Enam Program Prioritas Kementerian PUPR Tahun 2021 Untuk Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Friday, 4 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) susun kerangka program tahun 2021 berdasarkan 5 visi Presiden Joko Widodo untuk 2019 – 2024, serta Tema dan Prioritas Nasional Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2021 yang ditujukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan reformasi sosial akibat Pandemi COVID-19 yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi menurun, investasi melambat, kemiskinan meningkat, dan meningkatnya jumlah penggannguran.

“Terdapat 6 program prioritas Kementerian PUPR yang menjadi fokus di tahun 2021 yaitu, peningkatan ketahanan pangan, pengembangan konektivitas, peningkatan kesehatan dan lingkungan masyarakat, peningkatan investasi dengan memberikan dukungan pada kawasan strategis nasional, penguatan jaring pengaman nasional lewat program Padat Karya Tunai (PKT) serta pembelian produk rakyat dan pengusaha lokal (UMKM), dan peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim,” kata Menteri Basuki saat memberikan arahan pada pertemuan para pelaku Jasa Konstruksi Dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) baik bertatap muka langsung maupun secara daring, di Gedung Auditorium Kementerian PUPR, Kamis (3/9/2020).

Menteri Basuki menyatakan, salah satu fokus program tahun 2021 adalah Padat Karya Tunai (PKT) sebagai jaring pengaman sosial. Hal ini bertujuan untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional, utamanya lewat pembangunan infrastruktur yang melibatkan langsung masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi. “Dari Pagu Anggaran Tahun 2021 yang telah ditetapkan sebesar Rp 149,81 triliun, dialokasikan sebesar Rp 18,14 triliun untuk program PKT. Jumlah ini meningkat dari program PKT tahun 2020 yang dialokasikan sebesar Rp. 12,32 triliun,” ujar Menteri Basuki.

Pada bagian lain Menteri Basuki mengatakan, untuk meningkatkan ketahanaan pangan dilakukan pengembangan food estate di Kalteng, pertama, untuk tanaman padi dengan leading sektor Kementerian Pertanian yang berada di lahan aluvial seluas 165.000 hektare (ha), pada lahan Eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG). Kedua, untuk tanaman singkong dengan leading sektor Kementerian Pertahanan seluas 60.000 hektare. Sebagai tahap awal akan mulai dikerjakan peningkatan dan rehabilitasi irigasi seluas 32.000 hektare pada Oktober 2020 yang terdiri dari 30.000 hektare di kawasan dengan kondisi sawah dan irigasi baik, serta 2.000 hektare di Kecamatan Dadahup.

See also  Kementerian PUPR Kembangkan Potensi Sumber Air Bendungan untuk Irigasi Sprinkler di Food Estate NTT

“Untuk tanaman padi dimulai dengan perbaikan saluran irigasi dan perbaikan jalan masuk (aksesibilitas) menuju kawasan food estate pada Oktober 2020. Sisanya 133.000 hektare akan dilanjutkan nanti 2021, sehingga akhir tahun 2021 kawasan estate padi seluas 165.000 ditargetkan selesai dikerjakan seluruhnya dan bisa mulai tanam secara utuh pada 2021. Anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp. 6,47 triliun,” terang Menteri Basuki.

“Selain itu dilakukan kegiatan pengembangan irigasi baru seluas 25.000 ha antara lain Jambo Aye, Batang Asai, Slinga, Bintang Bano, Tingal, Karau, Amandit, dan Rehabilitasi dan peningkatan irigasi 250.000 ha di Kabupaten Kapuas & Pulang Pisau (Food Estate Kalteng), Cikunten, Manganti, Batang Ilung, Batanghari, termasuk irigasi tambak dan jaringan Irigasi Tanah (JIAT) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 12,5 triliun,” tambah Menteri Basuki.

Menteri Basuki menambahkan, program prioritas lainnya adalah untuk mendukung pengembangan kawasan industri di Batang dan Subang. Untuk kawasan industri Batang seluas 4.000 ha melalui penyediaan air baku, pembangunan Bendungan, drainase utama, pengaman pantai, pengembangan jaringan jalan dan akses, clearing and grubbing, pembangunan interchange toll, pembangunan IPAL dan jaringan utama, pengolahan sampah, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), dan Rumah Susun Pekerja.

Sedangkan untuk kawasan industri Subang seluas 1.600 ha melalui penyediaan air baku yang didukung oleh pembangunan Bendungan Sadawarna, drainase utama, Pengembangan jaringan jalan (jalan Kawasan) dan jalan akses, Clearing and grubbing, pembangunan interchange toll, Pembangunan IPAL dan jaringan utamanya, pengolahan sampah, SPAM, dan Rumah Susun Pekerja.(*)

Berita Terkait

Update Trafik JTTS, Hutama Karya: Arus Kendaraan Nataru 24 Desember 2025
Kondisi Terkini Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Periode Libur Nataru 2025/2026
Teknologi Chemical EOR Minas Pertamina Hulu Rokan, Inovasi Perkuat Kedaulatan Energi
Sinergi Kementrans-Kemenkop, Viva Yoga: Hadirnya Koperasi di Kawasan Transmigrasi Meningkatkan Aktivitas Ekonomi
Libur Nataru: Trafik Tol Trans Sumatera Terus Meningkat 43,09%
Yulian Gunhar Ajak Masyarakat Ilir Barat I Jaga Persatuan Bangsa
Menteri Dody Tinjau Posko Nataru Pasuruan dan Tol Fungsional Gending–Kraksaan–Paiton
Astra Dukung Jaga Warisan Karst Rammang-Rammang, Wujudkan Desa Wisata Berkelanjutan

Berita Terkait

Thursday, 25 December 2025 - 13:53 WIB

Update Trafik JTTS, Hutama Karya: Arus Kendaraan Nataru 24 Desember 2025

Wednesday, 24 December 2025 - 16:48 WIB

Kondisi Terkini Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Periode Libur Nataru 2025/2026

Wednesday, 24 December 2025 - 06:53 WIB

Teknologi Chemical EOR Minas Pertamina Hulu Rokan, Inovasi Perkuat Kedaulatan Energi

Wednesday, 24 December 2025 - 06:45 WIB

Sinergi Kementrans-Kemenkop, Viva Yoga: Hadirnya Koperasi di Kawasan Transmigrasi Meningkatkan Aktivitas Ekonomi

Tuesday, 23 December 2025 - 18:22 WIB

Libur Nataru: Trafik Tol Trans Sumatera Terus Meningkat 43,09%

Berita Terbaru

foto istimewa

Megapolitan

Naik MRT Pas Libur Natal Kini Bisa Sampai Jam 12 Malam

Thursday, 25 Dec 2025 - 18:33 WIB