Jawab Tantangan Bonus Demografi, Penciptaan Lapangan Kerja Dinilai Menjadi Faktor Penting

Tuesday, 13 October 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DAELPOS.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menilai ekonomi Indonesia akan kuat apabila ditopang dengan angkatan kerja yang betul-betul produktif. Untuk itu, bonus demografi yang akan dialami Indonesia pada beberapa tahun mendatang harus betul-betul dipersiapkan dan dikelola dengan baik. Tujuannya agar bonus demografi tidak berubah menjadi bencana demografi. Dengan demikian, penciptaan lapangan kerja dinilai menjadi salah satu solusi dalam menjawab tantangan tersebut.

Hal itu disampaikan Mendagri dalam Rapat Sosialisasi Sinergitas Pembangunan Pusat dan Daerah dari Ruang Sasana Bhakti Praja, Kantor Kemendagri pada Selasa, (13/10/2020). Dalam forum yang diikuti oleh seluruh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia beserta asosiasinya tersebut, Mendagri menjelaskan mulai dari latar belakang masalah yang mendasari lahirnya Undang-Undang (UU) tentang Cipta Kerja yang baru saja disahkan oleh DPR RI minggu lalu. Tidak hanya itu Mendagri juga menghadirkan narasumber kompeten, yang notabene perwakilan pemerintah dalam pembahasan UU tersebut bersama DPR RI, yakni Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Sesmenko Perekonomian) Susiwijono dan Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi Kemenko Perkonomian Elen Setiadi.

“Poin yang ingin saya sampaikan kita memiliki angkatan kerja yang besar, itulah bonus demografi kita. Kita bisa menjadi negara yang kuat ekonomi kalau semua bekerja, angkatan kerja itu betul-betul produktif. Tapi kalau mereka menganggur yang terjadi bukan bonus demografi yang terjadinya adalah bencana demografi. Kenapa? Ya mereka menganggur, kalau menganggur tidak ada kerjaan maka masalah sosial akan terjadi. Nah, oleh karena itulah, apa solusinya? Solusinya ya buka lapangan kerja, agar mereka dari tidak bekerja menjadi bekerja, dari tidak produktif menjadi produktif. Jawabannya cuma satu: buka lapangan kerja,” kata Mendagri.

See also  Kemendagri Dorong Pemerintah Daerah Proses Pengaduan Masyarakat secara Cepat

Namun demikian, terdapat berbagai masalah dalam pembukaan lapangan kerja itu. Keterbatasan anggaran negara, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, birokrasi yang terlalu panjang, serta proses perizinan yang rumit adalah beberapa pokok persoalan yang dinilai menghambat dalam membuka lapangan pekerjaan baru.

Mengatasi persoalan itu, Mendagri memaparkan satu per satu langkah-langkah yang mesti dilakukan. Pertama, dalam menanggulangi persoalan kemampuan fiskal negara, keterlibatan pihak swasta perlu didorong, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Apalagi saat ini persaingan antar negara menjadi semakin kuat dengan iklim yang sangat kompetitif. Semua negara berlomba-lomba untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. “Kalau menguntungkan kenapa tidak, kalau yang merugikan tidak boleh. Semua negara berebut untuk membuka investasi sepanjang menguntungkan negara kita,” ujar Mendagri.

Dikatakan Mendagri, persoalan berikutnya yang harus diselesaikan yaitu soal rantai birokrasi yang terlalu panjang dan porses perizinan yang rumit. Untuk itu, kemudahan berusaha menjadi kata kunci. Itulah, kenapa Omnibus Law UU tentang Cipta Kerja menjadi salah satu instrumen yang tepat untuk mengurai benang kusut dalam persoalan itu. Dalam bahasa Mendagri, Omnibus Law ini dapat menjadi obat untuk menyembuhkan penyakit kronis yang berkaitan dengan birokrasi dan perizinan ini. Dengan demikian tidak ada lagi mindset “kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah”, atau “kalau bisa diperlambat kenapa harus dipercepat”. “Jadi, Omnibus Law ini memiliki semangat yang sangat-sangat luar biasa, yang akan memotong, mengamputasi penyakit kronis yang mendera bangsa ini, yang akan membuka lapangan kerja,” tandas Mendagri.

Mendagri menjelaskan, saat ini ekonomi merupakan instrumen paling penting bagi sebuah negara untuk memantapkan dominasinya dalam hubungan antarnegara. “Jantung terpenting dari ekonomi adalah produksi. Siapa yang bisa memproduksi paling banyak membanjiri negara lain dengan produksinya dia akan mendominasi,” urai Mendagri.

See also  Proiklim: “Sinergi Untuk Kesejahteraan”

Mengutip tulisan profesor ekonomi dari Turki, Mendagri memaparkan, kemampuan produksi ditentukan oleh tiga hal. Pertama, besarnya mesin produksi ditandai dengan ketersediaan jumlah angkatan kerja. Makin besar angkatan kerja maka semakin besar kemampuan produksi. Kedua, sumber daya alam besar yang menjadi bahan utama produksi. Ketiga, bentangan wilayah yang bisa menampung mesin produksi. “Maka dari 3 syarat itu dari 200-an lebih negara di dunia ini hanya ada berapa gleintir negara saja yang memiliki kemampuan itu, seperti Tiongkok, India, Amerika Serikat, Rusia. Tapi jangan salah, Indonesia juga masuk bagian dari itu,” kata Mendagri.

Berita Terkait

Mentan Tinjau Pangan Murah di Majene, Targetkan Harga Beras Turun
Koperasi Merah Putih Diresmikan: Ikan dan Pangan Merata hingga Pelosok
Prabowo: Investasi Tembus Target, Program Makan Bergizi Diapresiasi Dunia
Mendes Yandri Panen Melon dan Telur Ayam yang Dibangun Gunakan Dana Desa
Kementerian PU Lantik 520 Pejabat, Perkuat Kinerja Wujudkan Visi PU608
Wamen Viva Yoga ‘Sambung Rasa’ di Sumber Makmur: Transmigrasi Produktif di Halmahera Selatan Jadi Fokus Utama
BKSAP DPR RI Hadiri AIPA Caucus ke-16 di Phnom Penh, Kamboja
Hutama Karya Bangun New Priok Eastern Access, Optimalkan Konektivitas Pelabuhan

Berita Terkait

Monday, 21 July 2025 - 16:51 WIB

Koperasi Merah Putih Diresmikan: Ikan dan Pangan Merata hingga Pelosok

Monday, 21 July 2025 - 16:45 WIB

Prabowo: Investasi Tembus Target, Program Makan Bergizi Diapresiasi Dunia

Sunday, 20 July 2025 - 18:20 WIB

Mendes Yandri Panen Melon dan Telur Ayam yang Dibangun Gunakan Dana Desa

Saturday, 19 July 2025 - 17:19 WIB

Kementerian PU Lantik 520 Pejabat, Perkuat Kinerja Wujudkan Visi PU608

Saturday, 19 July 2025 - 17:10 WIB

Wamen Viva Yoga ‘Sambung Rasa’ di Sumber Makmur: Transmigrasi Produktif di Halmahera Selatan Jadi Fokus Utama

Berita Terbaru

Energy

Pasok LPG, Pertamina Dukung Koperasi Desa Merah Putih

Monday, 21 Jul 2025 - 18:06 WIB

Berita Utama

Menkominfo Ajak Media Kawal Program Sekolah Rakyat

Monday, 21 Jul 2025 - 17:06 WIB