Strategi Sinergi Kemenkop dan UKM Bangkitkan Kejayaan Koperasi Susu

Tuesday, 24 December 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki didampingi Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof. Rully Indrawan melakukan kunjungan kerja ke kantor Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) di Bandung, Jawa Barat. Selasa(24/12/2019).
Menyambut dalam kunjungan tersebut General Manager GKSI Yusup Munawar dan Sekretaris GKSI Unang Sudarma.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki didampingi Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof. Rully Indrawan melakukan kunjungan kerja ke kantor Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) di Bandung, Jawa Barat. Selasa(24/12/2019). Menyambut dalam kunjungan tersebut General Manager GKSI Yusup Munawar dan Sekretaris GKSI Unang Sudarma.

DAELPOS.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan bahwa keberadaan Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) sebagai koperasi di sektor riil layak untuk dikembangkan. “Saya sudah diskusi dengan Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI), dan sudah memetakan problem-problem untuk membangkitkan kembali koperasi susu di Indonesia”, tandas Teten, usai meninjau Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) di Lembang, Bandung, Selasa (24/12).

Masalah pertama, lanjut Teten, ada kebutuhan untuk peremajaan indukan sapi yang berkualitas, agar produktifitas petani meningkat. Kedua, masalah kebutuhan lahan untuk pakan ternak. Ketiga, terkait pembiayaan. “Saya akan berkoordinasi dengan beberapa kementerian, terutama untuk mengakses lahan milik PTPN sebagai lahan pakan ternak. Juga koordinasi dengan kementerian lain menyangkut impor indukan, dan sebagainya”, jelas Teten.

Contoh lain, Kemenkop akan kerjasama dengan Kementan untuk memproduksi susu, Kemenkes supaya anak-anak sekolah secara berkala mengkonsumsi susu untuk mengurangi stunting, Kementerian BUMN supaya bisa memanfaatkan lahan-lahan yang idol atau lahan nganggur, dukungan pembiayaan Kemenkop sendiri memiliki LPDB KUMKM.

Soal pembiayaan, menurut Teten, sudah tidak ada masalah. Pasalnya, saat ini sudah ada KUR khusus untuk peternak dengan jangka waktu kredit lebih panjang. “Kita sudah ada itu, dan saya pikir sudah tidak menjadi masalah lagi”, tegas Teten.

Teten menambahkan, konsumsi susu rakyat Indonesia sebesar 8 juta liter, sementara produksi baru 1,5 juta liter. Artinya, kebutuhan susu nasional didominasi susu dari impor. “Jadi, sektor persusuan nasional harus menjadi satu kebijakan secara nasional. Sesuai arahan Presiden RI bahwa kita harus fokus di sektor produksi terutama yang berorientasi ekspor dan substitusi impor”, ucap Teten.

Sebelumnya, dalam diskusi di kantor Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) Jawa Barat, Teten menyatakan, bangkitnya koperasi susu sangat diharapkan untuk menguatkan ekonomi rakyat. Dalam 10 tahun ke depan Indonesia menghadapi bonus demografi yaitu kondisi proporsi jumlah penduduk usia produktif terbesar dalam piramida penduduk Indonesia.

See also  Antusiasme Masyarakat Lewat Tol Tebing Tinggi-Indrapura dan Tol Indrapura-Lima Puluh Sejak Dioperasikan

“Peningkatan jumlah penduduk disertai dengan peningkatan permintaan masyarakat akan bahan pangan termasuk di dalamnya produk susu dan olahannya, ini akan menjadi momentum bagi para peternak untuk terus meningkatkan produksinya guna memenuhi kebutuhan susu nasional tanpa bergantung pada produk impor,” kata Menkop.

Untuk itu, Teten kembali menegaskan bahwa perlu adanya kerjasama lintas sektor untuk memanfaatkan lahan perhutanan sosial untuk hijauan. Kerjasama dengan industri tepung untuk pengadaan weat pollard sebagai bahan baku konsentrat dan peningkatan mutu genetik melalui pengadaan sapi perah impor dengan skema pembiayaan KUR khusus peternakan.

“Ke depan peternak akan makin sejahtera, kebutuhan sapi, domba, kambing makin banyak”, tegas Teten lagi.

Segera Diatasi

Sementara itu, pengurus GKSI Unang Sudarma mengatakan, minum susu merupakan cara yang paling mudah untuk meningkatkan gizi, susu makanan paling mudah dicerna. Untuk itu ia berharap agar kendala-kendala terkait produksi susu harus segera diatasi.

Kendala itu antara lain pengadaan populasi bibit sapi perah dan kurangan modal. “Yang lebih penting juga bagaimana agar generasi milenial tertarik menjadi peternak sapi. Kini, usaha sapi perah menjadi usaha yang cukup menarik dengan menggunakan tekhnologi, tidak lagi terkesan kotor, kumuh dan kampungan,” harap Unang.

Dirut PT Industri Susu Alam Murni Yusuf Munawar mengungkapkan hal yang sama terkait sulitnya mendapatkan bibit yang bagus. Yusuf pun sepakat bila peternak susu ini dikelola koperasi akan menurunkan biaya produksi hingga 25%. “Kapasitas produksi 200 ton, dan saat ini baru dimanfaatkan 75%. Karenanya kami masih bisa memproduksi susu lebih banyak lagi jika bahan baku susunya tersedia,” jelas Yusuf.

Sedangkan peneliti dari Fakultas Peternakan Unpad Dr Ir Andre R Daud juga mengungkapkan permasalahan industri susu, produksi susu mengalami penurunan, harga produk rendah dan biaya produksi tinggi. Untuk itu Andre meminta bagaimana upaya menurunkan biaya produksi peternak sapi perah. “Alih fungsi lahan untuk ketersediaan hijauan yang makin berkurang,” saran Andre Daud.

See also  Dirut KAI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2023 in Public Mass Transportation

Andre menyarankan, untuk perluasan pemasaran, jangan hanya menjual bahan baku susu, tapi bagaimana bisa penyedia bahan jadi atau susu olahan.

Dalam hal ini kerjasama dengan Kementan sangat diharapkan, “Saya berharap Kemenkop sebagai bapaknya yang mencari dananya, Kementan sebagai ibunya yang mengelola industrinya,” pungkas Andre Daud.

Berita Terkait

Menteri Dody Tinjau Prototipe Dapur BGN di Kebumen, Menjadi Standar Bagi Pembangunan 222 SPPG
Wamen Viva Yoga Dorong Lembaga Ekonomi Transmigrasi Tumbuh dan Menciptakan Aktivitas Berbagai Usaha
Hadirkan Manfaat Nyata bagi Warga Binaan melalui Program Nusakambangan Berdaya, PLN Peroleh Apresiasi dari Kementerian Imipas
Pertamina Dorong Kemandirian Siswa SMA Lewat Ajang Ganti Oli Gratis di Seluruh Indonesia
PT JJC Berbagi: Santunan Yatim hingga Bantuan Sembako
Wamen Viva Yoga Ajak APDESI Berdayakan Desa Transmigrasi
Mendes Yandri Tegaskan Komitmen Kemendes PDT dalam Penyelenggaraan Keterbukaan Informasi Publik
Peringatan Hari Desa 2026 Targetkan Peningkatan Ekonomi Warga

Berita Terkait

Saturday, 22 November 2025 - 11:46 WIB

Menteri Dody Tinjau Prototipe Dapur BGN di Kebumen, Menjadi Standar Bagi Pembangunan 222 SPPG

Friday, 21 November 2025 - 12:47 WIB

Wamen Viva Yoga Dorong Lembaga Ekonomi Transmigrasi Tumbuh dan Menciptakan Aktivitas Berbagai Usaha

Friday, 21 November 2025 - 12:41 WIB

Hadirkan Manfaat Nyata bagi Warga Binaan melalui Program Nusakambangan Berdaya, PLN Peroleh Apresiasi dari Kementerian Imipas

Thursday, 20 November 2025 - 16:37 WIB

Pertamina Dorong Kemandirian Siswa SMA Lewat Ajang Ganti Oli Gratis di Seluruh Indonesia

Wednesday, 19 November 2025 - 22:21 WIB

PT JJC Berbagi: Santunan Yatim hingga Bantuan Sembako

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Teken Kontrak, Proyek Pengendali Banjir KSPP Merauke Segera Digarap

Saturday, 22 Nov 2025 - 11:49 WIB

Berita Utama

Tinjau Mess Patriot, Mentrans: SDM Unggul Kunci Transformasi

Saturday, 22 Nov 2025 - 11:37 WIB