DAELPOS.com – Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk menjaga dan mengendalikan harga serta ketersediaan stok pangan menjelang perayaan Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menyampaikan, tren kenaikan harga pangan menjelang Nataru merupakan hal yang terjadi setiap tahunnya. Namun, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya mengendalikan harga pangan dengan sejumlah langkah.
“Pemprov DKI menyiapkan beberapa langkah antisipasi untuk menjaga kestabilan harga pangan. Pertama, kami melakukan penyediaan dan pendistribusian bahan pangan bagi kelompok masyarakat tertentu, seperti penerima Kartu Jakarta Pintar Plus, Kartu Lansia Jakarta, dan Kartu Penyandang Disabilitas dengan target sebanyak 1,1 juta orang. Pada program ini, masyarakat cukup menyiapkan uang sebesar Rp 126.000 untuk membeli paket beras 5 kg, daging sapi 1 kg, daging ayam 1 kg, telur 1 tray, susu 24 kotak dan ikan kembung 1 kg,” ungkapnya di Balai Kota Jakarta, pada Jumat (9/12).
Kemudian, lanjutnya, Pemprov DKI Jakarta juga mengadakan bazar pangan keliling di Kantor Wali Kota/Bupati Administrasi, Kecamatan, Kelurahan, dan rumah susun (rusun). Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga menyediakan bahan pangan dalam bentuk paket sehingga harga menjadi lebih ekonomis yang bisa didapat di Gerai Pangan Pasar Jaya. Ada pula pendistribusian beras medium KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga) kepada pedagang seharga Rp 8.900,-/kg.
“Terkait dengan kenaikan harga komoditas cabe, tidak hanya disebabkan naiknya permintaan, tetapi juga disebabkan kenaikan harga produksi. Kondisi musim hujan meningkatkan biaya ongkos petik cabe dan biaya pemeliharaan hama penyakit,” tuturnya.
Suharini juga menyebut, tantangan yang dihadapi DKI Jakarta adalah keterbatasan lahan produksi pangan. Untuk menghadapi itu, Pemprov DKI Jakarta mengembangkan pertanian yang berbasis ruang dan memanfaatkan 7 ruang, yaitu rumah susun, lahan kosong, lahan pekarangan dan gang perkampungan, sekolah, gedung, Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), dan lahan laut.
“Sampai dengan 6 Desember 2022, telah dilakukan penyaluran bibit tanaman produktif sebanyak 3.100.940 bibit termasuk di antaranya bibit cabe. Masyarakat Jakarta dapat mengajukan permohonan bibit tanaman secara pribadi maupun kelompok melalui openstreetmap.id/dkpkp atau mendatangi 14 lokasi kebun bibit dan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang ada di DKI Jakarta,” pungkasnya.