DAELPOS.com – Komite Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat (KPED Jabar) bertemu dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia hari Rabu (20/10) di Jakarta. Pertemuan dilakukan untuk berdiskusi tentang upaya menghadapi tekanan akibat pandemi Covid-19.
Hadir dalam pertemuan tersebut penasihat KPED Jabar Mohamad S Hidayat, Ketua Harian KPED Jabar Ipong Witono beserta tim.
Bahlil mengapresiasi langkah tanggap Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang segera membentuk Komite Pemulihan Ekonomi Jawa Barat. Kecepatan ini menunjukkan sinyal tegas bahwa pemerintah hadir juga bersama pelaku usaha.
Dengan semangat yang sama, Bahlil juga mengatakan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai terobosan kebijakan kemudahan investasi, di antaranya pemusatan proses perizinan berusaha melalui sistem Online Single Submission (OSS) di BKPM serta menerima pelimpahan kewenangan dari Kementerian Keuangan untuk memberikan kemudahan insentif kepada pelaku usaha. Insentif fiskal yang kini ditangani BKPM meliputi tax allowance, tax holiday, dan pembebasan bea impor untuk proses produksi.
“BKPM percaya dengan kebijakan afirmatif tersebut. Para investor telah ikut serta dalam akselerasi pembangunan di daerah investasi tersebut berlangsung. Ditegaskan keharusan tersebut akan mendorong pendistribusian dan pemerataan perekonomian di daerah dapat membawa manfaat bagi masyarakat setempat,” ujar Bahlil.
Di samping itu, Kepala BKPM juga mengingatkan bahwa konteks investasi di sini tidak hanya pelaku usaha besar atau asing, namun juga usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Hal ini sesuai dengan amanah Presiden Joko Widodo untuk memberdayakan dan meningkatkan kelas UMKM. BKPM mendorong kemitraan pengusaha asing maupun nasional yang berinvestasi agar dapat bermitra dengan pengusaha di daerah dan UMKM.
Ketua Harian KPED Jawa Barat Ipong Witono menilai upaya terobosan Kepala BKPM dalam mewujudkan investasi di daerah memberi dampak pergerakan ekonomi di Jawa Barat.
“Pemulihan ekonomi di Jabar akan membawa dampak pada pemulihan ekonomi nasional. Program padat karya akan menguatkan struktur daya beli masyarakat yang saat ini rapuh,” kata Ipong Witono.
Mohamad S Hidayat, selaku pengusaha nasional, juga mengapresiasi langkah cepat Kepala BKPM dan perhatiannya pada pemulihan perekonomian di Jawa Barat. Di Jawa Barat, terdapat beberapa proyek nasional yang akan segera dimulai, antara lain pelabuhan laut Patimban di Subang. Proyek nasional tersebut dapat menjadi daya ungkit bagi perekonomian di provinsi dengan populasi penduduk terbesar di Indonesia ini.
Berdasarkan catatan BKPM, Jawa Barat menjadi favorit lokasi tujuan investasi. Tercatat pada Semester I 2020, Jawa Barat mendapatkan investasi terbanyak dengan nilai Rp57,9 triliun atau 14,4% dari total realisasi investasi. Jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar US$2,3 miliar, sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp25,2 triliun. (*)