karya Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Aceh & Riau

Berita Terbaru

Politik

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Saturday, 5 Jul 2025 - 15:25 WIB