DAELPOS.com – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi asing atau penanaman modal asing (PMA) di sektor pertanian pada periode 2015-Maret 2021 masih didominasi investasi perkebunan sawit.
Kepala Sub Direktorat Sektor Agribisnis Kementerian Investasi/BKPM Jumina Sinaga dalam webinar “Bagaimana Investasi Asing dapat Memajukan Pertanian Indonesia?”, Jumat, mengatakan PMA subsektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan di Indonesia berasal dari Singapura (53,7%) dan Malaysia (15,8%).
“Hal ini sejalan dengan investasi perkebunan sawit yang sebagian besar berasal dari kedua negara tersebut,” katanya.
Jumina menjelaskan, realisasi PMA sektor pertanian pada periode 2015-Mare 2021 mencapai US$9,5 miliar atau berkontribusi sekitar 5,2% dari terhadap total PMA di Indonesia. Sementara itu, penanaman modal dalam negeri (PMDN) pada periode tersebut mencapai Rp173,9 triliun atau berkontribusi 9,1% terhadap total PMDN di Indonesia.
“PMA sektor pertanian didominasi di Kalimantan dan Sumatera,” kata Jumina.
Associate Researcher Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Donny Pasaribu, dalam kesempatan yang sama, menyoroti investasi pertanian yang hampir semuanya masuk ke bidang perkebunan sawit.
“Bukan sebaliknya jangan investasi di sawit, tapi kami merasa, sektor lain masih butuh dorongan dan punya kesempatan lebih jauh (untuk dikembangkan melalui investasi asing),” katanya.
Donny juga mengungkapkan pentingnya investasi asing di sektor pertanian yaitu untuk meningkatkan produktivitas agrikultur, demi keterjangkauan harga pangan serta kualitas pangan yang lebih baik.
Investasi asing diharapkan akan membawa teknologi, hingga pasar internasional yang akan meningkatkan produktivitas pertanian nasional.
“Kami lihat investasi asing salah satu cara meningkatkan keterjangkauan. PMA bisa membawa teknologi, manajerial, koneksi dan pasar internasional sehingga investasi asing jadi peluang besar kita untuk meningkatkan produktivitas agrikultur Indonesia,” jelas Donny