PT TASPEN Catat Kinerja Positif Selama 2019

Friday, 31 January 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – PT TASPEN (Persero) [“TASPEN”] mencatat kinerja positif selama 2019 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp388,24 miliar, melonjak Rp116,69 miliar jika dibandingkan dengan laba tahun 2018 sebesar Rp271,55 miliar atau naik sebesar 42,97% secara year on year. Lonjakan laba tersebut dikontribusikan oleh kenaikan pendapatan premi sebesar  Rp977 miliar  serta kenaikan pendapatan investasi sebesar Rp1,46 triliun, atau masing-masing naik sebesar 12,08% dan 19,08% dibandingkan tahun 2018. Lonjakan laba Perseroan yang mencapai hampir 43% tersebut menunjukkan efisiensi biaya yang sangat baik diterapkan TASPEN, yang jauh lebih rendah dibandingkan expense ratio industri asurasi di Indonesia.

Direktur Utama TASPEN, A.N.S. Kosasih menjelaskan bahwa lonjakan kinerja tersebut merupakan buah dari implementasi strategi dan kebijakan TASPEN dalam melakukan investasi secara prudent, berhati-hati  dan aman dengan memperhitungkan secara seksama tingkat risiko yang diterima, kondisi pasar, likuiditas, imbal hasil yang optimal, serta pencadangan yang konservatif untuk menjamin kesejahteraan peserta. Hal ini disampaikan Kosasih di Jakarta dalam acara perkenalan Jajaran direksi baru PT TASPEN (Persero) dengan wartawan media massa pasca serah-terima jabatan direksi baru pada 17 Januari 2020.                                                                                                                    

“Di tengah kondisi pasar yang sangat volatile kami selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dan memprioritaskan keamanan investasi untuk mencapai manfaat yang optimal bagi para peserta. Hal tersebut menyebabkan kami berhasil mencatatkan kinerja yang positif sepanjang tahun 2019.  Kenaikan laba yang signifikan ini juga mencerminkan kemampuan TASPEN untuk beroperasi secara efisien dan efektif,”ujar Kosasih.

TASPEN membukukan total revenue sebesar Rp19,28 triliun di tahun 2019 melonjak sebesar Rp 2,75 triliun dibandingkan tahun 2018 yang mencatat pendapatan total Rp 16,53 triliun atau terdongkrak 16,63% (year on year).  Kenaikan pendapatan ini jauh lebih besar daripada kenaikan beban klaim sebesar Rp 12,35 triliun di tahun 2019 yang naik hanya sebesar 12,27% (year on year) dibandingkan beban klaim tahun 2018 sebesar Rp 11 triliun.

See also  Mendagri Serahkan Bantuan Alkes ke Beberapa RS dan Puskesmas

Kinerja positif TASPEN juga terlihat pada pertumbuhan aset yang naik secara signifikan sebesar Rp31,38 triliun di mana pada tahun 2019 TASPEN membukukan nilai aset sebesar Rp263,25 triliun atau naik atau naik sebesar Rp31,38 triliun atau 13,53% (year on year) dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp 231,87 triliun. Sementara dari sisi ekuitas terjadi pertumbuhan sebesar Rp1,7 triliun sepanjang tahun 2019, di mana TASPEN membukukan ekuitas sebesar Rp11,4 triliun atau meningkat 17,52% (year on year)  dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp9,7 triliun.

Total Liabilitas pada tahun 2019 tercatat Rp251,84 triliun, yang sebagian besar terdiri atas  Dana Akumulasi Iuran Pensiun PNS Rp151,40 triliun serta Liabilitas kepada Peserta dan Cadangan Teknis sebesar Rp99,48 triliun. Kenaikan Cadangan Teknis yang ditetapkan oleh Direksi TASPEN menunjukkan prinsip kehati-hatian dan Good Corporate Governance yang sangat ketat diterapkan TASPEN untuk menjaga keamanan pengelolaan dan kesejahteraan peserta TASPEN.

Di tahun 2018 angka Liabilitas kepada Peserta dan Cadangan Teknis yang dicatat TASPEN sebesar Rp93,96 triliun. Hal itu berarti dengan lonjakan pendapatan yang ada TASPEN mencatatkan kenaikan Liabilitas kepada Peserta dan Cadangan Teknis sebesar Rp5,52 triliun atau ekuivalen dengan kenaikan sebesar 5,9%.

Pada kesempatan tersebut, Kosasih juga menegaskan bahwa sebagian sangat besar portofolio investasi TASPEN ditempatkan pada instrumen yang sangat aman. Mayoritas investasi ditempatkan pada instrumen  yang memberikan hasil tetap (fixed income), yaitu surat utang maupun deposito  sebesar 86,2% dari total portofolio. Porsi investasi di surat utang atau obligasi sebesar 67,5% di mana sebagian besar merupakan obligasi pemerintah dan deposito 18,7% di mana sebagian besar ditempatkan di bank BUMN. Adapun sisanya berupa investasi langsung 2,2%, saham 4,9%, dan reksa dana 6,7% di mana reksadana saham hanya sebesar 1,3%, itupun dengan seleksi pemilihan MI yang sangat ketat.

See also  Kemendagri: PPKM Berbasis Mikro Libatkan Partisipasi Seluruh Unsur Masyarakat

“Mayoritas investasi Taspen ditempatkan pada surat utang negara maupun obligasi korporasi dengan fundamental yang kuat, dengan tingkat risiko yang sangat rendah namun tetap memberikan imbal hasil yang  baik,” tutur Kosasih

Untuk menjaga likuiditas perusahaan dan keamanan dana, TASPEN menempatkan hampir 80% deposito di bank BUMN, 18% di Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan hanya 2% pada bank umum yang merupakan anak usaha dari Bank Mandiri dan TASPEN yaitu Bank Mandiri Taspen. Untuk investasi di saham, TASPEN memilih saham-saham emiten yang sebagian sangat besar terdaftar pada Indeks LQ-45 dan didominasi oleh saham-saham BUMN   yang tergolong saham-saham blue chip.

“Dalam proses pemilihan saham untuk alokasi investasi, kami selalu mengutamakan aspek makro ekonomi, fundamental, prospek bisnis, likuiditas, dan valuasi perusahaan yang wajar dan seksama serta memeperhitungkan pula faktor-faktor teknikal,” jelas Kosasih. 

Pada instrumen reksadana, TASPEN berinvestasi melalui maksimum 15 Manajer Investasi (MI) yang memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) di atas Rp 4 Triliun hingga sekitar Rp50 triliun di mana 90% di antaranya adalah MI yang menduduki peringkat 15 besar. Selain itu, hampir 50% penempatan reksadana TASPEN adalah pada MI BUMN.

“Kami berkomitmen untuk selalu menerapkan prinsip kehati-hatian yang kami pegang teguh guna menjamin keamanan dana investasi yang kami kelola untuk memberikan manfaat secara maksimal kepada peserta,” tegas Kosasih menutup pembicaraan hari ini.[]

Berita Terkait

Respon Pramono Anung dan Ketua DPRD Jakarta Soal Pungli Berjamaah di Sudinhub Jakarta Pusat
BAP DPD RI dan Ombudsman RI Jalin Kolaborasi Dalam Menindaklanjuti Pengaduan Masyaraka
Azhari Cage Sampaikan Persoalan Banjir Aceh Utara di Sidang Paripurna DPD RI
Senator Agita Dorong Perlindungan Anak, Perempuan, dan Penyandang Disabilitas
Pramono Anung Minta Satpol PP Bertindak Sesuai Kewenangan
Pramono-Rano Komitmen Dukung Penuh Persija
Anggota DPD RI DIY Gelar Rapat Kerja Bahas Evaluasi Perda Terkait Pengelolaan Sampah
Ketua DPRD Kena Imbas Gangguan Sistem Bank DKI

Berita Terkait

Wednesday, 7 May 2025 - 15:56 WIB

Respon Pramono Anung dan Ketua DPRD Jakarta Soal Pungli Berjamaah di Sudinhub Jakarta Pusat

Monday, 28 April 2025 - 18:19 WIB

BAP DPD RI dan Ombudsman RI Jalin Kolaborasi Dalam Menindaklanjuti Pengaduan Masyaraka

Wednesday, 16 April 2025 - 13:24 WIB

Azhari Cage Sampaikan Persoalan Banjir Aceh Utara di Sidang Paripurna DPD RI

Tuesday, 15 April 2025 - 09:08 WIB

Senator Agita Dorong Perlindungan Anak, Perempuan, dan Penyandang Disabilitas

Friday, 11 April 2025 - 10:03 WIB

Pramono Anung Minta Satpol PP Bertindak Sesuai Kewenangan

Berita Terbaru