Wujudkan 5 Besar Ekonomi Dunia, Presiden Jokowi: Harus Kerja Keras dan Inovatif

Saturday, 26 October 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Jokowi mengangkat plakat yang diberikan Ketua Umum Pemuda Pancasila Yapto Suryosumarno pada Pembukaan Mubes X Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (26/10) siang. (Foto: AGUNG/Humas)

Sumber: https://setkab.go.id/wujudkan-5-besar-ekonomi-dunia-presiden-jokowi-harus-kerja-keras-dan-inovatif/

Presiden Jokowi mengangkat plakat yang diberikan Ketua Umum Pemuda Pancasila Yapto Suryosumarno pada Pembukaan Mubes X Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (26/10) siang. (Foto: AGUNG/Humas) Sumber: https://setkab.go.id/wujudkan-5-besar-ekonomi-dunia-presiden-jokowi-harus-kerja-keras-dan-inovatif/

DAELPOS.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kabinet yang dibentuknya periode 2019-2024, dinamakan Kabinet Indonesia Maju, karena  Indonesia harus menjadi negara maju dan di tahun 2045 saat kita merayakan 100 tahun Indonesia merdeka.

“Kita memiliki potensi besar untuk menjadi 5 besar ekonomi terkuat dunia, 5 besar ekonomi terkuat dunia dengan pendapatan per kapita, kurang lebih Rp320 juta per kapita per tahun, per bulan kurang lebih Rp27 jura per kapita per bulan,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Pembukaan Musyawarah Besar X Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila, di Ballroom Laggon Garden Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (26/10/2019) siang.

Tetapi untuk menuju ke sana, lanjut Presiden, tidak mudah. Cita-cita tersebut tidak secara otomatis bisa dicapai dengan gampang.

Menurut Presiden, untuk mencapai hal tersebut, cita-cita tersebut, kita harus bekerja keras, harus inovatif, harus menemukan cara-cara baru.

“Semua kerja keras tersebut membutuhkan pondasi yang kuat, toleransi, persatuan, persaudaraan, karakter kebangsaan yang kuat, yang didasarkan pada ideologi kita Pancasila,” tutur Presiden Jokowi.

Oleh sebab itu, Presiden Jokowi menitipkan pesan kepada Pemuda Pancasila untuk terus dan tetap menjaga Pancasila, menjadi motor bagi pengamalan Pancasila, untuk memberi jalan bagi pencapaian Indonesia yang maju, Indonesia yang sejahtera.

Presiden menegaskan, kita semuanya bercita-cita di 2045 adalah sebuah Indonesia emas, Indonesia yang memiliki kekuatan ekonomi yang besar.

Tampak hadir dalam acara itu antara lain Ketua Umum Pemuda Pancasila Yapto Suryosumarno, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPD RI La Nyala Mattaliti, Ketua Partai Nasdem Surya Paloh, dan Ketua Partai Hanura Osman Sapta Odang.

Sumber: https://setkab.go.id/wujudkan-5-besar-ekonomi-dunia-presiden-jokowi-harus-kerja-keras-dan-inovatif/

See also  Jokowi Minta Biaya Tes PCR Maksimal Rp.500 ribu Dalam Waktu Cepat

Berita Terkait

Kena Efisiensi, Kementrans Tetap Akan Sukseskan Swasembada & Entaskan Kemiskinan
Dukung Asta Cita Pendidikan, Pertamina Buka Beasiswa Sobat Bumi
Efisiensi Anggaran, Mentrans Iftitah Tetap Optimis Kembangkan Kawasan Transmigrasi
Kementerian PU Selesaikan 46 Pasar pada 2018-2024
Di Peluncuran IETF, PLN Dapatkan Dukungan Hibah senilai 6,5 Juta Euro dari EU dan AFD
Erick Thohir Kerahkan BUMN Percepat Program 3 Juta Rumah
Di Forum Open Government Partnership Asia Pasifik, BKSAP DPR Tegaskan Komitmen Perkuat Demokrasi Substansial
Penuhi Kebutuhan Pelanggan, PLN Sukses Tambah Jumlah SPKLU hingga 299% di Seluruh Indonesia Sepanjang 2024

Berita Terkait

Thursday, 13 February 2025 - 17:50 WIB

Kena Efisiensi, Kementrans Tetap Akan Sukseskan Swasembada & Entaskan Kemiskinan

Thursday, 13 February 2025 - 14:56 WIB

Dukung Asta Cita Pendidikan, Pertamina Buka Beasiswa Sobat Bumi

Wednesday, 12 February 2025 - 21:56 WIB

Efisiensi Anggaran, Mentrans Iftitah Tetap Optimis Kembangkan Kawasan Transmigrasi

Wednesday, 12 February 2025 - 13:15 WIB

Kementerian PU Selesaikan 46 Pasar pada 2018-2024

Wednesday, 12 February 2025 - 07:07 WIB

Di Peluncuran IETF, PLN Dapatkan Dukungan Hibah senilai 6,5 Juta Euro dari EU dan AFD

Berita Terbaru