Jika Tetap Maju Ketum Golkar, Bamsoet Tunjukkan Sikap Politik Tanpa Etika

Tuesday, 5 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Jelang Musyarawah Nasional (Munas) Partai Golkar, nama Bambang Soesatyo dikabarkan masih tetap akan melaju menantang petahana, Airlangga Hartarto.

Bamsoet sapaan akrabnya, mengaku sebatas cooling down dan belum menyatakan mundur. Dukungan kepada Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang pernah terucap, kata Bamsoet sebatas mendukung langkah Menko Perekonomian itu maju mencalonkan diri di munas.

“Saya kan pernah ngomong, dukung Pak Airlangga maju sebagai ketum Golkar untuk berkompetisi di munas,” tegasnya saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/11).

Pengamat politik Universitas Indonesia, Cecep Hidayat mengatakan, ada konsekuensi yang harus ditanggung oleh Bamsoet. Jika nekad tetap maju, Bamsoet menunjukkan cara politik tanpa etika.

“Bagaimana Bamsoet menunjukkan politik tanpa etika kalau benar sudah menjanjikan, meski kesepakatan itu tidak tertulis harusnya ditepati, terlihat Bamsoet tidak punya etika (politik). Dia harus memikirkan resikonya,” kata Cecep kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (5/11).

Bamsoet sempat akan menantang Airlangga di munas. Namun, mantan ketua DPR itu menyatakan mundur jelang pemilihan ketua MPR. Bamsoet secara resmi menyatakan dukungan kepada Airlangga.

Sebagai timbal balik, Airlangga mendukung penuh Bamsoet di pemilihan ketua MPR. Menko Perekonomian itu datang saat Bamsoet terpilih.

Bamsoet mengurai bahwa dia maju sebagai ketua MPR karena ada penugasan partai, bukan karena komitmen dengan Airlangga.

“Komitmen apaan? Di politik nggak ada komitmen. Emang pacaran pakai komitmen, ini kan sedang tidak bercinta, lagi berpolitik,” pungkasnya.

Munas Golkar bakal digelar akhir tahun ini. Pengurus pusat partai beringin bakal menggodok persiapan acara tersebut dalam rapat pleno yang akan digelar hari ini, Selasa malam (5/11/2019).(rmol)

See also  Gus Muhaimin Dorong Muktamar NU ke-34 Kedepankan Musyawarah Mufakat

Berita Terkait

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan
Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila
MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih
Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden
Senator Mirah Minta Atensi Serius dari Kementerian PKP Terkait Sinkronisasi Kebijakan Perumahan Daerah
Terus Memanas, For Papua MPR RI Serukan Papua Damai
Gunhar Ajak Bersatu dalam Perbedaan

Berita Terkait

Saturday, 5 July 2025 - 15:25 WIB

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Sunday, 29 June 2025 - 19:34 WIB

Yulian Gunhar: Sosialisasi Empat Pilar Jadi Momentum Memaknai Sila Pertama Pancasila

Saturday, 28 June 2025 - 18:51 WIB

MK Pisahkan Pemilu, Sultan Ingatkan Penyelenggara: Waspada Perubahan Data Pemilih

Friday, 20 June 2025 - 14:59 WIB

Repdem Ancam Kepung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

Thursday, 19 June 2025 - 17:44 WIB

Habis Aceh, Terbitlah Trenggalek LaNyalla: Jangan Terus Seret dan Tambah Beban Presiden

Berita Terbaru

Politik

66 Tahun Dekrit Presiden: Sebuah Peta Jalan

Saturday, 5 Jul 2025 - 15:25 WIB