Setelah Nadiem Minta Maaf, Lalu Apa?

Tuesday, 4 August 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh:M. Rizal Fadillah
DAELPOS.com – MERASA tertekan akibat Muhammadiyah, NU, dan PGRI menarik diri dari Program Organisasi Penggerak (POP) bernilai Rp 600 miliar, maka Menteri Pendidikan merilis permohonan maaf kepada tiga organisasi besar yang bergerak di bidang pendidikan tersebut.

Nadiem juga bertandang ke PP Muhammadiyah Jakarta diterima Sekum PP Muhammadiyah Dr. Abdul Mu’thi dan lainnya.

Program asal-asalan Nadiem patut dikritisi tajam. Berujung pada hengkangnya Muhammadiyah, NU, dan PGRI.

Bagaimana tidak, ketiga organisasi pendidikan besar tersebut ternyata disejajarkan dengan organisasi abal-abal sekelas “bimbel”. Ironinya ada dana Rp 20 miliar yang dialokasikan kepada yayasan milik dua konglomerat Sampoerna dan Tanoto.

Kini Nadiem, menteri “anak kemarin” yang seperti tidak paham pelaku pendikan “terdahulu” telah meminta maaf. Sisi etika tentu kita semua menghargai dan mengapresiasi permintaan maaf tersebut. Akan tetapi ini bukan ajang maaf-maafan lebaran atau baru saja Idul Adha.

Bukan soal apakah Muhammadiyah, NU atau PGRI memaafkan atau tidak. Ini persoalan bangsa, persoalan ketidakmampuan Nadiem dalam mengemban amanat pengelolaan pendidikan nasional. Inovasi yang nyatanya berbasis acak-acakan.

Mundurnya tiga organisasi besar melengkapi kritik sejak awal kepada menteri “bukan bidangnya” tersebut. Harus dibaca sebagai ketidakpercayaan publik. Nah berdasarkan Tap MPR No VI tahun 2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa, maka penyelenggara negara yang sudah kehilangan kepercayaan publik hendaknya ia mengundurkan diri. Demi menjunjung etika.

Nadiem baiknya cepat mengundurkan diri untuk integritas dan masa depan yang masih panjang. Anak muda yang berprestasi yang tercemar oleh pergulatan politik oligarkhis dan kapitalistik. Mundur adalah pembersihan sekaligus rintisan dari penghargaan terhadap peraturan perilundang-undangan. Di tengah habitat rezim yang rendah rasa peduli dan bermuka tebal.

See also  D'Festa, Pameran K-Pop Terbesar di Indonesia Resmi Dibuka

Nadiem dapat kembali menata usahanya yang juga terdampak akibat Covid-19. Membangun kreasi baru yang solutif. Perusahaan startup yang perlu penanganan serius dan menjadi model usaha anak muda Indonesia. Di sinilah bidang subur Nadiem. Jabatan Menteri Pendidikan di samping belum waktunya juga nampaknya menjadi lebih pantas untuk orang lain.

Saatnya untuk menetapkan pilihan antara terjebak di kubangan kepentingan politik permainan atau keluar menata integritas dan kapasitas diri. Sumbangsih bagi negara bukan ngeyel dalam ketidakmampuan, tetapi mundur dari jabatan.

Rakyat menunggu Nadiem Makarim, anak muda yang siap menjunjung tinggi etika, bukan pendukung paham “ngeyelisme”.

(Pemerhati politik dan kebangsaan.)

Berita Terkait

Sarasehan KNPI, Mendes Yandri Ajak Pemuda Kerja Nyata Bangun Desa
Sinergi Pemerintah Siapkan Strategi Inklusi Keuangan Digital untuk Perlinsos
Mendes Yandri: Program Jaga Desa Kolaborasi Besar Wujudkan Asta Cita ke-6
Komite III DPD RI Laksanakan Kunjungan Kerja ke Belanda Sebagai Referensi Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional
BKSAP DPR RI Kecam Israel atas Gugurnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam Serangan Brutal
Periode Juli 2025,Harga Referensi CPO Menguat, Biji Kakao Melemah
Tiba di Jeddah, Prabowo Akan Temui PM Arab Saudi
Serahkan 326 Akta Notaris Kopdes, Mendes Yandri Optimis Serap Tenaga Kerja Produktif di Desa

Berita Terkait

Friday, 4 July 2025 - 20:53 WIB

Sarasehan KNPI, Mendes Yandri Ajak Pemuda Kerja Nyata Bangun Desa

Thursday, 3 July 2025 - 18:33 WIB

Mendes Yandri: Program Jaga Desa Kolaborasi Besar Wujudkan Asta Cita ke-6

Thursday, 3 July 2025 - 13:57 WIB

Komite III DPD RI Laksanakan Kunjungan Kerja ke Belanda Sebagai Referensi Reformasi Sistem Jaminan Sosial Nasional

Thursday, 3 July 2025 - 10:42 WIB

BKSAP DPR RI Kecam Israel atas Gugurnya Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza dalam Serangan Brutal

Wednesday, 2 July 2025 - 18:43 WIB

Periode Juli 2025,Harga Referensi CPO Menguat, Biji Kakao Melemah

Berita Terbaru

Megapolitan

DKI-Kemenparekraf: Jakarta Kota Global

Friday, 4 Jul 2025 - 21:23 WIB

Olahraga

Pelatnas Coret 4 Pemain Jelang Kejuaraan Voli Asia U-16

Friday, 4 Jul 2025 - 21:01 WIB

Berita Terbaru

Pertamina Bawa Batik Difabel Boyolali ke Pentas Dunia

Friday, 4 Jul 2025 - 20:56 WIB

Berita Utama

Sarasehan KNPI, Mendes Yandri Ajak Pemuda Kerja Nyata Bangun Desa

Friday, 4 Jul 2025 - 20:53 WIB