Gus Halim: Agar Terus Dibutuhkan, Pendamping Desa Harus Berpengetahuan Luas dan Serbaguna

Thursday, 24 August 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandung - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar memberikan arahan dan sekaligus menutup acara kegiatan Refreshment Training Penguatan Kapasitas Partisipasi Pegiat Desa Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Tahun Anggaran 2023 di Bandung, Kamis  (24/8/2023).
Foto : Angga/KemendesPdtt.

Bandung - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar memberikan arahan dan sekaligus menutup acara kegiatan Refreshment Training Penguatan Kapasitas Partisipasi Pegiat Desa Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Tahun Anggaran 2023 di Bandung, Kamis (24/8/2023). Foto : Angga/KemendesPdtt.

DAELPOS.com – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menegaskan pendamping desa harus memiliki pengetahuan luas, keterampilan yang serbaguna dan dapat beradaptasi dengan berbagai perubahan di wilayah desa. Ini bertujuan agar pengabdiannya kepada masyarakat desa tetap dibutuhkan dan berkelanjutan.

“Makanya satu pendamping desa PLD, bisa menangani lebih dari satu desa. Kalau bicara segmen, tidak mungkin itu dilaksanakan, maka harus generalis, karena kewilayahan,” papar pria yang akrab disapa Gus Halim itu saat memberi arahan sekaligus menutup acara ‘Refreshment Training Penguatan Partisipasi Pegiat Desa Tahun Anggaran 2023’ di Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/8/2023).

Menurut Gus Halim, jika pendamping desa terlalu terfokus pada satu segmen atau masalah tertentu, ketika masalah tersebut teratasi, maka selesai pula tugas dan pengabdiannya kepada masyarakat.

Maka dari itu, pendamping desa harus memiliki pengetahuan yang luas sehingga mereka dapat terlibat dalam berbagai aspek pembangunan dan pemberdayaan desa, seperti infrastruktur, pelayanan sosial dasar, pengembangan ekonomi, pemanfaatan sumber daya alam, teknologi, dan lain sebagainya.

“Infrastruktur misalnya, sudah dibangun semua, satu Desa sudah bagus semua, terus gunanya apa ada Pendamping infrastruktur?, orang akan mempermasalahkan itu. Akhirnya berkurang-berkurang, nah supaya tidak berkurang, sudah generalis,” paparnya.

Gus Halim juga menekankan bahwa pemberdayaan masyarakat desa tidak boleh dibatasi pada satu bidang atau masalah tertentu. Ini berarti upaya pemberdayaan harus mencakup berbagai aspek kehidupan di desa dan harus menyeluruh.

“Dan memang, Tusi (tugas dan fungsi) di Kementerian Desa itu kan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Pemberdayaan itu tidak bisa segmented-segmented, jadi harus total,” ungkap Doktor Honoris Causa UNY itu.

Gus Halim juga berpendapat, meskipun fasilitas dan perkembangan desa telah meningkat, tugas pemberdayaan masih belum selesai. Menurutnya ada tantangan ekonomi dan SDM yang terus berlanjut. Oleh karena itu peran pendamping desa yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang luas masih sangat diperlukan.

See also  Gus Halim Ikuti Prosesi Peusijuek Dipimpin Tokoh Adat Sabang

“Dan pemberdayaan itu tidak akan pernah selesai, apalagi kalau kemudian dikaitkan dengan apa sih target sasaran utama dana desa?, dua hal. Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan SDM, dan ini gak akan pernah selesai,” paparnya.

Gus Halim mencontohkan, negara-negara adidaya seperti Amerika dan Jepang juga pernah mengalami fluktuasi ekonomi dan penurunan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam beberapa dekade terakhir. Itu artinya, kata Gus Halim, persoalan warga desa di bidang stabilitas ekonomi dan SDM desa belum bisa dipastikan sepenuhnya normal seiring berjalannya waktu.

“Amerika saja yang sudah negara maju, kemarin hampir kolaps ekonominya. Jepang sekarang susah cari generasi baru, karena jarang orang yang mau kawin dan punya anak,” tegasnya.

Gus Halim juga menyatakan, Fasilitas kehidupan di desa, kini semakin lengkap. Ini ditunjukkan oleh peningkatan status perkembangan desa melalui Indeks Desa Membangun atau IDM yang mengalami Lompatan signifikan dari tahun 2015 sampai 2023.

Seperti data Desa Mandiri yang kini bertambah 11.282 desa, dari 174 desa menjadi 11.456 desa. Sedangkan Desa Maju kini juga bertambah 19.427 desa, dari 3.608 desa menjadi 23.035 desa.

“Hari ini desa-desa di Indonesia sudah hampir mencapai 12 ribu desa yang mandiri,” pungkas Gus Halim.

Hadir mendampingi Gus Halim dalam acara tersebut, Kapus PPMDDT, M. Yusra dan Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda.

Berita Terkait

Bertemu BPKP, Menteri Rini Bahas Akuntabilitas Pelaksanaan Transformasi Digital Pemerintah
Kolaborasi Kementrans & Kementan Agar Pendapatan Petani-Transmigran Lebihi Gaji Menteri
Raker 2025, Kementerian PU Fokus pada Efisiensi Infrastruktur untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Kementerian PU Siap Resmikan 6 Bendungan di Awal 2025
Ini Fokus Penggunaan Dana Desa Tahun 2025
Kemenkes Berangkatkan 27 Dokter Spesialis Belajar ke RRT dan Jepang
Sambut Baik Kabar Indonesia Resmi Diterima BRICS, Sultan Apresiasi Kinerja Diplomatik Presiden Prabowo
Zudan Arif Dilantik Sebagai Kepala BKN, Menteri PANRB: Akselerasi Transformasi Manajemen ASN

Berita Terkait

Thursday, 9 January 2025 - 18:20 WIB

Bertemu BPKP, Menteri Rini Bahas Akuntabilitas Pelaksanaan Transformasi Digital Pemerintah

Thursday, 9 January 2025 - 17:21 WIB

Kolaborasi Kementrans & Kementan Agar Pendapatan Petani-Transmigran Lebihi Gaji Menteri

Wednesday, 8 January 2025 - 17:07 WIB

Raker 2025, Kementerian PU Fokus pada Efisiensi Infrastruktur untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Wednesday, 8 January 2025 - 17:03 WIB

Kementerian PU Siap Resmikan 6 Bendungan di Awal 2025

Wednesday, 8 January 2025 - 17:00 WIB

Ini Fokus Penggunaan Dana Desa Tahun 2025

Berita Terbaru

Berita Utama

Pernyataan Menperin Terkait TKDN Apple

Friday, 10 Jan 2025 - 09:57 WIB

Ekonomi - Bisnis

Satgas Nataru Pertamina Sukses Jaga Pasokan Energi Nasional

Friday, 10 Jan 2025 - 09:33 WIB