DAELPOS.com – Menteri BUMN Erick Thohir membimbing langsung enam perempuan muda finalis #GirlsTakeOver yang siap sehari menggantikan perannya dan 5 Dirut BUMN.
Enam finalis tersebut adalah Adinda (20 tahun, dari Jawa Tengah), Arum (23 tahun, dari Sulawesi Selatan), Putri (21 tahun, dari Jawa Barat), Sharon (24 tahun, dari Jawa Barat), Sisilia (22 tahun, dari Nusa Tenggara Timur) dan Virdha (23 tahun, dari Jawa Tengah).
Selama dua hari di Jakarta, pada 27-28 September, mereka mengikuti beberapa sesi rapat, peninjauan lapangan, juga mentoring langsung dengan Menteri Erick Thohir. Kedua Wakil Menteri BUMN dan jajaran eselon 1 Kementerian BUMN pun memberi waktu khusus untuk membekali mereka agar siap menjadi pemimpin.
Hari ini (28/09), Menteri Erick mengajak para finalis turun langsung mengecek implementasi co-location di Sentra Layanan Ultra Mikro (Senyum) di BRI Unit Sentiong dan progres pembangunan Sarinah, sebelum Rabu besok (29/09) memutuskan posisi yang diambilalih dan di hari Kamis memulai proses take over.
“Kakak-kakak (GTO) yang mendapat kesempatan hari ini saya ajak turun untuk melihat secara langsung, apakah yang kita lakukan di Kementerian BUMN, BRI, Pegadaian, dan PNM ini hanya omong doang atau termasuk program konkret. Kita dapat buktikan bahwa program ultra mikro ini merupakan program konkret yang impactful,” ujar Erick dalam doorstop di BRI Unit Sentiong, Selasa (28/9).
Dalam kunjungan ke BRI Unit Sentiong, Erick didampingi Direktur Konsumer BRI, Handayani yang merupakan Ketua V Srikandi BUMN, dan Direktur SDM dan Hukum Semen Indonesia, Tina T Kemala Intan yang merupakan Ketua Srikandi BUMN. Erick menambahkan, kegiatan ini sekaligus bagian dari mentoring para Direksi perempuan tersebut kepada para Finalis GTO.
“Jadi, ini bagian dari mentoring, yaitu turun ke lapangan. Tadi pagi, kita sudah bertemu one-on-one dan saya ingin sampaikan ke mereka bahwa pimpinan itu juga harus turun, engga hanya di belakang meja, tapi harus dilihat dan disampaikan bahwa program-program yang telah disusun itu memang jalan,” tandas Erick.
Di Senyum BRI Unit Sentiong, BRI Kramat Sentiong yang terletak di Kawasan Jakarta Pusat tersebut, para Finalis diperkenalkan mengenai sinergi ekosistem ultra mikro melibatkan Bank Rakyat Indonesia, Pegadaian, dan PNM (Permodalan Nasional Madani). Mereka juga melihat secara langsung bagaimana Menteri BUMN secara aktif berdiskusi dengan karyawan ketiga perusahaan.
Sementara itu, di Sarinah, para Finalis dapat mengenal lebih dekat mengenai Sarinah sebagai gerakan lokalitas. Tak hanya itu, mereka juga mendapat kesempatan untuk melihat langsung relief yang ditemukan di dalam Gedung Sarinah.
“Di sini kita mengenalkan kepada para finalis Girls Take Over bahwa Sarinah akan kita fokuskan untuk mendukung UMKM dan merek lokal karena memang sudah saatnya kita membangun nasionalisme merek lokal kita. Kita sudah lihat bagaimana generasi muda dan kreator lokal kita sangat luar biasa kualitasnya, dan kita harapkan Sarinah ini dapat menjadi bagian dari etalase merek lokal kepada dunia, kita juga harapkan semua merek lokal dapat memiliki kualitas ekspor ke depannya,” jelas Erick.
Erick menambahkan bahwa progres pembangunan Sarinah sudah sangat bagus. Namun demikian, mengingat adanya situasi pandemi, pengoperasian Sarinah yang semula ditargetkan dapat dilakukan Agustus 2021 mundur menjadi Maret 2022.
Sebelumnya, dalam konferensi pers di hari pertama GTO, Senin 27 September 2021, Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan program Girls Take Over (GTO) merupakan bagian dari Women Leadership dan kepemimpinan muda yang menjadi bagian dari kebijakan Kementerian BUMN, bekerja sama dengan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) yang berada di bawah komunitas Direksi BUMN.
GTO merupakan kampanye yang diselenggarakan bersama Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dan Srikandi BUMN yang dimulai sejak Agustus hingga Oktober 2021. Sebanyak 7.023 pendaftar perempuan berusia 20-24 tahun telah diseleksi secara ketat dan telah terpilih enam (6) finalis muda perempuan. Mereka mendapat kesempatan untuk “mengambil alih” posisi Menteri BUMN dan Direktur Utama Angkasa Pura I, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Kimia Farma, serta Telkomsel pada 30 September hingga 1 Oktober 2021.
“Kami menyambut baik kegiatan ini karena sangat positif dan sesuai dengan strategi besar transformasi FHCI BUMN dan tentunya Women Leadership. Ini juga masuk dalam salah satu program kami, yaitu kepemimpinan muda di BUMN yang kita inginkan nantinya banyak pimpinan BUMN di bawah 42 tahun dengan target 5% tahun ini dan 10% di tahun 2023,” ujar Erick.
Program Berkelanjutan
Erick mengamanahkan kepada FHCI agar kerja sama dengan Plan Indonesia terkait program GTO dapat dilakukan secara berkelanjutan. Erick berharap FHCI dapat melakukan kerja sama untuk 5 tahun ke depan.
“Kita sudah berkomitmen, kita berharap FHCI dapat melakukan kerja sama lagi untuk 2022-2026. Supaya ini berkelanjutan, bukan program lip service, tetapi merupakan program konkret dimana kita ingin memastikan Women Leadership yang sekarang sudah terjadi, dapat terus terjadi,” tandas Erick.
Untuk mendukung program tersebut, Erick juga meminta kepada Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata untuk memberikan program beasiswa BUMN kepada 6 finalis terpilih. Pasalnya, saat ini Kementerian BUMN tengah mencoba memperbaiki CSR BUMN yang akan dirasakan dampaknya dan difokuskan kepada bidang pendidikan, lingkungan hidup, dan UMKM.