Wanita Berontak karena Ibunya Dikuburkan dengan Prosedur Covid-19

Friday, 5 June 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah akhirnya mengomentari perihal viralnya sebuah video yang memperlihatkan seorang perempuan yang memberontak karena tidak rela ibunya dikuburkan dengan prosedur jenazah terinfeksi virus corona.

Menurutnya, memang sebuah dilema dalam penentuan sebuah status pasien, sebab ada yang dinyatakan Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasen Dalam Perawatan (PDP), lalu ketika meninggal dunia langsung dikuburkan dengan menggunakan prosedur Covid-19, sedangkan hasil tes swab guna memastikan terpapar virus corona, belum keluar.

“Maka, saya minta kemarin itu kepada rumah sakit, mereka yang masuk langsung swab. Kita juga minta laboratorium prioritaskan semua yang terbaring di rumah sakit. Jangan dicampur OTG dan lain sebagainya. Jangan. Jadi, ada jalur khusus yang sudah terbaring supaya pagi di swab sore sudah ada hasil,” kata Nurdin.

Dia menyampaikan bahwa dilema bagi Gugus Tugas, karena saat ODP dan PDP masuk rumah sakit, memang langsung disuruh tanda tangan surat pernyataan kesiapan untuk mengikuti protokol Covid-19.

“Dilema bagi kita, sudah dikebumikan baru hasilnya keluar. Hal-hal seperti ini kan pasti kita menghadapi tuntutan masyarakat, loh kok keluarga saya negatif kok, kenapa dibawa ke sana (permakaman Covid-19). Makanya kita berharap mulai hari ini tidak ada lagi seperti itu, supaya masyarakat juga ada kepastian,” katanya.

Dia juga mengaku sudah pernah berkali-kali mengingatkan pihak rumah sakit agar melakukan tes swab langsung setiap pasien PDP dan ODP.

“Saya sudah berkali-kali ingatkan rumah sakit [agar] langsung swab, jangan cuman tanda tangan udah aman. Mereka tanda tangan langsung swab dan jalurnya juga kaya di [Rumah Sakit] Wahidin [Sudirohusdo], masuk pagi sore hasilnya udah keluar. Enggak usah tunggu berhari-hari, karena menjadi dilema bagi kita Gugus Tugas. Sehingga posisi PDP kita tidak pakai protokol Covid terus keluar hasilnya positif kan ini jadi repot lagi. Tapi mudah-mudahan tidak akan terjadi,” kata Nurdin.

See also  Mendagri Ingin Kepala Daerah Ubah Mindset soal Pengelolaan Pemerintahan

Sebelumnya, seorang keluarga pasien meninggal di Kota Makassar, meronta. Bahkan, perempuan yang belakangan diketahui putri dari jenazah warga asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, itu, menghalangi mobil ambulans yang akan membawa jenazah ibunya ke permakaman khusus jenazah Covid-19 di Macanda, Kabupaten Gowa.

Terakhir, keluarga pasien menuntut dan mensomasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Selatan dan meminta agar jenazah keluarga mereka dipindahkan dari pekuburan itu, karena dianggap bukan termasuk jenazah terpapar corona. (*)

Berita Terkait

Haji Uma: Otonomi Daerah Kian Tereduksi, Saatnya UU 23 Tahun 2014 di Revisi
BAP DPD RI Fasilitasi Konflik Lahan Kelompok Tani di Kalimantan
Nono Sampono Ajak Generasi Muda Maluku Bangga Mengamalkan Pancasila
Hutama Karya Masih Berlakukan Potongan Tarif Tol 20% dan Tambah Ruas Baru
GKR Hemas: Membumikan Empat Pilar dalam Kehidupan Sehari-Hari melalui Nilai Budaya Yogyakarta
Desak Pemerintah Pusat Hentikan Rencana Penambahan Batalyon TNI di Aceh, Haji Uma: Langgar MoU Helsinki dan Akan Memicu Resistensi
Nono Sampono Serahkan Bantuan untuk Pembangunan Rumah Rawat Inap Anak Penderita Kanker
Haji Uma Fasilitasi Pemulangan Warga Aceh Utara, Korban TPPO di Kamboja yang Disiksa dan Diperjualbelikan

Berita Terkait

Friday, 4 July 2025 - 07:27 WIB

Haji Uma: Otonomi Daerah Kian Tereduksi, Saatnya UU 23 Tahun 2014 di Revisi

Tuesday, 1 July 2025 - 13:48 WIB

BAP DPD RI Fasilitasi Konflik Lahan Kelompok Tani di Kalimantan

Monday, 30 June 2025 - 09:23 WIB

Nono Sampono Ajak Generasi Muda Maluku Bangga Mengamalkan Pancasila

Saturday, 28 June 2025 - 08:02 WIB

Hutama Karya Masih Berlakukan Potongan Tarif Tol 20% dan Tambah Ruas Baru

Friday, 27 June 2025 - 14:04 WIB

GKR Hemas: Membumikan Empat Pilar dalam Kehidupan Sehari-Hari melalui Nilai Budaya Yogyakarta

Berita Terbaru