DAELPOS.com – Aliasi Masyarakat Anti Korupsi Peduli Indonesia menilai upaya bersih-bersih di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk tidak cukup hanya dengan mencopot Maryono dan Oni Febriarto Rahardjo dari jajaran direksi.
“Meskipun program untuk bersih-bersih BUMN telah berjalan di BTN dengan dicopotnya Maryono dan putra mahkotanya Oni Febriarto, kami mengingatkan Menteri Erick Thohir bahwa masih banyak antek-antek Maryono yang bercokol di BTN yang jika dibiarkan akan menghambat program kementerian BUMN,” kata penanggung jawab Aliasi Masyarakat Anti Korupsi Peduli Indonesia, Rifal Maulana, melalui pesan elektronik yang diterima redaksi, Senin (3/2/2020).
Ia mengatakan BTN memiliki tugas menyediakan kredit rumah murah untuk rakyat berpenghasilan rendah. Namun nyatanya, bank pelat merah itu banyak memberikan kredit kepada pengusaha hitam dengan jaminan fiktif sehingga berpotensi menjadi kredit macet yang dapat merugikan keuangan negara.
Kredit macet BTN di era Maryono menjabat direktur utama, sebutnya, bisa terjadi dengan mulus karena Maryono berhasil menguasai seluruh Divis Sumber Daya Manusia, Divisi Kredit, Divisi Legal hingga Divisi Audit dalam genggaman kekuasaannya.
Terkait agenda itu, Rifal mengatakan pihaknya akan menggelar unjuk rasa di Gedung Kementerian BUMN dan BTN. Demonstrasi akan digelar mulai pukul 13.00 WIB dengan jumlah massa tak kurang 300 orang.
“Kami mendesak Erick Thohir segera mengusut dan menangkap para begal Bank BTN secepatnya, khususnya yang perkaranya saat ini sedang ditangani Kejaksaan Agung,” demikian kata Rifai Maulana.[]